Bahasa Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya

Kompas.com - 25/12/2019, 15:00 WIB
Ari Welianto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa persatuan Bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945.

Ketetapannya dituangkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36, yang menyatakan bahwa "Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia".

Sejarah Bahasa Indonesia

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928.

Pada saat itu para pemuda di pelosok Nusantara sedang berkumpul dalam rapat pemuda. Dalam rapat tersebut menghasilkan tiga ikrar yang diberi nama Sumpah Pemuda.

Baca juga: Utamakan Pemakaian Bahasa Indonesia di Ruang Publik

Tiga ikrar tersebut, yakni bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Ikrar yang ketiga merupakan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada waktu itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa ini tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang jaman dulu sudah dipakai sebagai bahasa perhubungan dan perdagangan.

Tidak hanya ke Kepulauan Nusantara tapi hampir di seluruh Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, bahasa melayu sudah dipakai sejak abad ke-7.

Kerajaan-kerajaan di Indonesia juga memakai bahasa melayu. Tidak hanya Kerajaan Majapahit, tapi juga Kerajaan Sriwijaya.

Baca juga: Universitas Al-Azhar Mesir akan Buka Prodi Bahasa Indonesia

Perkembangan

Bahasa melayu mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang pesat. Bahasa Melayau menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam.

Ini mudah diterima masyarakat dan dijadikan sebagai bahasa perhubungan antarpulai, antarsuku, atau antarpedagang.

Lama kelamaan, bahasa Melayu dipakai di wilayah Nusantara. Dalam perkembangannya bahasa Melayu dipengaruhi budaya di Nusantara.

Bahasa Melayu mulai menyerap kosakata dari berbagai bahasa. Seperti bahasa Sansekerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.

Kemudian muncul berbagai variasi dan dialek dari bahasa Melayu. Ini mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.

Baca juga: Jokowi Teken Perpres, Pidato Presiden di Luar Negeri Wajib Pakai Bahasa Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com