Harga Saham Emiten Arsjad Rasjid Tetap Menguat Dalam Sebulan Terakhir
Harga Saham Emiten Arsjad Rasjid Tetap Menguat Dalam Sebulan Terakhir
Thursday, March 28, 2024       14:32 WIB

Ipotnews - Pergerakan harga saham tiga emiten yang terafiliasi pengusaha nasional sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mayoritas tetap menguat dalam sebulan terakhir.
Mengutip data aplikasi IPOT pada Kamis (28/3) pukul 14.08 WIB, harga saham tiga emiten yang terafiliasi dengan Arsjad Rasjid dalam satu bulan terakhir adalah sebagai berikut :
1. PT Indika Energy Tbk (), harga sahamnya menguat dari 1.305 menjadi 1.480, naik 175 poin atau 13,4%.
2. PT Rukun Raharja Tbk (), harga sahamnya menguat dari 1.305 menjadi 1.385, naik 80 poin atau 6,1%.
3. PT Red Planet Indonesia Tbk (), harga sahamnya melemah dari 50 menjadi 37, turun 13 poin atau 26,0%.
Sebagaimana diketahui, Arsjad adalah Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar - Mahfud dalam pilpres 2024. Usai pilpres berlangsung pada 14 Februari lalu, sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat yang menempatkan paslon nomor urut tiga berada di urutan terbawah alias buncit.
Hasil hitung cepat lembaga survei kemudian diperkuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menetapkan hasil rekapitulasi pemilihan umum baik pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2024 pada hari Rabu minggu lalu (20/3).
Berdasarkan perhitungan KPU,jumlah suara sah dalam rekapitulasi Pilpres 2024 sebesar 164.270.475. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh 96.214.691 suara atau 58,59%.
Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar memperoleh suara 40.971.906 atau 24,95% dari suara sah. Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengumpulkan 27.050.878 suara atau 16,47% dari suara sah.
Senior Investment Information, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hasil pilpres 2024 lebih memiliki efek jangka pendek ke pasar saham pasca hari pencoblosan 14 Februari 2024. "Jadi sentimen hasil pemilu ini memang tidak terlalu lalu lama mempengaruhi pasar, makanya harga saham dan tetap menguat," kata Nafan saat dihubungi Ipotnews siang ini.
Nafan melihat pelaku pasar lebih memperhatikan arah suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve ke depan. "Faktor ini yang lebih besar akan mempengaruhi pelaku pasar sejak awal tahun ini maupun secara jangka panjang ke depan," pungkas Nafan.
(Adhitya)

Sumber : admin