Kota Makassar
ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kota Makassar (Lontara Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, transliterasi: Kota Mangkasara' , Lontara Makassar: ᨀᨚᨈ ᨍᨘᨄᨉ, transliterasi: Kota Jumpandang; Lontara Bugis: ᨀᨚᨈ ᨆᨃᨔ, transliterasi: Kota Mangkasa' , Lontara Bugis: ᨀᨚᨈ ᨍᨘᨄᨉ, transliterasi: Kota Juppandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Kota Makassar
| |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Makassar | Mangkasara’ / Jumpandang مَعْۨكَاسَارَاءْ / جُومْڡَۨانْدَاعْۨ (Serang) ᨆᨀᨔᨑ / ᨍᨘᨄᨉ (Lontara’) |
• Bugis | Mangkasa’ / Juppandang مَعْۨكَاسَاءْ / جُوڡَّۨانْدَاعْۨ (Sérang) ᨆᨃᨔ / ᨍᨘᨄᨉ (Lontara’) |
• Melayu Makassar | Mengkasar / Jong Pandang مڠكاسر / جوڠ ڤندڠ (Jawi) ᨆᨙᨀᨔ / ᨍᨚ ᨄᨉ (Lontarak) |
Julukan: | |
Motto: Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai Ketika suatu keputusan telah diambil, maka seharusnya tidak ada lagi keragu-raguan | |
Koordinat: 5.1618599°S 119.4361643°E / -5.1618599; 119.4361643 | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Tanggal berdiri | 4 Juli 1959[1] |
Dasar hukum | UU No. 29 Tahun 1959[1] |
Hari jadi | 9 November 1607 (umur 416) |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Mohammad Ramdhan Pomanto |
• Wakil Wali Kota | Lowong |
• Sekretaris Daerah | Firman Hamid Pagarra (Pj.)[2] |
• Ketua DPRD | Rudianto Lallo |
Luas | |
• Total | 175,77 km2 (67,87 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.474.393 |
• Kepadatan | 8,400/km2 (22,000/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Melayu Makassar, Tae, Jawa, Tionghoa |
• IPM | 83,52 (2023) ( Sangat Tinggi )[6] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode pos | |
Kode BPS | 7371 |
Kode area telepon | +62 411 |
Kode ISO 3166 | ID-SN |
Pelat kendaraan | DD xxxx |
Kode Kemendagri | 73.71 |
Kode SNI 7657:2023 | MKS |
APBD | Rp 4.766.440.000.000,00- (2023)[8] |
PAD | Rp 2.360.630.000.000,00- (2023)[8] |
DAU | Rp 1.383.437.987.000,00- (2023) |
DAK | Rp 495.927.815.000,00- (2023) |
Situs web | makassarkota.go.id |
Sebelumnya, kota yang sejak 1971 hingga 1999 dikenal secara resmi sebagai Ujung Pandang[1] ini merupakan kota terbesar di wilayah Indonesia Timur dan pusat kota terbesar ketujuh di Indonesia dari jumlah penduduk setelah Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, dan Palembang.[9][10][11] Kota ini terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Sebagian besar penduduk yang mendiami kota ini adalah suku Makassar atau Tu MANGKASARAK (paling dominan) dan pendatang dari orang-orang Bugis, Jawa, Mandar, Toraja, Sunda, Tionghoa dan lain-lain.
Menurut Bappenas, Makassar adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta, dan Surabaya.[12][13] Dengan memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan jumlah penduduk lebih dari 1,4 juta jiwa, kota ini berada di urutan ketujuh kota terbesar di Indonesia dari jumlah penduduk setelah Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, dan Palembang.[11][14][15] Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Pallu butung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.