Festival Sewu Kupat Muria 2024 di Colo Kudus Berlangsung Meriah, Begini Keseruannya - Radar Kudus
Rabu, 1 Mei 2024

Festival Sewu Kupat Muria 2024 di Colo Kudus Berlangsung Meriah, Begini Keseruannya

- Kamis, 18 April 2024 | 12:22 WIB
SEMPAT VAKUM: Warga berebut gunungan saat Festival Sewu Kupat Muria 2024 di Taman Ria Desa Colo, Dawe, Kudus, Rabu (17/4). (DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)
SEMPAT VAKUM: Warga berebut gunungan saat Festival Sewu Kupat Muria 2024 di Taman Ria Desa Colo, Dawe, Kudus, Rabu (17/4). (DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS)

 

 

 

KUDUS Festival Sewu Kupat Muria 2024 sukses digelar di Taman Ria Desa Colo, Dawe, Rabu (17/4).

Warga Colo dan sekitarnya membanjiri lokasi finish kirab gunungan kupat dan lepet di Taman Ria. Mereka rela berdesak-desakan untuk berebut gunungan.

Kirab diikuti 23 gunungan kupat dan lepet. Lima gunungan di antaranya merupakan persembahan warga dan Pemerintah Desa Colo.

Sedangkan 17 gunungan lain, dari 17 desa penyangga di Kecamatan Dawe. Di antaranya, Desa Japan, Dukuhwaringin, Kajar, dan lainnya.

Sebelum dikirab, gunungan kupat dan lepet didoakan terlebih dahulu di Makam Sunan Muria sekaligus ngalap berkah. Kemudian dikirab sejauh sekitar 300 meter dari Makam Sunan Muria menuju Taman Ria.

Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie membuka acara yang dihadiri Anggota DPR RI Musthofa ini. Musthofa yang mantan bupati Kudus ini, sekaligus menjadi penggagas tradisi Sewu Kupat tersebut. Hadir pula, Ketua DPRD Kudus Masan, Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto, dan Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo.

Pj Bupati Kudus M. Hasan Chabibie dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap warga Desa Colo dan desa lain se-Kecamatan Dawe yang sukses menggelar Festival Sewu Kupat Muria 2024 ini.

Sebab, tradisi ini sempat vakum beberapa tahun. Tradisi ini akhirnya bisa dilaksanakan lagi. Harapannya, masyarakat bisa mendapatkan berkah dari Sunan Muria.

”Sewu Kupat juga sebagai bentuk syukur yang kemudian kami berharap masyarakat Kudus semakin makmur dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Untuk itu, kami apresiasi, bahwa kita sudah nguri-nguri tradisi ini, sehingga bisa menambah daya tarik wisata yang ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Hasan.

Sedangkan Musthofa mengatakan, sudah seharusnya masyarakat nguri-uri budaya yang telah ada. Baik ada ataupun tanpa adanya dukungan anggaran dari pemerintah daerah. ”Jadi harapan saya siapapun pejabatnya, agenda ini akan selalu berjalan. Karena ini milik warga,” kata bupati Kudus periode 2008-2018 ini.

Ketua Panitia Festival Sewu Kupat Muria 2024 Muhammad Antono mengatakan, pihaknya akan segera mendaftarkan tradisi lokal Desa Colo tersebut untuk mendapatkan sertifikat hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Republik Indonesia (RI).

”Rencananya setelah acara ini, kami akan urus semua persyaratannya. Kami juga sudah menghubungi pihak-pihak terkait yang bisa untuk proses HAKI,” katanya.

Halaman:

Editor: Abdul Rokhim

Tags

Terkini

X