Dinkes Kabupaten Bogor Bantah Wilayahnya Berstatus KLB Campak
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/1/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/1/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Dinkes Kabupaten Bogor Bantah Wilayahnya Berstatus KLB Campak

Antara • 26 Januari 2023 18:42
Bogor: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor memberikan penjelasan terkait informasi Dinkes Provinsi Jawa Barat menyoal kejadian luar biasa (KLB) 18 kasus campak di daerahnya.
 
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Agus Fauzi menjelaskan KLB 18 kasus campak di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor itu terjadi pada Juli 2022 tahun lalu. Dan saat ini sudah dinyatakan selesai.
 
"Kita pantau perkembangannya, sampai saat ini tidak menunjukkan kasus campak di wilayah tersebut," kata Agus di Cibinong, Bogor, Kamis, 26 Januari 2023.
Ia menjelaskan, Dinkes Kabupaten Bogor awalnya menerima informasi mengenai adanya empat kasus campak di wilayah Tenjo. Kemudian, pihaknya langsung menerjunkan tim surveilans mengingat penyakit tersebut dapat menular sangat cepat.
 
Baca: Kabupaten Bogor dan Bandung Barat KLB Campak

Hasil kroscek lapangan, kata Agus, Dinkes Kabupaten Bogor menemukan 18 kasus terkonfirmasi campak di satu lingkungan yang sama. Saat itu pula pihaknya menetapkan status KLB dan bersurat kepada Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor.
 
"Kami laporkan pada Juli 2022, di surat yang kami layangkan ke Pak Plt Bupati. Kasus yang sifatnya potensi KLB kita bersurat ke Plt Bupati," papar Agus.
 
Menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan kepada 18 penderita campak yaitu berupa penanganan melalui puskesmas setempat, dan satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.
 
"Tidak ada satupun kasus kematian. Kemudian kami juga melakukan upaya terkait dengan penatalaksanaan, karena campak bisa dicegah dengan imunisasi," tuturnya.
 
Saat itu, kata Agus, Dinkes Kabupaten Bogor langsung menggelar imunisasi massal berbarengan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
 
"Semua tanpa melihat status vaksin, kita imunisasi masal campak, yang digabungkan kegiatannya dengan BIAN. Mau campak atau belum, kita imunisasi," ujar dr Agus.
 
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menyebutkan bahwa status KLB di Tenjo berakhir dalam 10 hari sejak ditemukannya 18 kasus campak.
 
"(KLB) kita lakukan dua kali masa inkubasi. Setelah 20 hari kita pantau tidak ada kasus tambahan, jadi KLB-nya sudah selesai saat itu," kata Adang.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WHS)




LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif