Biografi Bj Habibie: Sang Bapak Teknologi Indonesia

Biografi Bj Habibie: Sang Bapak Teknologi Indonesia

Biografi Bj Habibie: Sang Bapak Teknologi Indonesia
info gambar utama

Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang lebih dikenal dengan sebutan BJ Habibie, adalahbapak teknologi Indonesia dan juga tokoh yang memainkan peran kunci dalam sejarah Indonesia modern. Ia adalah Presiden ketiga Indonesia yang menjabat sejak Mei 1998 hingga Oktober 1999.

Maka dari itu, biografi B.J. Habibie penting untuk diketahui. Bagaimana biografi B.J. Habibie mulai dari latar belakang keluarga, kelahiran, perjuangan dan prestasinya baik dalam dunia politik maupun kemajuan teknologi? Simak artikel ini sampai tuntas.

Profil BJ Habibie

b.j. habibie
info gambar
  • Nama Lengkap: Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Nama Panggilan: BJ Habibie.
  • Tempat, Tanggal Lahir: Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936.
  • Nama Istri: Hasri Ainun Habibie.
  • Nama Orang Tua: Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah) dan R. A. Tuti Marini Puspowardojo (ibu).
  • Nama Anak: Ilham Akbar Habibie, Thareq Kemal Habibie.
  • Pendidikan: Technische Hochschule Aachen, Jerman.
  • Karir: Presiden Republik Indonesia ke-3 (1998-1999), Menteri Riset dan Teknologi Indonesia (1978-1998).
  • Pencapaian: Pendiri Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN), dikenal dengan kontribusinya dalam teknologi dan industri penerbangan.
  • Penghargaan: B.J. Habibie menerima banyak penghargaan nasional dan internasional atas kontribusinya dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemanusiaan.
  • Meninggal Dunia: 11 September 2019, Jakarta, Indonesia.

Bacharuddin Jusuf Habibie lahir pada 25 Juni 1936 di Pare-Pare Sulawesi Selatan. B.J. Habibie adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan ibunya bernama RA. Tuti Marini Puspowardojo.

Habibie menghabiskan masa kecil di Pare-Pare. Pada tahun 1950, Habibie harus ditinggal oleh ayahnya karena terkena serangan jantung. Tidak lama setelah itu, Habibie pindah ke Bandung untuk belajar di Gouvernments Middlebare School.

Pada tahun 1954 Habibie lulus dari SMA dan masuk ke Universitas Indonesia di Bandung (ITB). Ia juga mendapatkan gelar diploma dari Technische Hochschule Jerman pada tahun 1960. Habibie menikah pada tahun 1962 dengan seorang perempuan bernama Hasri Ainun Habibie dan dikaruniai dua orang putra.

Baca Juga : B.J. Habibie, Sosok Inspiratif Bagi Generasi Muda Indonesia

Di tempat yang sama di Jerman, lima tahun kemudian Habibie mendapatkan gelar doktor. Pada tahun 1967, Habibie berhasil menjadi guru besar atau profesor di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Masa Kecil BJ Habibie

Masa kecil Habibie dilalu bersam saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selayan. Sifat tegas dan selalu memegang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak masa kanak-kanak. Habibie yang ounya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Hbibie kemudian menuntut ilmu di Gouverments Middlebare School. Di masa Sekolah Menengah Atas, kecerdasan dan prestasinya tampak sangat menonjol terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit pada masa sekolahnya.

Pendidikan BJ Habibie

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan nama beserta gelar yang telah ia ambil. Pria asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan ini lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di tanah kelahirannya. Habibie menjadi Presiden ke-3 Indonesia selama 1.4 tahun dan 2 bulan menjadi Wakil Presiden RI ke-7. Habibie merupakan keturunan antara orang Jawa (ibunya) dengan orang Makasar/Pare-Pare (ayahnya).

Dimasa kecil, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika. Selama enam bulan, ia kuliah di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya, R.A. Tuti Marini Puspowardoyo, Habibie muda menghabiskan 10 tahun untuk menyelesaikan studi S-1 hingga S-3 di Aachen-Jerman. Pak Habibie melanjutkan program doktoral setelah menikahi teman SMA-nya, Ibu Hasri Ainun Besari pada tahun 1962.

Karir BJ Habibie

pelantikan b.j. habibie sebagai presiden RI
info gambar

Sampai sekarang, B.J. Habibie adalah sosok idaman anak-anak muda Indonesia yang ingin berprestasi. Karier profesional Habibie dimulai di Jerman. Ia sangat berminat dengan dunia penerbangan. Saat itu, Habibie bekerja di perusahaan pesawat terkemuka yaitu Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB).

Prestasi gemilang B.J. Habibie di luar negeri membuatnya dipanggil kembali ke Indonesia untuk membantu presiden melakukan pembangunan. Habibie pulang ke Indonesia pada tahun 1974 dan mendirikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pada waktu itu, B.J. Habibie bahkan berhasil membuat sebuah pesawat terbang milik anak bangsa bernama N-250 Gatotkaca. Tidak lama setelah kepulangannya ke Indonesia, karier Habibie mulai menanjak naik.

Habibie diberikan jabatan oleh Soeharto sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1978. Jabatan itu ia emban selama 20 tahun sampai tahun 1998 sebelum akhirnya B.J. Habibie diangkat menjadi Wakil Presiden.

Di tengah pergolakan politik pada tahun 1998, Soeharto akhirnya mengundurkan diri sebagai Presiden. Habibie sebagai wakilnya kemudian menggantikan Soeharto. Ia naik menjadi Presiden RI pada 21 Mei 1998 dan mengakhiri jabatannya pada 20 Oktober 1999.

Prestasi BJ Habibie

B.J. Habibie menunjukkan kecerdasan luar biasa sejak usia muda. Setelah menamatkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung, ia melanjutkan studi ke Jerman di Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen, di mana ia meraih gelar doktor dalam bidang teknik penerbangan dengan predikat summa cum laude.

Salah satu prestasi terbesar Habibie adalah keberhasilannya dalam mengembangkan pesawat N-250, pesawat turboprop yang dirancang dan diproduksi di Indonesia. Pesawat ini menjadi simbol kemampuan bangsa dalam teknologi dirgantara, dan menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing dalam industri penerbangan internasional. Selain itu, Habibie juga dikenal sebagai perancang teori Habibie atau "Crack Propagation Theory", yang membantu meningkatkan keselamatan pesawat terbang. Teori ini masih digunakan hingga kini oleh para insinyur di seluruh dunia untuk menganalisis dan memprediksi keretakan material pada pesawat.

Baca Juga : Warisan Pengetahuan B.J. Habibie Selain Pesawat Terbang

Di luar prestasi teknisnya, BJ Habibie juga memainkan peran penting dalam sejarah politik Indonesia. Setelah lengsernya Presiden Soeharto pada tahun 1998, Habibie menjadi Presiden ke-3 Republik Indonesia. Selama masa jabatannya, meskipun singkat, ia melakukan berbagai reformasi penting, termasuk memberikan kebebasan pers dan memulai desentralisasi pemerintahan. Reformasi tersebut menjadi fondasi penting bagi demokrasi di Indonesia. Dengan warisan di bidang teknologi dan politik, BJ Habibie dikenang sebagai salah satu putra terbaik bangsa yang mengabdikan hidupnya untuk kemajuan Indonesia.

Bahasa yang Dikuasai BJ Habibie

Selain dikenal sebagai ilmuwan dan teknokrat, Habibie juga kerap dikenal sebagai poliglot yang menguasai beberapa bahasa dengan baik. Pendidikan yang ditempuhnya di dalam dan luar negeri membantunya mengembangkan kemampuan berbahasa yang luar biasa ini.

Selama masa studinya di Jerman, di mana ia meraih gelar doktor di bidang teknik penerbangan dari Technische Hochschule Aachen, Habibie menjadi fasih berbahasa Jerman. Bahasa Jerman penting bagi Habibie, mengingat mayoritas literatur teknik dan sains yang ia pelajari ditulis dalam bahasa tersebut. Selain bahasa Jerman, Habibie juga mahir berbahasa Inggris, sebuah keahlian yang mendukung karir internasionalnya baik di dunia akademis maupun dalam berbagai pertemuan internasional.

Selain bahasa Jerman dan Inggris, Habibie juga fasih dalam bahasa Belanda dan Perancis. Penguasaan bahasa Belanda didapatkannya dari latar belakang sejarah Indonesia yang pernah berada di bawah kolonial Belanda, serta dari kesempatan akademis dan profesional di lingkungan internasional yang menggunakan bahasa tersebut. Bahasa Perancis, meskipun tidak seumum bahasa Inggris dan Jerman dalam konteks profesionalnya, tetap menjadi aset berharga dalam pergaulan internasional dan dunia diplomasi.

Hal yang Diteladani dari BJ Habibie

Salah satu hal yang paling dapat diteladani dari Habibie adalah semangatnya yang tak pernah padam dalam mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi. Habibie menunjukkan bahwa dengan dedikasi, kerja keras, dan kegigihan, seseorang dapat mencapai puncak kesuksesan meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana. Beliau menghabiskan bertahun-tahun belajar dan bekerja di Jerman, di mana ia berhasil mengembangkan teknologi pesawat terbang yang kemudian diakui secara internasional. Kembali ke Indonesia, ia mendirikan industri pesawat terbang nasional, PT Dirgantara Indonesia, yang menjadi simbol kemandirian teknologi bangsa.

Baca Juga : The Little Red Dot, Julukan dari Habibie yang Jadi Kebanggaan Singapura

Selain kecerdasannya, sifat kepemimpinan dan integritas Habibie juga patut dijadikan teladan. Sebagai presiden ketiga Indonesia, ia mengambil alih kepemimpinan di saat negara sedang mengalami krisis ekonomi dan politik. Habibie dikenal karena upayanya untuk memulihkan demokrasi dan kebebasan pers di Indonesia. Salah satu prestasi terbesar dalam masa kepemimpinannya adalah menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil pada tahun 1999, yang membuka jalan bagi reformasi politik yang lebih luas di Indonesia. Keberanian dan komitmen Habibie untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk kepentingan rakyat dan negara.

Akhir Hayat B.J. Habibie

biografi b.j. habibie
info gambar

B.J. Habibie adalah sosok inspiratif yang akan selalu tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia. Setelah ia tak menjabat sebagai presiden, Habibie sempat tinggal di Jerman dan kemudian kembali lagi ke tanah air. Ia menghabiskan masa hidupnya untuk perkembangan teknologi dan demokratisasi Indonesia.

Habibie harus menghembuskan nafas terakhirnya pada 11 September 2019 di RSPAD Gatot Subroto pukul 18.05 WIB. Habibie meninggal dunia karena mengalami gagal jantung dan sudah dirawat sejak 1 September 2019. B.J. Habibie dimakamkan di samping makam istrinya, Hasri Ainun Besari di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 12 September 2019.

Sumber:

https://fahum.umsu.ac.id/biografi-bj-habibie-presiden-ketiga-indonesia/

https://ft.umj.ac.id/ftumj/Detail-Berita-Fakultas/243/biografi-bj-habibi.html

https://smkm11tapteng.sch.id/wp-content/uploads/2020/03/Materi-PJJ-Mata-Pelajaran-Bahasa-Indonesia-Kelas-X-sepuluh-1.pdf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Farih Fanani.

MF
MS
MA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini