Jusuf Kalla, Anies Baswedan, dan Dinamika Jelang Pilpres 2024

Jusuf Kalla, Anies Baswedan, dan Dinamika Jelang Pilpres 2024

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
15 July 2022 06:30
Anies Baswedan dan Jusuf Kalla Foto: Dokumentasi www.detik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla buka-bukaan perihal kedekatannya dengan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan. Menurut JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, relasi dengan Anies sudah terbangun sejak lama.

"Bahwa saya dekat memang punya sejarah, (waktu) saya (aktif) di Paramadina," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (14/7/2022) petang.

Sebagai catatan, JK merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina, sedangkan Anies pernah menjadi rektor di kampus tersebut pada 15 Mei 2007 hingga 6 Januari 2015.



JK lantas berbicara terkait hubungannya dengan Anies dalam kontestasi pemilihan presiden maupun kepala daerah. Seperti diketahui, pada pemilu 2014 lalu, Anies merupakan juru bicara Jokowi-JK.

Kemudian, usai terkena reshuffle kabinet pada 2016, Anies (mantan menteri pendidikan dan kebudayaan) lantas turut serta dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017. Berpasangan dengan pengusaha Sandiaga Uno, Anies-Sandi sukses menjadi pemenang.

Lalu, bagaimana jelang pilpres dua tahun mendatang?

"Siapa saja boleh mendorong," kata JK saat ditanya apakah benar dirinya mendorong Anies tampil dalam Pilpres 2024.

Namun demikian, Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu pun mengaku berbicara dengan semua sosok yang disebut-sebut akan menjadi kontestan dalam pemilihan nanti. Sebut saja Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto.

"Nanti rakyat yang memilihnya bahwa kita dukung tokoh seperti itu. Bahwa Anies punya pengalaman iya. Itu salah satu juga modal. Tapi yang lain juga punya pengalaman yang ada itu tinggal masyarakat memilihnya," ujar JK.



Lebih lanjut, JK pun melontarkan pendapat perihal duet capres dan cawapres pemersatu bangsa dalam pilpres mendatang. Menurut dia, semua calon nanti tidak akan memecah bangsa.

"Memang ada menafsirkan seperti Anies dengan Ganjar. Ya yang lain juga kalau tidak berarti Anies dengan katakanlah Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani) tidak mempersatu atau Airlangga juga dengan Puan tidak mempersatu. Semua bisa memersatukan bangsa," kata JK.

Direktur Eksekutif Poligov Muhammad Tri Andika menilai peran JK sangat strategis bagi kandidasi Anies. Selain pernah punya pengalaman bersama dalam kerja, baik di dalam maupun di luar kabinet, dalam konteks politik Islam, keduanya dianggap merepresentasikan kepentingan umat Islam.

"Dengan status Anies yang 'homeless', tidak punya parpol sebagai rumah politik, JK memainkan peran selain sebagai sponsor juga negosiator Anies kepada tokoh-tokoh senior parpol yang masih memegang kendali kuat dalam percaturan politik Indonesia, seperti SBY, Surya Paloh, Prabowo, Megawati dan Jokowi," kata Andika kepada CNBC Indonesia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, meski koalisi masih sangat cair, peluang Anies didukung sejumlah partai sangat besar. Nasdem, PKS, dan Demokrat, sangat besar potensinya untuk mendukung Anies.

"Dengan Nasdem, Anies deklaratornya. Dengan PKS, Anies memiliki pengalaman kerja sama politik di Pilkada DKI Jakarta. Dengan Demokrat, Anies juga pernah ikut konvensi Demokrat," ujar Andika.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Anies Kritik Mobil Listrik, Jusuf Kalla Buka Suara


(miq/miq)
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading