c

Selamat

Minggu, 12 Mei 2024

CATATAN VALID

06 Januari 2023

18:14 WIB

Memaknai Karakteristik Asap

Dengan mengetahui karakteristik asap, setidaknya kita dapat sedini mungkin mencari sumber api dalam kebakaran, bahan yang terbakar dan metode yang dugunakan untuk memadamkannya

Editor: Faisal Rachman

Memaknai Karakteristik Asap
Memaknai Karakteristik Asap
Relawan pemadam kebakaran melakukan proses pembasahan lahan gambut yang terbakar di Desa Kumpai Batu Bawah, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu (1/1/2023). Antara Foto/Husein Asyari

Kebakaran menjadi salah satu bencana yang acap kali terjadi di Indonesia. Baik di lahan perkebunan, hutan sampai pemukiman. Berdasarkan data Pusiknas Polri (2021), di tahun tersebut, jumlah kejadian kebakaran mencapai 426 kejadian di seluruh Indonesia. 

Nah, seringkali, saat kebakaran terjadi, kita sulit menentukan sumber api untuk dipadamkan, Padahal, pepatah mengatakan, tidak ada asap kalau tidak ada api. Ya, sejatinya, asap dapat membantu menentukan lokasi sumber api, bahkan untuk peristiwa kebakaran yang tidak bersahabat seperti ledakan asap, backdraft, dan flashover

Seni membaca asap pertama-tama harus dimulai dengan sumber yang membentuk emisi. Pada dasarnya asap terdiri dari partikulat, aerosol, dan gas, dan memiliki empat atribut yaitu volume asap, kecepatan asap, kepadatan asap dan warna asap. 

Volume asap dapat memberikan indikasi lokasi yang berguna dan menunjukkan jumlah bahan bakar yang terbuang dalam bentuk gas di suatu area. Ukuran volume itu penting, meski hanya menjelaskan lokasi. Dalam hal ini boleh jadi ada volume asap yang besar dengan api yang sangat kecil.

Baca juga: Inovasi Asap Cair Cegah Buka Lahan Dengan Api

Kemudian, faktor kecepatan asap menjadi indikator tekanan yang terbentuk di dalam suatu ruang. Jika kecepatan asap yang meninggalkan celah suatu ruang mengalami turbulensi, maka kemungkinan akan terjadi flashover. Dalam kasus ini, jika kebakaran terjadi di suatu bangunan akan mengalami pembakaran yang eksplosif, karena ventilasi yang kurang baik.

Faktor lainnya, kepadatan asap mengacu pada ketebalan emisi dan berapa banyak bahan bakar yang terkandung dalam asap. Kepadatan asap menentukan kandungan partikel dan seberapa sulit jarak pandang melalui asap. Semakin besar kepadatan asap, semakin besar kemungkinan peristiwa kebakaran yang tidak bersahabat, seperti flashover terjadi.

Faktor terakhir yaitu warna asap merupakan spektrum warna yang terlihat dan menentukan tahapan penyebaran api dan lokasi api.  Produk minyak bumi, karet, dan bahan plastik akan menghasilkan warna asap hitam. 

Baca juga: Restoran Jadi Lokasi Paparan Asap Rokok Tertinggi

Jenis kayu dan bahan mudah terbakar lainnya, biasanya akan menghasilkan asap mulai dari warna abu-abu muda, hingga kekuningan. Dalam hal ini penting untuk membedakan asap berwarna lebih terang yang berasal dari bahan-bahan yang tidak terbakar, sangat mudah terbakar, dan terdeoksigenasi. 

Oh ya, dalam kondisi tertentu, asap dapat menyala dan menciptakan situasi yang sangat berbahaya, bahkan mematikan. Karena itulah warna asap umumnya dianggap sebagai indikator perilaku api yang paling komprehensif. 

Mengetahui makna dari setiap atribut asap dapat membantu kita menggambarkan dan memprediksi perilaku api. Dengan menggabungkan atribut asap ini, beberapa pengamatan dasar tentang api, dapat menjadi langkah awal sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Referensi:
https://www.fireengineering.com/leadership/david-dodson-the-art-of-reading-smoke/#gref diakses pada tanggal 4 Desember 2023]
https://pusiknas.polri.go.id/detail_artikel/lebih_400_kebakaran_terjadi_sejak_awal_tahun [diakses pada tanggal 4 Desember 2023]


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar







Tentang kami

Redaksi

Pedoman Media Siber

Disclaimer

Privacy Policy

Kontak

AmsiVisi

©Validnews 2024 All rights reserved.