MAKALAH OPTIK
OLEH:
KELOMPOK 2
1.
Amien Rachman (P1337430217037)
2.
Bidha Anita (P1337430217023)
3.
Ega Nanda Aprilia (P1337430217038)
4.
Fenny Afifah (P1337430217077)
5.
Filana Hatta Noor (P1337430217051)
6.
Intan Puspita Sari (P1337430217041)
7.
Karina Indaswari (P1337430217083)
8.
Muhammad Kefin Firdaus (P1337430217079)
9.
Muhammad Sabri (P1337430217084)
10. Prihutama Fajar Saputra (P1337430217007)
11. Uning Qori Rohmatiwi (P1337430217082)
Mata Kuliah : Fisika Radiasi
Dosen Pengajar : Sri Mulyati, S.Si, MT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
TAHUN 2017 / 2018
Kata Pengantar
Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat kepada kita semua berupa kesehatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada halangan yang bermakna.
Makalah ini membahas tentang Optik. Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Radiasi.Pada umumnya makalah ini
membahas tentang pengertian optik, macam – macam optik, dan bagaimana bentuk optik
tersebut yang berupa gambar.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebanyak –
banyaknya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah
ini, baik itu bantuan moril maupun materil. Semoga Allah membalasnya dengan berlipat
ganda.
Penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari segi
penulisan materi maupun sistematikanya. Dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini dengan keterbatasan ilmu yang pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan masukan yang bersifat konstruktif berupa kritik, saran maupun
pendapat dari semua pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya,
maupun bagi para pembaca umumnya. Aamiin.
September 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2
D. Manfaat ..................................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................................ 3
BAB III METODE .................................................................................................................. 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 35
BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 39
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang perkembangan optik semakin berkembang pesat.
Kita yang hidup di zaman modern tidak dapat menghindari perkembangan
tersebut, jadi kita harus mengikuti perkembangan tersebut agar tidak terlindas oleh
perkembangan zaman yang terus maju kedepan. Perkembangan alat optik
sangatlah bermanfaat dalam kehidupan kita seperti yang telah kita ketahui dalam
bidang pendidikan, kesehatan, dan sekitar lingkungan masyarakat pun juga telah
menggunakan perkembangan alat optik.
Dalam perkembangan optik yang sangat pesat ini memiliki dampak positif
maupun negatif. Dampak positif dari penggunaan perkembangan alat optik ini
adalah banyak kemajuan yang telah diperoleh dibidang penelitian, terutama
penelitian untuk memajukan ilmu pengetahuan terutama dibidang kehidupan
contohnya adalah adanya bioteknologi yang telah kita rasakan manfaatnya.
Dampak negatifnya adalah penggunaan alat optik dalam jangka waktu yang
berlebihan dan tidak teratur akan menyebabkan kerusakan pada mata dan organ
vital lainnya.
Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi f ungsi alat optik yang utama
adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata,
mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop untuk melihat benda-benda yang
tak terlihat dengan mata telanjang. Selain mikroskop yang hanya digunakan
beberapa kalangan saja, ada alat optik yang paling banyak digunakan di kalangan
masyarakat. Alat optik tersebut sudah sangat banyak digunakan di masyarakat.
Kacamata sangat membantu seseorang
yang mengalami kekurangan dalam
melihat. Selain alat optik yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi alat optik
yang tidak bisa disebutkan dalam latar belakang ini tetapi akan dibahas dalam
makalah ini.
1
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
•
Apakah pengertian optik ?
•
Apa macam – macam alat optik? dan berikan penjelasannya
•
Apakah manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian optik itu
2. Untuk mengetahui apa macam – macam alat optik itu
3. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan
D. Manfaat
Makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambah ilmu,
meningkatkan minat, bakat, dan kreativitas penulis maupun pembaca.
Makalah ini juga dapat dijadikan sarana informasi untuk mengetahui
tentang apa itu optik, apa macam – macam alat optik, manfaat dan kerugian
alat optik.
2
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian optik
Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik adalah
cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejala-gejala
optik.
Bidang optika terbagi menjadi dua yaitu optik geometri dan optik fisis. Optik
geometri atau optik sinar menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor yang
disebut sinar melalui gambar-gambar geometri dari berkas sinar tersebut.
Sedangkan optik fisis menjelaskan tentang gejala-gejala yang terjadi pada optik
geometri dengan penjabaran matematis sehingga komponen optik dan sistem
kerja cahaya seperti ukuran posisi dan pembesaran objek menjadi lebih jelas.
Seorang ilmuwan pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji
ilmu optik adalah seorang ilmuan muslim yaitu Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil
kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya
serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam
dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat
berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon.
Tak heran, bila teori-teori yang dicetuskannya tentang ilmu optik telah menjadi
hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Secara logis, Al-Kindi
menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam
pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima
mata dari objek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan
justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke objek dalam
bentuk kerucut radiasi yang padat. Para ilmuan muslim yang memberikan
kontribusi lainnya di dunia optik yaitu Al Khaitam, kamaluddin al farisi, dan lainlain. Banyak sekali tokoh-tokoh yang berjasa pada perkembangan ilmu optik,
diantaranya yaitu :
✓ Euklides (hidup sekitar abad ke-4 SM)
Euklides ialah matematikawan dari Alexandria dikenal sebagai bapak
geometri. Dalam bukunya yang berjudul Elemen, ia mengemukakan teori
bilangan dan geometri. Menurutnya satu hal yang paling penting untuk
3
dicatat, bahwa dalam
pembuktian teorema-teorema geometri tak
diperlukan adanya contoh dari dunia nyata tetapi cukup dengan deduksi
logis menggunakan aksioma-aksioma yang telah dirumuskan.
✓ Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630).
Johannes Kepler seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah
seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling
dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai
"astrofisikawan teoritikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya
sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir.
Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada
suatu malam, sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom
Denmark Tycho Brahe terlihat di langit, Katharina Kepler membangunkan
putranya, Johannes, yang berusia enam tahun untuk menyaksikan komet
itu. Lebih dari 20 tahun kemudian, sewaktu Brahe meninggal, siapakah
yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk menggantikan jabatan Barahe sebagai
matematikawan kekaisaran? Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler
menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta
ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang
hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di
Universitas Graz. Karir Kepler juga bersamaan dengan karir Galileo Galilei.
Pada awal karirnya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.
Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia
menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi. Meski
perawakannya kecil, Kepler memiliki kecerdasan yang memukau dan juga
kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama
ke Katolik Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat (diambil seperlunya
dari Wikipedia).
✓ Willebrord Snellius (1580–30 Oktober 1626)
Willebrord Snellius (terlahir dengan nama Willebrord Snel van Royen lahir
di Leiden) adalah ilmuwan berkebangsaan Belanda dalam bidang
astronomi dan matematika. Willebrord Snellius dikenal dengan hukum
pembiasan cahaya.
4
✓ Christian Huygens (1629–8 Juli 1695)
Christiaan Huygens, merupakan ahli matematika Belanda dan ahli fisika;
lahir di Den Haag sebagai anak dari Constantijn Huygens. Ahli sejarah
umumnya mengaitkan Huygens dengan revolusi ilmiah. Christiaan
umumnya
menerima
penghargaan
minor
atas
perannya
dalam
perkembangan kalkulus modern. Ia juga mendapatkan peringatan atas
argumennya bahwa cahaya terdiri dari gelombang. Tahun 1655, ia
menemukan bulan Saturnus, Titan.
✓ Antoni Van Leeuwenhoek (1632 - 1723)
Leuweenhoek adalah seorang ahli fisika dan biologi, pelopor riset
mikroskopik yang dilahirkan di Delf, Belanda. Pada usia 21 tahun ia
membuka toko kain dan mulai menggunakan kaca pembesar sederhana
buatannya
sendiri
untuk
memeriksa
kualitas
kainnya.
Mikroskop
Leuweenhoek tidak lebih besar daripada ibu jari. Mikroskop tersebut
terbuat dari logam, lensa tunggalnya mempunyai tebal kira-kira 1 milimeter
dan panjang fokusnya begitu pendek sehingga dalam menggunakannya
harus dipegang dekat sekali dengan mata. Pertama kali Leuweenhoek
membuat mikroskop hanya sebagai hobi. Pada tahun 1974, Leuweenhoek
menemukan hewan-hewan bersel satu, yaitu protozoa. Ia katakan bahwa
setetes air bisa menjadi rumah satu juta hewan-hewan kecil tersebut.
Leuweenhoek hidup dalam ketenaran, ia dikunjungi raja-raja pada saat itu.
Menjelang kematiannya pada usia 90 tahun, ia telah membuat lebih dari
400 mikroskop.
✓ Rangaku
Rangaku (arti harfiah: ilmu belanda; ran: Belanda) adalah sebutan untuk
ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi dari Eropa yang dikenal Jepang
pada zaman Edo. Ilmu-ilmu Barat didapat Jepang melalui kontak dengan
orang Belanda di pos perdagangan Belanda di Dejima. Studi ilmu-ilmu dari
Barat yang didapat dari orang Belanda memungkinkan Jepang mengejar
ketinggalan di bidang teknologi dan kedokteran Barat akibat politik isolasi
yang dijalankan Keshogunan Tokugawa dari 1641 hingga 1853. Melalui
5
rangaku, orang Jepang belajar berbagai aspek revolusi ilmu pengetahuan
yang berlangsung di Eropa pada waktu itu. Dengan mempelajari ilmu-ilmu
dari Barat, Jepang memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk melakukan modernisasi setelah dibukanya pelabuhan-pelabuhan di
Jepang untuk perdagangan dengan kapal-kapal asing pada tahun 1854.
Itulah beberapa orang yang telah berjasa terhadap kemajuan ilmu optika
yang sedang kamu pelajari ini.
B. Alat-Alat Optik
1. LUP
Untuk
mengamati
benda
lebih
teliti
biasanya
orang
berusaha
memperbesar bayangan tajam yang terbentuk di retina dengan
mendekatkan benda itu pada mata. Semakin dekat benda itu dengan
mata, semakin besar bayangan tajam yang terbentuk diretina. Namun
harus diingat bahwa benda tidak boleh diletakan lebih dekat dari titik dekat
mata orang itu jika tidak bayangan yang terbentuk tidak akan tajam lagi.
Jika kita ingin memperbesar lagi ukuran bayangan yang terbentuk di
retina, kita membutuhkan suatu alat yang dinamakan lup atau kaca
pembesar, alat ini sangat sederhana sekali yaitu hanya terdiri dari satu
lensa positif. Lensa positif inilah yang membentuk bayangan lebih besar
sehingga mata mendapat kesan melihat benda nampak besar. Alat ini
sudah dipakai sejak lama sekali. Pada tahun 1885 telah ditemukan suatu
lup direruntuhan istana kaisar Sanherib dari Syiria (707-681 SM).
Gambar 1 (a,b, dan c)
6
Melukiskan bayangan yang dibentuk oleh lensa mata telanjang. Bayangan
kecil terbalik ini akan diterjemahkan oleh otak sedemikian sehingga kita
mendapat kesan melihat benda tegak yang besarnya sebesar ukuran aslinya.
Gambar b dan c melukiskan bayangan yang terbentuk diretina dengan
bantuan sebuah lup. Terlihat .babwa bayangan diretina lebih besar, ini akan
diinterpretasikan oleh otak sehingga kita mendapat kesan benda tampak lebih
besar dari ukuran aslinya.
Pada gambar b dan c benda diletakan difokus lup, sehingga bayangan
benda akan tampak tak hingga. Mata normal dapat melihat bayangan ini
secara tajam tanpa akomodasi Sedangkan pada gambar c benda diletakan
antara fokus dan pusat optik Lup. Bayangan yang dibentuk Lup adalah maya,
tegak dan diperbesar. Jika bayangan ini jatuh dititik dekat dan titik jauh mata
(25 cm), mata normal dapat melihat bayangan ini secara tajam dengan
berakomodasi maksimum. Dan jka bayangan ini jatuh diantara titik dekat dan
titik jauh mata bayangan akan tampak jelas ketika mata berakomodasi
sebagian. Tetapi jika bayangan ini jatuh diantara mata dan titik dekat,
bayangan ini akan tampak kabur. Karena itu orang yang menggunakan lup
harus meletakkan benda antara titik focus lup dengan pusat optik lup dan
jangan diletakan terlalu dekat dengan pusat optik.
Sebagaimana dilihat melalui lup terhadap perbandingan bayangan
sebagaimana dilihat mata tanpa alat (dengan berakomodasi maksimum)
Untuk menghitung perbesaan sudut lup perhatikan gambar berikut.
Gambar 2(a dan b)
Gambar a dan b melukiskan pembentukan bayangan yang dilihat dengan
mata telanjang. Letak bayangan sudah diketahui yaitu di retina. jadi untuk
membentuk bayangan kita cukup mcmbutuhkan satu sinar saja yaitu yang
menuju pusat optik.
7
h = Tinggi benda α dinamakan sudut penglihtan atau ukuran anguler.
S = jarak benda Ketika S = Sp (Sp = jarak titik dekat) mata
berakomodasi
maksimum tapi ketika S = SR (SR jarak titik jauh) mata tidak berakomodasi.
Untuk menurunkan rumus perbesaran S kita ambil sama dengan Sp
(perhatikan definisi rumus perbesaran).
Sedangkan gambar 1.b melukiskan pembentukan bayangan benda
di retina dengan bantuan Lup. Mula-mula Lup membentuk bayangan titik
β’. Kemudian lensa mata membentuk bayangan β’ di retina. Perhatikan
bahwa untuk membentuk bayangan di retina kita hanya perlu satu sinar
yang menuju pusat optic saja.
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan yang di bentuk oleh lup
d = jarak mata lensa.
s’ = jarak bayangan yang di bentuk oleh lensa. (perhatikan disini s’ bernilai
negatif karena letak bayangan sepihak dengan letak benda).
F = jarak fokus lensa positif.
Perhatikan bahwa L -s’ + d akan sama dengan sp ketika mata
berakomodasi maksimum dan akan sama dengan SR ketika mata tidak
berakomodasi. sesuai dengan definisi. perbesaran sudut My lup adalah:
My =
𝛽
𝛼
2. Mata
Secara fisis mata rnerupakan alat optik yang lerdiri dari lensa mata
yang dilengkapi oleh diafragma dan retina yang terdapat pada makhluk
hidup (hewan dan manusia) (R). Diafragma berfungsi untuk rnengatur
intensitas yang masuk, maksudnya akan menyempit jika cahaya yang
masuk / datang terlalu besar dan sebaliknva. Retina berfungsi sebagai
layar penangkap bayangan yang dihasilkan oleh mata. Dengan dernikian
agar suatu benda dapat dilihat oleh mata dengan jelas bayangan yang
8
dihasilkan oleh lensa mata harus tepat pada retina. Susunan mata secara
garis besarnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Dalam batas-batas tertentu variasi jarak benda terhadap lensa mata
dapat diimbangi oleh otot mata yang mengatur ketebalan (yang berarti pula
jarak fokus) mata agar bayangan benda tepat pada retina proses
penyesuaian ini disebut akomodasi. Batas-batas yang dimaksud adalah
titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh :nata (punctum
remotum).
Titik dekat mata adalah larak terdekat kemata yang masih dapat
dilihat dengan jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh
mata adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata
berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi). Karena mata dapat
berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat bendabenda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang diamati
ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata Kemampuan mata
untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh
otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat
yang menggantung lensa pada posisinya.
Gambar a dan b
9
a. Melihat tanpa akomodasi lensa pipih
b. Melihat dengan akomodasi lensa mencembung
Pada mata normal titik dekat mata sekitar 25 cm, sedang titik jauh
dapat dianggap tak berhingga. Jika kita benar-benar mengukur jarak retina
dengan Iebih teliti kita akan memperoleh kuat lensa mata normal (tidak
berakomodasi) sekitar 60 dioptri dan mata berakomodasi maksimum 64
dioptri. Karena pengaruh usia atau kelainan bentuk bola mata, titik dekat ,
atau titik jauh mata berbeda harga-harga tersebut secara garis besar,
berdasarkan titik dekat dan titik jauhnya, maka dibedakan:
Jenis – jenis penyakit mata :
•
Mata Presbiopi
Akibat bertambahnya usia menjadikan lensa kita bertambah (kurarg
kuat) akibatnya tidak dapat melihat jarak jauh. Disamping itu lensa
bertambah keras dan kaku serta otot-otot siliar mejadi lemah akibatnya
daya akomodasinya berkurang sehingga sukar me1ihat jarak dekat. Mata
jenis ini harus dibantu oleh kaca mata dua fokus.
Kaca mata bagian atas untuk melihat jarak jauh (minus) dan bagian bawah
menggunakan kaca mata untuk melihat jarak dekat (kaca mata plus).
Contoh: Seorang mata presbiopi mempunyai titik dekat dan titik jauh
masing-masing 60 cm dan 3 cm. Berapakah nomor kaca mata bifokal (dua
fokus) yang harus dipakai agar dapat melihat normal.
S = 25cm
S’ = -60 cm (tanda negatip menunjukan bayangan sepihak dengan dengan
benda)
10
Agar dapat melihat dengan jarak dekat normal Melihat jauh (kaca mata atas
) benda diletakan pada jarak tak hingga dan bayangannya harus pada titik
jauhnya 3 m
S=~
S’ = -3, (tanda minus karena bayangan pada pihak yang sama dengan
benda).
•
Miopi
Mata normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak
hingga mempunyai kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang
terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak
11
hingga dikumpulkan di depan retina. Mata demikian dinamakan mata miopi.
Mata miopi tidak dapat melihat benda jauh yaitu baangan selalu jatuh di
depan retina. Titik jauhnya ha.nya beberapa
Gambar a dan b
Benda yang terletak antara titik dekat mata dengan titik jauhnya dapat
dilihat dengan berakomodasi sebagian titik dekatnya (titik dekat miopi sama
dengan titik dekat mata normal yaitu 25 cm). Benda dapat dilihat jelas jika
mata berakomodasi maksimum. Untuk menanggulangi mata miopi
diperlukan alat bantu kaca yang mempunyai lensa bersifat menyebarkan
sinar kaca mata berfokus negatif.
meter saja (tidak tak hingga seperti pada mata normal). Benda yang
terletak lebih jauh dan titikjauh tidak dapat dilihatnya.
Lensa mata seseorang miopi terlalu kuat sehingga ketika tidak
berakomodasi kuat lensanva 63 dioptri kuat lensa mata normal ketika
melihat tidak berakomodasi 60 dioptri . hitung berapa kuat lensa kaca mata
yang harus digunakan agar mata miopi ini dapat melihat normal.
Penyelesaian: Lensa yang digunakan adalah lensa negatif sehingga kuat
lensa total sama dengan kuat lensa mata normal (60 dioptri).
60 dioptri = 63 + P kacamata P kaca mata = 60 - 63 = -3 dioptri
Contoh 11.2.2
Seorang anak tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih jauh dan
80 cm. Berapa ukuran kaca mata yang harus dipakal anak tersebut.
Penvelesaian: Jarak benda S = ~
Jarak bayangan s’-80 cm (bayangan pada pihak yang sama dengan benda)
12
f = ………….?
P =………….?
•
Mata Hipermetropi
Kebalikan dan mata miopi adalah mata hipermetropi yang
disebabkan karena mata terlalu lemah kuat Lensanya, dalam keadaan
tidak berakomodasi kurang dan 60 dioptri , katakanlah 57 dioptri untuk
melihat benda jauh tak hingga ia dapat menaikan dengan berakomodasi
sebagian (tidak maksimum) sehingga kuat lensanya naik dan 57 dioptri
menjadi 60 dioptri. Namun untuk melihat benda di titik dekatnya, misalnya
padajarak 25 cm dibutuhkan kuat lensa 64 dioptri (untuk mata normal )
padahal ia maksimum hanya bisa menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri,
ini tidak cukup untuk melihat pada jarak 25 cm ia butuh tambahan 3 dioptri
lagi yang diperoleh dan lensa positif.
Contoh :
Seorang tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih kecil dari 75 cm
berapa ukuran kaca mata agar dapat melihat daya normal. Penyelesaian:
S = 25 cm (tempat meletakan benda)
S’ = -75 (bayangan dapat dilihat dari lensa mata sepihak dengan benda)
13
3. Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari
mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa
yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang
ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua,
yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri
dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan
pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan
mikroskop monokuler dan binokuler untuk
mengamati bagian dalam sel (anonim, 2011). Mikroskop adalah alat utama
dalam mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikrokskop optik dapat
dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi (monokuler) dan mikroskop stereo
(Binokuler) (Suripto. 1994).
Mikroskop biologi adalah mikroskop yang digunakan pengamatan
benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah dengan sinar
alam atau lampu (M. Amin. 1994). Mikroskop binokuler adalah mikroskop
yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,
transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari
bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar Jurusan Biologi 2011).
Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dalam
bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari
14
bendabenda kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop,
yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik dapat
dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop stereo.(Tim Pengajar
Biologi Dasar UNDIP,2004)
Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif
dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut. 1. Objektif 4x dengan
okuler 10x, pembesaran 40x 2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran
100x 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x 4. Objektif 100x
dengan okuler 10x, pembesaran 1000x Objektif yang paling kuat pada
mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaannya
harus dengan minyak emersi dan cara memakainya khusus pula. Baik
lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara
yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi
benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya
adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar
(Saras Dian Pramudita, 2012, 02). Komponen – komponen pada mikroskop
seperti pada gambar:
Gambar Komponen – Komponen pada miroskop
15
Keterangan Komponen pada mkroskop : Bagian-Bagian Optik
adalah sebagai berikut :
Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung
pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler
berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa
okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat
3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan
minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran
100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
kadang bersentuhan.
Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik) adalah sebagai berikut :
Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif yang diinginkan.
Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan
lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan
objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang
menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
16
Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan
mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk
tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
4. Kamera Digital
Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk
selanjutnya dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan akhir-akhir ini
pada sensor BSI-CMOS (Back Side Illuminated) sensor yang lebih irit daya
untuk kamera yang lebih canggih yang hasilnya kemudian direkam dalam
format digital ke dalam media simpan digital.
Kemudahan dari kamera digital adalah hasil gambar yang dengan
cepat diketahui hasilnya secara instan dan kemudahan memindahkan hasil
(transfer). Beberapa kamera digital, terutama DSLR dan high-end cameras
dilengkapi fasilitas
RAW
yang dapat ditindaklanjuti di komputer
mengunakan perangkat lunak tertentu untuk hasil terbaik, tetapi pada saat
ini fasilitas Auto Mode telah menghasilkan gambar yang baik dalam format
JPEG.
Kamera menggunakan lensa positif (lensa cembung)
- Jarak benda ke lensa = s
- Jarak lensa ke film
= s’
Bagian – bagian kamera adalah sebagai berikut :
a. Lensa cembung (lensa positif) berfungsi untuk membentuk
bayangan
b. Film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa
17
c. Diafragma adalah bagian yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya
yang mengenai film
d. Pengatur fokus adalah alat (bagian) untuk merubah jarak lensa pada
kamera, sehingga benda yang benda yang difoto terbentuk bayangan yang
jelas di film.
5. Teleskop
Teleskop atau disebut juga sebagai teropong merupakan suatu alat
optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang jauh agar dapat
terlihat lebih dekat dan lebih jelas. Dalam dunia astronomi, teleskop
merupakan suatu alat yang sangat penting.
•
Sejarah Teleskop
Pada tanggal 2 Oktober 1608, Hans Lippershey dari Middleburg,
Belanda mematenkan teleskop buatannya dan ia dianggap sebagai
penemu teleskop refraktor (bias) pertama. Setahun kemudian, Galileo
membuat sebuah teleskop yang sekarang disebut dengan teleskop
panggung dengan pembesaran 3X dari teleskop hasil buatan Hans
Lippershey. Kemudian Galileo diakui sebagai orang pertama yang
menggunakan teleskop dalam bidang astronomi.[6]
•
Jenis dan Cara Kerja Teleskop
18
Berikut ini beberapa istilah yang berkaitan dengan teleskop :
1. Lensa cembung adalah lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya
(konvergen).
2. Lensa cekung adalah
lensa yang bersifat menyebarkan cahaya
(divergen).
3. Cermin cembung adalah cermin yang menyebarkan cahaya cahaya.
4. Cermin cekung adalah cermin yang mengumpulkan cahaya.
5. Bidang pandang adalah area langit yang dapat dilihat melalui teleskop.
6. Jarak fokus (focal length) adalah jarak yang dibutuhkan oleh sebuah
lensa atau cermin untuk membawa cahaya pada titik fokus.
7. Titik fokus atau fokus adalah titik dimana cahaya dari sebuah lensa atau
cermin datang bersama-sama menuju satu titik.
8. Perbesaran adalah panjang fokus teleskop dibagi dengan panjang fokus
lensa mata.
9. Resolusi adalah seberapa dekat dua objek namun masih dapat
terdeteksi sebagai objek yang terpisah.[3]
Secara umum teleskop terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Teleskop refraktor (bias), teleskop yang menggunakan lensa kaca sebagai
media utama menangkap cahaya.
2. Teleskop reflektor (pantul), teleskop yang menggunakan cermin sebagai
pengganti lensa untuk menangkap cahaya.
Pada dasarnya, cara kerja teleskop refraktor dan teleskop reflektor
adalah sama hanya media pengumpul cahayanya saja yang berbeda yaitu
menggunakan lensa atau cermin.
Gambaran cara kerja teleskop refraktor
19
Penjelasan dari gambar :
1. Cahaya yang masuk ke dalam teleskop.
2.
Lensa
objektif
bertugas
mengumpulkan
cahaya
dan
membengkokkannya menuju titik fokus.
3. Titik fokus, pada titik ini cahaya yang masuk dibengkokkan menuju satu
titik.
4. Lensa mata berfungsi membawa gambar yang cerah dari fokus dan
memperbesar ukurannya agar sesuai dengan ukuran pupil mata.
5. Pupil mata.
Lensa (dalam teleskop refraktor) atau cermin primer (dalam
teleskop reflektor) mengumpulkan cahaya dari objek yang jauh dan
mengarahkannya pada suatu titik fokus. Sedangkan eyepiece yang
merupakan lensa kedua dalam teleskop refraktor atau satu-satunya lensa
dalam teleskop reflektor bertugas mengambil cahaya dari titik fokus dan
menyebarkannya juga menyesuaikannya dengan ukuran retina mata.
Dengan demikian, kita dapat melihat benda-benda yang letaknya sangat
jauh, bahkan kita juga dapat melakukan perbesaran gambar objek.
Berikut adalah beberapa contoh teleskop refraktor :
•
Teleskop bintang atau teleskop astronomi
Teleskop bintang atau teleskop astronomi digunakan untuk
mengamati benda-benda angkasa luar. Teleskop bintang menggunakan
dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa
okuler.
Teleskop bintang
20
•
Teleskop bumi
Teleskop bumi yang disebut juga teleskop medan atau teleskop
yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda
semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung
ketiga yang disisipkan diantara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa
cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran,
oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik.
Teleskop bumi
•
Teleskop panggung atau teleskop Galilei
Teleskop panggung atau teleskop Galilei disebut juga teleskop
Belnada atau teleskop Tonil. Teleskop ini menghasilkan bayangan akhir
yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa
positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler.
Teleskop Galilei
21
• Teleskop prisma atau binokuler
Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir
yang tegak mengakibatkan teleskop bumi menjadi relatif panjang. Untuk
menghindarinya maka lensa pembalik diganti dengan penggunaan dua
prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan diantara lensa obyektif dan
lensa okuler. Prisma-prisma tersebut digunakan untuk membalikkan
bayangan dengan pemantulan sempurna.
Teleskop Prisma
6. Lensa
Lensa adalah suatu komponen optik yang banyak di gunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya seperti kacamata,
mikroskop, teropong, lup dan sebagainya. Permukaan pembias dari lensa
berbentuk cekung atau disebut sebagai lensa negatif (divergen ) dan dapat
pula berbentuk cembung atau sering disebut sebagai lensa positif (
convergen ). Lensa adalah suatu benda optik yang dibatasi oleh bidang
lengkung atau satu bidang dan satu bidang datar. Bila suatu berkas cahaya
jatuh pada salah satu permukaannya, maka cahaya cahaya teresbut akan
terbias keluar dari permukaan lainnya. Dengan sendirinya lensa akan
membentuk bayangan dari berkas tersebut. Pada umumnya lensa
digolongkan atas dua jenis, yakni :
•
Lensa Cembung (lensa positif)
Lensa cembung atau lensa konveks atau lensa konvergen terdiri
dari 3 macam bentuk, yakni : lensa bikonveks, lensa plan konveks, dan
22
lensa konveks-konkav. Bentuk penampang lensa positif dan lensa negatif
dapat dilihat pada gambar berikut,
Sinar istimewa utama lensa cembung untuk menentukan letak
bayangan sebagai berikut :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melaui pusat lensa diteruskan dengan arah tetap (tidak
dibiaskan)
Panjang fokus lensa dalam medium dapat ditulis sebagai berikut :
sehingga secara umum fokus lensa dapat ditulis sebagai :
23
dimana :
S = jarak benda
S’= Jarak bayangan
n01 = indeks bias relatif lensa terhadap sekelilingnya
R1 dan R2 = jari-jari kelengkungan 1 dan 2 dari lensa
•
Lensa cekung (-)
Lensa cekung atau lensa konkaf atau lensa divergen dapt dilihat
seperti Gambar di bawah ini :
Rumus yang berlaku pada lensa cembung berlaku pula untuk lensa
cekung, yang membedakan adalah bahwa titik api lensa cekung adalah
fokusnya negatif (-f) Sinar istimewa pada lensa cekung adalah :
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan berasal dari
fokus F1
2. Sinar yang datang melalui F2 dibiaskan sejajar sumbu utama ‘
3. Sinar yang lewat titik optik tidak dibiaskan
24
Perbesaran bayangan pada lensa adalah: .
Untuk
menentukan
sifat
bayangan
dari
pembiasan
oleh
lensa
dipergunakan juga rumusan yang digunakan pada cermin yakni :
Gambar Posisi ruang benda dan ruang bayangan
[ ] = Posisi ruang benda
{ } = Posisi ruang bayangan
Pada alat-alat optik banyak digunakan lensa bersusun dengan
tujuan untuk meminimumkan cacat bayangan. Untuk lensa susunan yang
terjadi dari dua lensa tipis dengan fokus masing-masing f1 dan f2 dan
dipisahkan dengan jarak x, maka fokus lensa susunan adalah:
Jika dua lensa diimpitkan (x=0), maka:
•
Menentukan jarak fokus f lensa positif dengan cara Bessel.
Menentukan fokus untuk lensa positif dapat juga dibentuk dengan
mencari dua posisi yang menghasilkan bayangan yang jelas. L adalah jarak
benda
terhadap layar, pada posisi (1) diperoleh
bayangan yang jelas pada layar dan dengan
25
menggeser-geser lensa, pada posisi (2) diperoleh lagi bayangan yang jelas
pada layar. Jika jarak (1) dan (2) adalah x, maka menurut Bessel titik fokus,
yakni:
7.
Proyektor
Proyektor / Projector adalah perangkat yang mengintegrasikan
sumber cahaya, sistem optik, elektronik dan display dengan tujuan untuk
memproyeksikan gambar atau video ke dinding atau layar. Dibandingkan
dengan media yang lain seperti Plasma atau LCD Display, projector
memiliki beberapa kelebihan seperti, dapat membuat tampilan yang sangat
besar, dapat dibawa dengan mudah serta fleksibilitas yang tinggi. Projector
konensional yaitu projector yang umum digunakan oleh penggunanya saat
awal produksi projector tersebut yang dipasarkan ke masyarakat.
Panjang kabel VGA dan HDMI yaitu kisaran 1 Meter, 3 Meter, 5
Meter, 10 Meter, hingga 50 Meter. Penggunaan kabel VGA atau HDMI
yang terlalu panjang akan mengalami sedikitnya gangguan saat
menggunakan pada projector seperti delay sepersekian detik.
Jenis-Jenis Projector
Projector yang selalu digunakan ternyata memiliki beberapa jenis
projector. Pengguna dapat menentukan projector sesuai kebutuhan yang
akan
digunakan. Berikut ini beberapa jenis projector.
1. Projector Digital
26
Projector digital adalah peralatan teknologi yang digunakan untuk
mengkonversi data gambar secara langsung dari komputer ke sebuah layar
melalui sistem lensa.
2. Projector LCD
Bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan
oleh
panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna
dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD
dalam sebuah projector. Warna gambar yang dikeluarkan oleh projector
merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah
disatukan secara khusus.
3. Projector CRT
CRT atau sering disebut juga dengan Katoda Ray Tube yang
27
memanfaatkan projector kuno tabung gambar yang telah digunakan pada
TV konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis projector ini, tiga
CRT, plus lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar
ke layar. Para CRT digunakan untuk memproyeksikan warna utama,
merah, biru dan hijau.
8. Periskop
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari
posisi
tersembunyi.
Periskop
sederhana
dapat
dibuat
dengan
menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling
berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop sederhana
sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi kerumunan
orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur
lapis baja dan kapal selam. Didalam periskop terdapat 2 buah cermin,
Periskop kapal selam mempunyai diameter 10 sampai 15 cm.
28
9. Cermin
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan
sehingga membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung
pada panjang gelombang cahaya yang mengenai permukaan tersebut.
•
Jenis – jenis cermin
•
Cermin datar
Cermin yang permukaannya rata/datar. Banyak digunakan untuk
berhias maupun komponen alat-alat tertentu seperti periskop. Bayangan
yang terbentuk: Maya, tegak, sama besar. Proses pembentukan
bayangan berdasarkan hukum pemantulan cahaya Snellius. Bayangan
yang terbentuk merupakan perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar
pantul.
Hukum Pemantulan Cahaya (Snellius) :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
29
• Cermin cekung
Cermin yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang
mengkilap bagian dalamnya. Cermin cekung disebut cermin positif (+)
karena
jari-jarinya
nyata.
Cermin
cekung
bersifat
konvergen
(mengumpulkan sinar). Proses pembentukan bayangan oleh cermin
cekung berdasarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung. Bayangan
yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar
istimewa tersebut.
Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung :
1. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui focus
30
2. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
3.
Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan
dikembalikan
•
Cermin cekung
Cermin yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang
mengkilap bagian luarnya. Cermin cembung disebut cermin negatif
(-) karena mempunyai jari-jari maya (di belakang cermin). Cermin
cembung
bersifat
divergen
(menyebarkan
sinar).
Proses
pembentukan banyangan pada cermin cembung berdasarkan
sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Bayagan yang
terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar
istimewa tersebut.
31
Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung :
1.
Jika
sinar datang
sejajar
sumbu utama, dipantulkan seolah-olah
dari titik focus
2.
Jika sinar datang melalui
focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Jika sinar datang melalui pusat
kelengkungan cermin, akan dikembalikan.
Pemanfaatan Cermin dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Cermin datar
: Cermin yang biasa dipasang dirumah-rumah.
2. Cermin cekung : Kaca rias, parabola, teropong, pengumpul sinar matahari
pada PLTS.
3. Cermin cembung
: Kaca spion kendaraan, kaca pengintai pada
supermarket, kaca spion pada tikungan jalan.
32
Manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan
1.
Manfaat
•
Digunakan untuk pengobatan, penelitian, eksperimen
mapun untuk memantau, mengabadikan dan merekam kejadian –
kejadian dari suatu obyek serta persitiwa yang ada.
•
Cermin digunakan untuk melihat pantulan gambar suatu
obyek, seperti penyakit cacar, jerawat, dll
•
Lensa cekung berguna untuk membantu penglihatan orang
yang mengalami rabun jauh (miopi).
•
Lensa cembung digunakan untuk membantu penglihatan
orang mengalami rabun dekat (hipermetropi).
•
Mikroskop digunakan untuk melihat obyek kecil seperti
kuman, bakteri, jaringan, organisme mikro dan makro
•
Foto Rotgen digunakan untuk memotret struktur tulang di
dalam tubuh manusia dan dilakukan ketika ada kerusakan tulang.
•
Sinar laser di gunakan sebagai pengganti pisau untuk
membedah.
2.
Kerugian
•
Saat digunakan berlebihan akan menyebabkan kerusakan
beberapa jaringan dan organ.
•
Apabila tidak hati – hati dalam penggunaannya akan
menyebabkan kerusakan fatal.
33
BAB III
METODE
a.
Metode deskriptif
Makalah ini menggunakan metode deskriptif karena dalam
pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan
data yang diperoleh. Makalah ini disusun sebagai makalah induktif yakni
mencari dan mengumpulkan data yang ada di berbagai sumber dengan
tujuan untuk mengetahui pengertian optik, macam – macam alat optik dan
penjelasannya, serta manfaat dan kerugian.
b.
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang
berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu pembuatan
makalah. Dalam makalah ini metode pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data dimana pembuat
makalah menyelidiki benda-benda tertulis dan jaringan komunikasi seperti
buku-buku, majalah, dokumen, internet, e-book dan sebagainya.
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari rumusan masalah terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab, yaitu :
•
Apakah pengertian optik ?
Jawaban : Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik
adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya
dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejalagejala optik.
•
Apa macam – macam alat optik? dan berikan penjelasannya
Jawaban :
a. LUP
Untuk
mengamati
benda
lebih
teliti
biasanya
orang
berusaha
memperbesar bayangan tajam yang terbentuk di retina dengan mendekatkan
benda itu pada mata.
b. MATA
Mata rnerupakan alat optik yang lerdiri dari lensa mata yang dilengkapi
oleh diafragma dan retina yang terdapat pada makhluk hidup (hewan dan
manusia).
c. Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar.
d. Kamera digital
Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk
selanjutnya dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan akhir-akhir ini pada
sensor BSI-CMOS (Back Side Illuminated) sensor yang lebih irit daya untuk
35
kamera yang lebih canggih yang hasilnya kemudian direkam dalam format
digital ke dalam media simpan digital.
e. Teleskop
Teleskop atau disebut juga sebagai teropong merupakan suatu alat optik
yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang jauh agar dapat terlihat lebih
dekat dan lebih jelas.
f.
Lensa
Lensa adalah suatu komponen optik yang banyak di gunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya seperti kacamata,
mikroskop, teropong, lup dan sebagainya.
g. Proyektor
Proyektor / Projector adalah perangkat yang mengintegrasikan sumber
cahaya, sistem optik, elektronik dan display dengan tujuan untuk
memproyeksikan gambar atau video ke dinding atau layar.
h. Periskop
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi
tersembunyi.
i.
Cermin
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan
sehingga membentuk bayangan.
•
Apakah manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan ?
Manfaat
•
Digunakan
untuk
pengobatan,
penelitian,
eksperimen
mapun
untuk
memantau, mengabadikan dan merekam kejadian – kejadian dari suatu obyek
serta persitiwa yang ada.
•
Cermin digunakan untuk melihat pantulan gambar suatu obyek, seperti
penyakit cacar, jerawat, dll
36
•
Lensa cekung berguna untuk membantu penglihatan orang yang mengalami
rabun jauh (miopi).
•
Lensa cembung digunakan untuk membantu penglihatan orang mengalami
rabun dekat (hipermetropi).
•
Mikroskop digunakan untuk melihat obyek kecil seperti kuman, bakteri,
jaringan, organisme mikro dan makro
•
Foto Rotgen digunakan untuk memotret struktur tulang di dalam tubuh
manusia dan dilakukan ketika ada kerusakan tulang.
•
Sinar laser di gunakan sebagai pengganti pisau untuk membedah.
Kerugian
•
Saat digunakan berlebihan akan menyebabkan kerusakan beberapa jaringan
dan organ.
•
Apabila tidak hati – hati dalam penggunaannya akan menyebabkan kerusakan
fatal.
37
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
➢ Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik adalah
cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejalagejala optik.
➢ Terdapat berbagai macam alat alat optik, yaitu : Lup, Mikroskop, kamera
digital, periskop, teleskop, mata, lensa, cermin, dll.
➢ Ada beberapa manfaat dan kerugian dari optik itu sendiri.
Manfaatnya yaitu digunakan untuk pengobatan, penelitian, eksperimen
mapun untuk memantau, mengabadikan dan merekam kejadian – kejadian
dari suatu obyek serta persitiwa yang ada.
Kerugiannya
yaitu
apabila
digunakan
secara
berlebihan
akan
menyebabkan kerusakan pada kesehatan jaringan maupun organ tubuh
B.
Saran
Agar di dalam karya tulis ini bisa bermanfaat, kami sebagai penulis
menyarankan belajar dan tahu mengenai optik, macam – macam alat – alat optik,
manfaat dan kerugiannya.
Semoga perkembangan optik pada zaman sekarang ini dapat memberikan
bantuan kepada yang membutuhkan. Dan lebih menggunakan kegiatan positif dari
penggunaan perkembangan alat optik ini dari pada kerugiannya, terutama dalam
bidang penelitian untuk memajukan ilmu pengetahuan dan dibidang kehidupan
lainnya. Serta lebih mengurangi atau membatasi penggunaan alat optik ini dalam
jangka waktu yang berlebihan dan tidak teratur akan menyebabkan kerusakan
pada mata dan organ vital lainnya.
Kami sadari penulisan makalah ini banyak kekurangan baik dari segi bahasa
maupun dari segi penulisan, maka dari itu kami mohon maaf atas kesalahannya
karena kami masih dalam tahap belajar.
38
DAFTAR PUSTAKA
Sear, Francis Weston. 1987. Fisika untuk Universitas 3 Optika Fisika Modern.
Bandung : Bina Cipta
Riwidikdo, Handoko dan Hani, Ruslan Ahmadi.2007. Fisika Kesehatan. Jogjakarta
: Mitra Cendekia
https://jajakustija.files.wordpress.com/2014/08/modul-fisika-optik.pdf
http://eprints.polsri.ac.id/1798/3/BAB%20II.pdf
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/592/jbptunikompp-gdl-melvinieka-29563-9unikom_m-i.pdf
http://oldlms.unhas.ac.id/claroline/backends/download.php?url=L1BFUkMuM19P
cHRpay5wZGY%3D&cidReset=true&cidReq=089U003_001
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/688/jbptunikompp-gdl-yusmanfauz-34370-2unikom_y-i.pdf
http://docshare03.docshare.tips/files/24780/247804970.pdf
39