(PDF) MAKALAH OPTIK | Muhammad Sabri - Academia.edu
MAKALAH OPTIK OLEH: KELOMPOK 2 1. Amien Rachman (P1337430217037) 2. Bidha Anita (P1337430217023) 3. Ega Nanda Aprilia (P1337430217038) 4. Fenny Afifah (P1337430217077) 5. Filana Hatta Noor (P1337430217051) 6. Intan Puspita Sari (P1337430217041) 7. Karina Indaswari (P1337430217083) 8. Muhammad Kefin Firdaus (P1337430217079) 9. Muhammad Sabri (P1337430217084) 10. Prihutama Fajar Saputra (P1337430217007) 11. Uning Qori Rohmatiwi (P1337430217082) Mata Kuliah : Fisika Radiasi Dosen Pengajar : Sri Mulyati, S.Si, MT POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2017 / 2018 Kata Pengantar Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat kepada kita semua berupa kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada halangan yang bermakna. Makalah ini membahas tentang Optik. Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Radiasi.Pada umumnya makalah ini membahas tentang pengertian optik, macam – macam optik, dan bagaimana bentuk optik tersebut yang berupa gambar. Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini, baik itu bantuan moril maupun materil. Semoga Allah membalasnya dengan berlipat ganda. Penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan materi maupun sistematikanya. Dan kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dengan keterbatasan ilmu yang pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan yang bersifat konstruktif berupa kritik, saran maupun pendapat dari semua pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya, maupun bagi para pembaca umumnya. Aamiin. September 2017 Penulis i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang........................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 C. Tujuan ....................................................................................................................... 2 D. Manfaat ..................................................................................................................... 2 BAB II DASAR TEORI ............................................................................................................ 3 BAB III METODE .................................................................................................................. 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 35 BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 38 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 39 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang perkembangan optik semakin berkembang pesat. Kita yang hidup di zaman modern tidak dapat menghindari perkembangan tersebut, jadi kita harus mengikuti perkembangan tersebut agar tidak terlindas oleh perkembangan zaman yang terus maju kedepan. Perkembangan alat optik sangatlah bermanfaat dalam kehidupan kita seperti yang telah kita ketahui dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sekitar lingkungan masyarakat pun juga telah menggunakan perkembangan alat optik. Dalam perkembangan optik yang sangat pesat ini memiliki dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari penggunaan perkembangan alat optik ini adalah banyak kemajuan yang telah diperoleh dibidang penelitian, terutama penelitian untuk memajukan ilmu pengetahuan terutama dibidang kehidupan contohnya adalah adanya bioteknologi yang telah kita rasakan manfaatnya. Dampak negatifnya adalah penggunaan alat optik dalam jangka waktu yang berlebihan dan tidak teratur akan menyebabkan kerusakan pada mata dan organ vital lainnya. Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan, tetapi f ungsi alat optik yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohnya kacamata, mikroskop dan teleskop. Mikroskop dan teleskop untuk melihat benda-benda yang tak terlihat dengan mata telanjang. Selain mikroskop yang hanya digunakan beberapa kalangan saja, ada alat optik yang paling banyak digunakan di kalangan masyarakat. Alat optik tersebut sudah sangat banyak digunakan di masyarakat. Kacamata sangat membantu seseorang yang mengalami kekurangan dalam melihat. Selain alat optik yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi alat optik yang tidak bisa disebutkan dalam latar belakang ini tetapi akan dibahas dalam makalah ini. 1 B. Rumusan Masalah Dari uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : • Apakah pengertian optik ? • Apa macam – macam alat optik? dan berikan penjelasannya • Apakah manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa pengertian optik itu 2. Untuk mengetahui apa macam – macam alat optik itu 3. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan D. Manfaat Makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambah ilmu, meningkatkan minat, bakat, dan kreativitas penulis maupun pembaca. Makalah ini juga dapat dijadikan sarana informasi untuk mengetahui tentang apa itu optik, apa macam – macam alat optik, manfaat dan kerugian alat optik. 2 BAB II DASAR TEORI A. Pengertian optik Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejala-gejala optik. Bidang optika terbagi menjadi dua yaitu optik geometri dan optik fisis. Optik geometri atau optik sinar menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor yang disebut sinar melalui gambar-gambar geometri dari berkas sinar tersebut. Sedangkan optik fisis menjelaskan tentang gejala-gejala yang terjadi pada optik geometri dengan penjabaran matematis sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya seperti ukuran posisi dan pembesaran objek menjadi lebih jelas. Seorang ilmuwan pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah seorang ilmuan muslim yaitu Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon. Tak heran, bila teori-teori yang dicetuskannya tentang ilmu optik telah menjadi hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Secara logis, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima mata dari objek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke objek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat. Para ilmuan muslim yang memberikan kontribusi lainnya di dunia optik yaitu Al Khaitam, kamaluddin al farisi, dan lainlain. Banyak sekali tokoh-tokoh yang berjasa pada perkembangan ilmu optik, diantaranya yaitu : ✓ Euklides (hidup sekitar abad ke-4 SM) Euklides ialah matematikawan dari Alexandria dikenal sebagai bapak geometri. Dalam bukunya yang berjudul Elemen, ia mengemukakan teori bilangan dan geometri. Menurutnya satu hal yang paling penting untuk 3 dicatat, bahwa dalam pembuktian teorema-teorema geometri tak diperlukan adanya contoh dari dunia nyata tetapi cukup dengan deduksi logis menggunakan aksioma-aksioma yang telah dirumuskan. ✓ Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630). Johannes Kepler seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai "astrofisikawan teoritikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir. Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam, sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe terlihat di langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes, yang berusia enam tahun untuk menyaksikan komet itu. Lebih dari 20 tahun kemudian, sewaktu Brahe meninggal, siapakah yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk menggantikan jabatan Barahe sebagai matematikawan kekaisaran? Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas Graz. Karir Kepler juga bersamaan dengan karir Galileo Galilei. Pada awal karirnya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe. Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi. Meski perawakannya kecil, Kepler memiliki kecerdasan yang memukau dan juga kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat (diambil seperlunya dari Wikipedia). ✓ Willebrord Snellius (1580–30 Oktober 1626) Willebrord Snellius (terlahir dengan nama Willebrord Snel van Royen lahir di Leiden) adalah ilmuwan berkebangsaan Belanda dalam bidang astronomi dan matematika. Willebrord Snellius dikenal dengan hukum pembiasan cahaya. 4 ✓ Christian Huygens (1629–8 Juli 1695) Christiaan Huygens, merupakan ahli matematika Belanda dan ahli fisika; lahir di Den Haag sebagai anak dari Constantijn Huygens. Ahli sejarah umumnya mengaitkan Huygens dengan revolusi ilmiah. Christiaan umumnya menerima penghargaan minor atas perannya dalam perkembangan kalkulus modern. Ia juga mendapatkan peringatan atas argumennya bahwa cahaya terdiri dari gelombang. Tahun 1655, ia menemukan bulan Saturnus, Titan. ✓ Antoni Van Leeuwenhoek (1632 - 1723) Leuweenhoek adalah seorang ahli fisika dan biologi, pelopor riset mikroskopik yang dilahirkan di Delf, Belanda. Pada usia 21 tahun ia membuka toko kain dan mulai menggunakan kaca pembesar sederhana buatannya sendiri untuk memeriksa kualitas kainnya. Mikroskop Leuweenhoek tidak lebih besar daripada ibu jari. Mikroskop tersebut terbuat dari logam, lensa tunggalnya mempunyai tebal kira-kira 1 milimeter dan panjang fokusnya begitu pendek sehingga dalam menggunakannya harus dipegang dekat sekali dengan mata. Pertama kali Leuweenhoek membuat mikroskop hanya sebagai hobi. Pada tahun 1974, Leuweenhoek menemukan hewan-hewan bersel satu, yaitu protozoa. Ia katakan bahwa setetes air bisa menjadi rumah satu juta hewan-hewan kecil tersebut. Leuweenhoek hidup dalam ketenaran, ia dikunjungi raja-raja pada saat itu. Menjelang kematiannya pada usia 90 tahun, ia telah membuat lebih dari 400 mikroskop. ✓ Rangaku Rangaku (arti harfiah: ilmu belanda; ran: Belanda) adalah sebutan untuk ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi dari Eropa yang dikenal Jepang pada zaman Edo. Ilmu-ilmu Barat didapat Jepang melalui kontak dengan orang Belanda di pos perdagangan Belanda di Dejima. Studi ilmu-ilmu dari Barat yang didapat dari orang Belanda memungkinkan Jepang mengejar ketinggalan di bidang teknologi dan kedokteran Barat akibat politik isolasi yang dijalankan Keshogunan Tokugawa dari 1641 hingga 1853. Melalui 5 rangaku, orang Jepang belajar berbagai aspek revolusi ilmu pengetahuan yang berlangsung di Eropa pada waktu itu. Dengan mempelajari ilmu-ilmu dari Barat, Jepang memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melakukan modernisasi setelah dibukanya pelabuhan-pelabuhan di Jepang untuk perdagangan dengan kapal-kapal asing pada tahun 1854. Itulah beberapa orang yang telah berjasa terhadap kemajuan ilmu optika yang sedang kamu pelajari ini. B. Alat-Alat Optik 1. LUP Untuk mengamati benda lebih teliti biasanya orang berusaha memperbesar bayangan tajam yang terbentuk di retina dengan mendekatkan benda itu pada mata. Semakin dekat benda itu dengan mata, semakin besar bayangan tajam yang terbentuk diretina. Namun harus diingat bahwa benda tidak boleh diletakan lebih dekat dari titik dekat mata orang itu jika tidak bayangan yang terbentuk tidak akan tajam lagi. Jika kita ingin memperbesar lagi ukuran bayangan yang terbentuk di retina, kita membutuhkan suatu alat yang dinamakan lup atau kaca pembesar, alat ini sangat sederhana sekali yaitu hanya terdiri dari satu lensa positif. Lensa positif inilah yang membentuk bayangan lebih besar sehingga mata mendapat kesan melihat benda nampak besar. Alat ini sudah dipakai sejak lama sekali. Pada tahun 1885 telah ditemukan suatu lup direruntuhan istana kaisar Sanherib dari Syiria (707-681 SM). Gambar 1 (a,b, dan c) 6 Melukiskan bayangan yang dibentuk oleh lensa mata telanjang. Bayangan kecil terbalik ini akan diterjemahkan oleh otak sedemikian sehingga kita mendapat kesan melihat benda tegak yang besarnya sebesar ukuran aslinya. Gambar b dan c melukiskan bayangan yang terbentuk diretina dengan bantuan sebuah lup. Terlihat .babwa bayangan diretina lebih besar, ini akan diinterpretasikan oleh otak sehingga kita mendapat kesan benda tampak lebih besar dari ukuran aslinya. Pada gambar b dan c benda diletakan difokus lup, sehingga bayangan benda akan tampak tak hingga. Mata normal dapat melihat bayangan ini secara tajam tanpa akomodasi Sedangkan pada gambar c benda diletakan antara fokus dan pusat optik Lup. Bayangan yang dibentuk Lup adalah maya, tegak dan diperbesar. Jika bayangan ini jatuh dititik dekat dan titik jauh mata (25 cm), mata normal dapat melihat bayangan ini secara tajam dengan berakomodasi maksimum. Dan jka bayangan ini jatuh diantara titik dekat dan titik jauh mata bayangan akan tampak jelas ketika mata berakomodasi sebagian. Tetapi jika bayangan ini jatuh diantara mata dan titik dekat, bayangan ini akan tampak kabur. Karena itu orang yang menggunakan lup harus meletakkan benda antara titik focus lup dengan pusat optik lup dan jangan diletakan terlalu dekat dengan pusat optik. Sebagaimana dilihat melalui lup terhadap perbandingan bayangan sebagaimana dilihat mata tanpa alat (dengan berakomodasi maksimum) Untuk menghitung perbesaan sudut lup perhatikan gambar berikut. Gambar 2(a dan b) Gambar a dan b melukiskan pembentukan bayangan yang dilihat dengan mata telanjang. Letak bayangan sudah diketahui yaitu di retina. jadi untuk membentuk bayangan kita cukup mcmbutuhkan satu sinar saja yaitu yang menuju pusat optik. 7 h = Tinggi benda α dinamakan sudut penglihtan atau ukuran anguler. S = jarak benda Ketika S = Sp (Sp = jarak titik dekat) mata berakomodasi maksimum tapi ketika S = SR (SR jarak titik jauh) mata tidak berakomodasi. Untuk menurunkan rumus perbesaran S kita ambil sama dengan Sp (perhatikan definisi rumus perbesaran). Sedangkan gambar 1.b melukiskan pembentukan bayangan benda di retina dengan bantuan Lup. Mula-mula Lup membentuk bayangan titik β’. Kemudian lensa mata membentuk bayangan β’ di retina. Perhatikan bahwa untuk membentuk bayangan di retina kita hanya perlu satu sinar yang menuju pusat optic saja. h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan yang di bentuk oleh lup d = jarak mata lensa. s’ = jarak bayangan yang di bentuk oleh lensa. (perhatikan disini s’ bernilai negatif karena letak bayangan sepihak dengan letak benda). F = jarak fokus lensa positif. Perhatikan bahwa L -s’ + d akan sama dengan sp ketika mata berakomodasi maksimum dan akan sama dengan SR ketika mata tidak berakomodasi. sesuai dengan definisi. perbesaran sudut My lup adalah: My = 𝛽 𝛼 2. Mata Secara fisis mata rnerupakan alat optik yang lerdiri dari lensa mata yang dilengkapi oleh diafragma dan retina yang terdapat pada makhluk hidup (hewan dan manusia) (R). Diafragma berfungsi untuk rnengatur intensitas yang masuk, maksudnya akan menyempit jika cahaya yang masuk / datang terlalu besar dan sebaliknva. Retina berfungsi sebagai layar penangkap bayangan yang dihasilkan oleh mata. Dengan dernikian agar suatu benda dapat dilihat oleh mata dengan jelas bayangan yang 8 dihasilkan oleh lensa mata harus tepat pada retina. Susunan mata secara garis besarnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dalam batas-batas tertentu variasi jarak benda terhadap lensa mata dapat diimbangi oleh otot mata yang mengatur ketebalan (yang berarti pula jarak fokus) mata agar bayangan benda tepat pada retina proses penyesuaian ini disebut akomodasi. Batas-batas yang dimaksud adalah titik dekat mata (punctum proximum) dan titik jauh :nata (punctum remotum). Titik dekat mata adalah larak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat bendabenda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata Kemampuan mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang menggantung lensa pada posisinya. Gambar a dan b 9 a. Melihat tanpa akomodasi lensa pipih b. Melihat dengan akomodasi lensa mencembung Pada mata normal titik dekat mata sekitar 25 cm, sedang titik jauh dapat dianggap tak berhingga. Jika kita benar-benar mengukur jarak retina dengan Iebih teliti kita akan memperoleh kuat lensa mata normal (tidak berakomodasi) sekitar 60 dioptri dan mata berakomodasi maksimum 64 dioptri. Karena pengaruh usia atau kelainan bentuk bola mata, titik dekat , atau titik jauh mata berbeda harga-harga tersebut secara garis besar, berdasarkan titik dekat dan titik jauhnya, maka dibedakan: Jenis – jenis penyakit mata : • Mata Presbiopi Akibat bertambahnya usia menjadikan lensa kita bertambah (kurarg kuat) akibatnya tidak dapat melihat jarak jauh. Disamping itu lensa bertambah keras dan kaku serta otot-otot siliar mejadi lemah akibatnya daya akomodasinya berkurang sehingga sukar me1ihat jarak dekat. Mata jenis ini harus dibantu oleh kaca mata dua fokus. Kaca mata bagian atas untuk melihat jarak jauh (minus) dan bagian bawah menggunakan kaca mata untuk melihat jarak dekat (kaca mata plus). Contoh: Seorang mata presbiopi mempunyai titik dekat dan titik jauh masing-masing 60 cm dan 3 cm. Berapakah nomor kaca mata bifokal (dua fokus) yang harus dipakai agar dapat melihat normal. S = 25cm S’ = -60 cm (tanda negatip menunjukan bayangan sepihak dengan dengan benda) 10 Agar dapat melihat dengan jarak dekat normal Melihat jauh (kaca mata atas ) benda diletakan pada jarak tak hingga dan bayangannya harus pada titik jauhnya 3 m S=~ S’ = -3, (tanda minus karena bayangan pada pihak yang sama dengan benda). • Miopi Mata normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga mempunyai kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak 11 hingga dikumpulkan di depan retina. Mata demikian dinamakan mata miopi. Mata miopi tidak dapat melihat benda jauh yaitu baangan selalu jatuh di depan retina. Titik jauhnya ha.nya beberapa Gambar a dan b Benda yang terletak antara titik dekat mata dengan titik jauhnya dapat dilihat dengan berakomodasi sebagian titik dekatnya (titik dekat miopi sama dengan titik dekat mata normal yaitu 25 cm). Benda dapat dilihat jelas jika mata berakomodasi maksimum. Untuk menanggulangi mata miopi diperlukan alat bantu kaca yang mempunyai lensa bersifat menyebarkan sinar kaca mata berfokus negatif. meter saja (tidak tak hingga seperti pada mata normal). Benda yang terletak lebih jauh dan titikjauh tidak dapat dilihatnya. Lensa mata seseorang miopi terlalu kuat sehingga ketika tidak berakomodasi kuat lensanva 63 dioptri kuat lensa mata normal ketika melihat tidak berakomodasi 60 dioptri . hitung berapa kuat lensa kaca mata yang harus digunakan agar mata miopi ini dapat melihat normal. Penyelesaian: Lensa yang digunakan adalah lensa negatif sehingga kuat lensa total sama dengan kuat lensa mata normal (60 dioptri). 60 dioptri = 63 + P kacamata P kaca mata = 60 - 63 = -3 dioptri Contoh 11.2.2 Seorang anak tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih jauh dan 80 cm. Berapa ukuran kaca mata yang harus dipakal anak tersebut. Penvelesaian: Jarak benda S = ~ Jarak bayangan s’-80 cm (bayangan pada pihak yang sama dengan benda) 12 f = ………….? P =………….? • Mata Hipermetropi Kebalikan dan mata miopi adalah mata hipermetropi yang disebabkan karena mata terlalu lemah kuat Lensanya, dalam keadaan tidak berakomodasi kurang dan 60 dioptri , katakanlah 57 dioptri untuk melihat benda jauh tak hingga ia dapat menaikan dengan berakomodasi sebagian (tidak maksimum) sehingga kuat lensanya naik dan 57 dioptri menjadi 60 dioptri. Namun untuk melihat benda di titik dekatnya, misalnya padajarak 25 cm dibutuhkan kuat lensa 64 dioptri (untuk mata normal ) padahal ia maksimum hanya bisa menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri, ini tidak cukup untuk melihat pada jarak 25 cm ia butuh tambahan 3 dioptri lagi yang diperoleh dan lensa positif. Contoh : Seorang tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih kecil dari 75 cm berapa ukuran kaca mata agar dapat melihat daya normal. Penyelesaian: S = 25 cm (tempat meletakan benda) S’ = -75 (bayangan dapat dilihat dari lensa mata sepihak dengan benda) 13 3. Mikroskop Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel (anonim, 2011). Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikrokskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi (monokuler) dan mikroskop stereo (Binokuler) (Suripto. 1994). Mikroskop biologi adalah mikroskop yang digunakan pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah dengan sinar alam atau lampu (M. Amin. 1994). Mikroskop binokuler adalah mikroskop yang digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar Jurusan Biologi 2011). Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari 14 bendabenda kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop stereo.(Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP,2004) Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut. 1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x 2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran 100x 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x 4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya khusus pula. Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar (Saras Dian Pramudita, 2012, 02). Komponen – komponen pada mikroskop seperti pada gambar: Gambar Komponen – Komponen pada miroskop 15 Keterangan Komponen pada mkroskop : Bagian-Bagian Optik adalah sebagai berikut : Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek. Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik) adalah sebagai berikut : Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop. Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop. Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan. 16 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan. 4. Kamera Digital Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan akhir-akhir ini pada sensor BSI-CMOS (Back Side Illuminated) sensor yang lebih irit daya untuk kamera yang lebih canggih yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital. Kemudahan dari kamera digital adalah hasil gambar yang dengan cepat diketahui hasilnya secara instan dan kemudahan memindahkan hasil (transfer). Beberapa kamera digital, terutama DSLR dan high-end cameras dilengkapi fasilitas RAW yang dapat ditindaklanjuti di komputer mengunakan perangkat lunak tertentu untuk hasil terbaik, tetapi pada saat ini fasilitas Auto Mode telah menghasilkan gambar yang baik dalam format JPEG. Kamera menggunakan lensa positif (lensa cembung) - Jarak benda ke lensa = s - Jarak lensa ke film = s’ Bagian – bagian kamera adalah sebagai berikut : a. Lensa cembung (lensa positif) berfungsi untuk membentuk bayangan b. Film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa 17 c. Diafragma adalah bagian yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang mengenai film d. Pengatur fokus adalah alat (bagian) untuk merubah jarak lensa pada kamera, sehingga benda yang benda yang difoto terbentuk bayangan yang jelas di film. 5. Teleskop Teleskop atau disebut juga sebagai teropong merupakan suatu alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang jauh agar dapat terlihat lebih dekat dan lebih jelas. Dalam dunia astronomi, teleskop merupakan suatu alat yang sangat penting. • Sejarah Teleskop Pada tanggal 2 Oktober 1608, Hans Lippershey dari Middleburg, Belanda mematenkan teleskop buatannya dan ia dianggap sebagai penemu teleskop refraktor (bias) pertama. Setahun kemudian, Galileo membuat sebuah teleskop yang sekarang disebut dengan teleskop panggung dengan pembesaran 3X dari teleskop hasil buatan Hans Lippershey. Kemudian Galileo diakui sebagai orang pertama yang menggunakan teleskop dalam bidang astronomi.[6] • Jenis dan Cara Kerja Teleskop 18 Berikut ini beberapa istilah yang berkaitan dengan teleskop : 1. Lensa cembung adalah lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). 2. Lensa cekung adalah lensa yang bersifat menyebarkan cahaya (divergen). 3. Cermin cembung adalah cermin yang menyebarkan cahaya cahaya. 4. Cermin cekung adalah cermin yang mengumpulkan cahaya. 5. Bidang pandang adalah area langit yang dapat dilihat melalui teleskop. 6. Jarak fokus (focal length) adalah jarak yang dibutuhkan oleh sebuah lensa atau cermin untuk membawa cahaya pada titik fokus. 7. Titik fokus atau fokus adalah titik dimana cahaya dari sebuah lensa atau cermin datang bersama-sama menuju satu titik. 8. Perbesaran adalah panjang fokus teleskop dibagi dengan panjang fokus lensa mata. 9. Resolusi adalah seberapa dekat dua objek namun masih dapat terdeteksi sebagai objek yang terpisah.[3] Secara umum teleskop terbagi atas dua jenis, yaitu: 1. Teleskop refraktor (bias), teleskop yang menggunakan lensa kaca sebagai media utama menangkap cahaya. 2. Teleskop reflektor (pantul), teleskop yang menggunakan cermin sebagai pengganti lensa untuk menangkap cahaya. Pada dasarnya, cara kerja teleskop refraktor dan teleskop reflektor adalah sama hanya media pengumpul cahayanya saja yang berbeda yaitu menggunakan lensa atau cermin. Gambaran cara kerja teleskop refraktor 19 Penjelasan dari gambar : 1. Cahaya yang masuk ke dalam teleskop. 2. Lensa objektif bertugas mengumpulkan cahaya dan membengkokkannya menuju titik fokus. 3. Titik fokus, pada titik ini cahaya yang masuk dibengkokkan menuju satu titik. 4. Lensa mata berfungsi membawa gambar yang cerah dari fokus dan memperbesar ukurannya agar sesuai dengan ukuran pupil mata. 5. Pupil mata. Lensa (dalam teleskop refraktor) atau cermin primer (dalam teleskop reflektor) mengumpulkan cahaya dari objek yang jauh dan mengarahkannya pada suatu titik fokus. Sedangkan eyepiece yang merupakan lensa kedua dalam teleskop refraktor atau satu-satunya lensa dalam teleskop reflektor bertugas mengambil cahaya dari titik fokus dan menyebarkannya juga menyesuaikannya dengan ukuran retina mata. Dengan demikian, kita dapat melihat benda-benda yang letaknya sangat jauh, bahkan kita juga dapat melakukan perbesaran gambar objek. Berikut adalah beberapa contoh teleskop refraktor : • Teleskop bintang atau teleskop astronomi Teleskop bintang atau teleskop astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa luar. Teleskop bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Teleskop bintang 20 • Teleskop bumi Teleskop bumi yang disebut juga teleskop medan atau teleskop yojana menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan diantara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini disebut lensa pembalik. Teleskop bumi • Teleskop panggung atau teleskop Galilei Teleskop panggung atau teleskop Galilei disebut juga teleskop Belnada atau teleskop Tonil. Teleskop ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler. Teleskop Galilei 21 • Teleskop prisma atau binokuler Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak mengakibatkan teleskop bumi menjadi relatif panjang. Untuk menghindarinya maka lensa pembalik diganti dengan penggunaan dua prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan diantara lensa obyektif dan lensa okuler. Prisma-prisma tersebut digunakan untuk membalikkan bayangan dengan pemantulan sempurna. Teleskop Prisma 6. Lensa Lensa adalah suatu komponen optik yang banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya seperti kacamata, mikroskop, teropong, lup dan sebagainya. Permukaan pembias dari lensa berbentuk cekung atau disebut sebagai lensa negatif (divergen ) dan dapat pula berbentuk cembung atau sering disebut sebagai lensa positif ( convergen ). Lensa adalah suatu benda optik yang dibatasi oleh bidang lengkung atau satu bidang dan satu bidang datar. Bila suatu berkas cahaya jatuh pada salah satu permukaannya, maka cahaya cahaya teresbut akan terbias keluar dari permukaan lainnya. Dengan sendirinya lensa akan membentuk bayangan dari berkas tersebut. Pada umumnya lensa digolongkan atas dua jenis, yakni : • Lensa Cembung (lensa positif) Lensa cembung atau lensa konveks atau lensa konvergen terdiri dari 3 macam bentuk, yakni : lensa bikonveks, lensa plan konveks, dan 22 lensa konveks-konkav. Bentuk penampang lensa positif dan lensa negatif dapat dilihat pada gambar berikut, Sinar istimewa utama lensa cembung untuk menentukan letak bayangan sebagai berikut : 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus. 2. Sinar datang melalui fokus dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melaui pusat lensa diteruskan dengan arah tetap (tidak dibiaskan) Panjang fokus lensa dalam medium dapat ditulis sebagai berikut : sehingga secara umum fokus lensa dapat ditulis sebagai : 23 dimana : S = jarak benda S’= Jarak bayangan n01 = indeks bias relatif lensa terhadap sekelilingnya R1 dan R2 = jari-jari kelengkungan 1 dan 2 dari lensa • Lensa cekung (-) Lensa cekung atau lensa konkaf atau lensa divergen dapt dilihat seperti Gambar di bawah ini : Rumus yang berlaku pada lensa cembung berlaku pula untuk lensa cekung, yang membedakan adalah bahwa titik api lensa cekung adalah fokusnya negatif (-f) Sinar istimewa pada lensa cekung adalah : 1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan berasal dari fokus F1 2. Sinar yang datang melalui F2 dibiaskan sejajar sumbu utama ‘ 3. Sinar yang lewat titik optik tidak dibiaskan 24 Perbesaran bayangan pada lensa adalah: . Untuk menentukan sifat bayangan dari pembiasan oleh lensa dipergunakan juga rumusan yang digunakan pada cermin yakni : Gambar Posisi ruang benda dan ruang bayangan [ ] = Posisi ruang benda { } = Posisi ruang bayangan Pada alat-alat optik banyak digunakan lensa bersusun dengan tujuan untuk meminimumkan cacat bayangan. Untuk lensa susunan yang terjadi dari dua lensa tipis dengan fokus masing-masing f1 dan f2 dan dipisahkan dengan jarak x, maka fokus lensa susunan adalah: Jika dua lensa diimpitkan (x=0), maka: • Menentukan jarak fokus f lensa positif dengan cara Bessel. Menentukan fokus untuk lensa positif dapat juga dibentuk dengan mencari dua posisi yang menghasilkan bayangan yang jelas. L adalah jarak benda terhadap layar, pada posisi (1) diperoleh bayangan yang jelas pada layar dan dengan 25 menggeser-geser lensa, pada posisi (2) diperoleh lagi bayangan yang jelas pada layar. Jika jarak (1) dan (2) adalah x, maka menurut Bessel titik fokus, yakni: 7. Proyektor Proyektor / Projector adalah perangkat yang mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optik, elektronik dan display dengan tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke dinding atau layar. Dibandingkan dengan media yang lain seperti Plasma atau LCD Display, projector memiliki beberapa kelebihan seperti, dapat membuat tampilan yang sangat besar, dapat dibawa dengan mudah serta fleksibilitas yang tinggi. Projector konensional yaitu projector yang umum digunakan oleh penggunanya saat awal produksi projector tersebut yang dipasarkan ke masyarakat. Panjang kabel VGA dan HDMI yaitu kisaran 1 Meter, 3 Meter, 5 Meter, 10 Meter, hingga 50 Meter. Penggunaan kabel VGA atau HDMI yang terlalu panjang akan mengalami sedikitnya gangguan saat menggunakan pada projector seperti delay sepersekian detik. Jenis-Jenis Projector Projector yang selalu digunakan ternyata memiliki beberapa jenis projector. Pengguna dapat menentukan projector sesuai kebutuhan yang akan digunakan. Berikut ini beberapa jenis projector. 1. Projector Digital 26 Projector digital adalah peralatan teknologi yang digunakan untuk mengkonversi data gambar secara langsung dari komputer ke sebuah layar melalui sistem lensa. 2. Projector LCD Bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam sebuah projector. Warna gambar yang dikeluarkan oleh projector merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tersebut yang telah disatukan secara khusus. 3. Projector CRT CRT atau sering disebut juga dengan Katoda Ray Tube yang 27 memanfaatkan projector kuno tabung gambar yang telah digunakan pada TV konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis projector ini, tiga CRT, plus lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar ke layar. Para CRT digunakan untuk memproyeksikan warna utama, merah, biru dan hijau. 8. Periskop Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam. Didalam periskop terdapat 2 buah cermin, Periskop kapal selam mempunyai diameter 10 sampai 15 cm. 28 9. Cermin Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang gelombang cahaya yang mengenai permukaan tersebut. • Jenis – jenis cermin • Cermin datar Cermin yang permukaannya rata/datar. Banyak digunakan untuk berhias maupun komponen alat-alat tertentu seperti periskop. Bayangan yang terbentuk: Maya, tegak, sama besar. Proses pembentukan bayangan berdasarkan hukum pemantulan cahaya Snellius. Bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul. Hukum Pemantulan Cahaya (Snellius) : 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada bidang datar. 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r) 29 • Cermin cekung Cermin yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian dalamnya. Cermin cekung disebut cermin positif (+) karena jari-jarinya nyata. Cermin cekung bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Proses pembentukan bayangan oleh cermin cekung berdasarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung. Bayangan yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar istimewa tersebut. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung : 1. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui focus 30 2. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan • Cermin cekung Cermin yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian luarnya. Cermin cembung disebut cermin negatif (-) karena mempunyai jari-jari maya (di belakang cermin). Cermin cembung bersifat divergen (menyebarkan sinar). Proses pembentukan banyangan pada cermin cembung berdasarkan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Bayagan yang terbentuk merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar istimewa tersebut. 31 Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung : 1. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah-olah dari titik focus 2. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan. Pemanfaatan Cermin dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Cermin datar : Cermin yang biasa dipasang dirumah-rumah. 2. Cermin cekung : Kaca rias, parabola, teropong, pengumpul sinar matahari pada PLTS. 3. Cermin cembung : Kaca spion kendaraan, kaca pengintai pada supermarket, kaca spion pada tikungan jalan. 32 Manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan 1. Manfaat • Digunakan untuk pengobatan, penelitian, eksperimen mapun untuk memantau, mengabadikan dan merekam kejadian – kejadian dari suatu obyek serta persitiwa yang ada. • Cermin digunakan untuk melihat pantulan gambar suatu obyek, seperti penyakit cacar, jerawat, dll • Lensa cekung berguna untuk membantu penglihatan orang yang mengalami rabun jauh (miopi). • Lensa cembung digunakan untuk membantu penglihatan orang mengalami rabun dekat (hipermetropi). • Mikroskop digunakan untuk melihat obyek kecil seperti kuman, bakteri, jaringan, organisme mikro dan makro • Foto Rotgen digunakan untuk memotret struktur tulang di dalam tubuh manusia dan dilakukan ketika ada kerusakan tulang. • Sinar laser di gunakan sebagai pengganti pisau untuk membedah. 2. Kerugian • Saat digunakan berlebihan akan menyebabkan kerusakan beberapa jaringan dan organ. • Apabila tidak hati – hati dalam penggunaannya akan menyebabkan kerusakan fatal. 33 BAB III METODE a. Metode deskriptif Makalah ini menggunakan metode deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Makalah ini disusun sebagai makalah induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di berbagai sumber dengan tujuan untuk mengetahui pengertian optik, macam – macam alat optik dan penjelasannya, serta manfaat dan kerugian. b. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu pembuatan makalah. Dalam makalah ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data dimana pembuat makalah menyelidiki benda-benda tertulis dan jaringan komunikasi seperti buku-buku, majalah, dokumen, internet, e-book dan sebagainya. 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dari rumusan masalah terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab, yaitu : • Apakah pengertian optik ? Jawaban : Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejalagejala optik. • Apa macam – macam alat optik? dan berikan penjelasannya Jawaban : a. LUP Untuk mengamati benda lebih teliti biasanya orang berusaha memperbesar bayangan tajam yang terbentuk di retina dengan mendekatkan benda itu pada mata. b. MATA Mata rnerupakan alat optik yang lerdiri dari lensa mata yang dilengkapi oleh diafragma dan retina yang terdapat pada makhluk hidup (hewan dan manusia). c. Mikroskop Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. d. Kamera digital Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan akhir-akhir ini pada sensor BSI-CMOS (Back Side Illuminated) sensor yang lebih irit daya untuk 35 kamera yang lebih canggih yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital. e. Teleskop Teleskop atau disebut juga sebagai teropong merupakan suatu alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda yang jauh agar dapat terlihat lebih dekat dan lebih jelas. f. Lensa Lensa adalah suatu komponen optik yang banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya seperti kacamata, mikroskop, teropong, lup dan sebagainya. g. Proyektor Proyektor / Projector adalah perangkat yang mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optik, elektronik dan display dengan tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke dinding atau layar. h. Periskop Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi. i. Cermin Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga membentuk bayangan. • Apakah manfaat dan kerugian optik dalam bidang kesehatan ? Manfaat • Digunakan untuk pengobatan, penelitian, eksperimen mapun untuk memantau, mengabadikan dan merekam kejadian – kejadian dari suatu obyek serta persitiwa yang ada. • Cermin digunakan untuk melihat pantulan gambar suatu obyek, seperti penyakit cacar, jerawat, dll 36 • Lensa cekung berguna untuk membantu penglihatan orang yang mengalami rabun jauh (miopi). • Lensa cembung digunakan untuk membantu penglihatan orang mengalami rabun dekat (hipermetropi). • Mikroskop digunakan untuk melihat obyek kecil seperti kuman, bakteri, jaringan, organisme mikro dan makro • Foto Rotgen digunakan untuk memotret struktur tulang di dalam tubuh manusia dan dilakukan ketika ada kerusakan tulang. • Sinar laser di gunakan sebagai pengganti pisau untuk membedah. Kerugian • Saat digunakan berlebihan akan menyebabkan kerusakan beberapa jaringan dan organ. • Apabila tidak hati – hati dalam penggunaannya akan menyebabkan kerusakan fatal. 37 BAB V PENUTUP A. Simpulan ➢ Kata optik berasal dari bahasa latin yang artinya tampilan. Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejalagejala optik. ➢ Terdapat berbagai macam alat alat optik, yaitu : Lup, Mikroskop, kamera digital, periskop, teleskop, mata, lensa, cermin, dll. ➢ Ada beberapa manfaat dan kerugian dari optik itu sendiri. Manfaatnya yaitu digunakan untuk pengobatan, penelitian, eksperimen mapun untuk memantau, mengabadikan dan merekam kejadian – kejadian dari suatu obyek serta persitiwa yang ada. Kerugiannya yaitu apabila digunakan secara berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada kesehatan jaringan maupun organ tubuh B. Saran Agar di dalam karya tulis ini bisa bermanfaat, kami sebagai penulis menyarankan belajar dan tahu mengenai optik, macam – macam alat – alat optik, manfaat dan kerugiannya. Semoga perkembangan optik pada zaman sekarang ini dapat memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Dan lebih menggunakan kegiatan positif dari penggunaan perkembangan alat optik ini dari pada kerugiannya, terutama dalam bidang penelitian untuk memajukan ilmu pengetahuan dan dibidang kehidupan lainnya. Serta lebih mengurangi atau membatasi penggunaan alat optik ini dalam jangka waktu yang berlebihan dan tidak teratur akan menyebabkan kerusakan pada mata dan organ vital lainnya. Kami sadari penulisan makalah ini banyak kekurangan baik dari segi bahasa maupun dari segi penulisan, maka dari itu kami mohon maaf atas kesalahannya karena kami masih dalam tahap belajar. 38 DAFTAR PUSTAKA Sear, Francis Weston. 1987. Fisika untuk Universitas 3 Optika Fisika Modern. Bandung : Bina Cipta Riwidikdo, Handoko dan Hani, Ruslan Ahmadi.2007. Fisika Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia https://jajakustija.files.wordpress.com/2014/08/modul-fisika-optik.pdf http://eprints.polsri.ac.id/1798/3/BAB%20II.pdf http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/592/jbptunikompp-gdl-melvinieka-29563-9unikom_m-i.pdf http://oldlms.unhas.ac.id/claroline/backends/download.php?url=L1BFUkMuM19P cHRpay5wZGY%3D&cidReset=true&cidReq=089U003_001 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/688/jbptunikompp-gdl-yusmanfauz-34370-2unikom_y-i.pdf http://docshare03.docshare.tips/files/24780/247804970.pdf 39