Apakah generasi sekarang sudah melupakan Bahasa Indonesia yang benar untuk Bahasa Gaul (Colloquial Jakarta Indonesia)? Apakah ini hal yang buruk atau apakah ini hanya evolusi bahasa kita?
Berbahasa Indonesia yang benar
Lebih tepatnya sih, sangat disayangkan aja bahasa baku dengan susunan kalimat yang tepat terdengar terlalu kaku untuk pemakaian sehari2. Tapi mungkin itu khas dari budaya berbahasa di Indonesia ya. Kalo dibandingin bahasa Inggris, mayoritas masih pake grammar yang bener, cuma kata2nya aja yang sederhana/slang. Tapi di Singapore, bahasa Inggrisnya juga gak mengikuti grammar Inggris yang semestinya. Nasib bahasa Indonesia di Indonesia jadi kayak nasib Singlish di Singapore.
Kalo dibandingin bahasa Inggris, mayoritas masih pake grammar yang bener, cuma kata2nya aja yang sederhana/slang
screams in short scale, pronunciation vs spelling differences, the disappearance of letters, and actually pretty different grammar from the past
human tends to communicate in a more simple way to deliver the message fully, and it goes along with the localized culture.
mau seberapa fenomenal bahasa-gaul-jakarta efek pemakaiannya yang kemudian jadi standar percakapan nonformal di media elektronik skala nasional, tiap daerah bakal tetap punya ciri khasnya sendiri dalam berkomunikasi.
lo pernah ke satu daerah kecil di sulsel cuma untuk kebingungan karena mereka ngerefer kata ganti kedua tunggal (kamu) dengan kata ganti pertama jamak (kita)? macem gitulah kekhasan suatu daerah, yang bahkan walo menurut EBI penggunaannya gak tepat, bukan malah manusianya yang ngebiasain ke bahasa, tapi bahasa yang malah adaptasi ke kultur lokal.
back in the day we got Debby Sahertian lingo, and then goes Cinta Laura, and nowadays with anak-jaksel thingy. the locals? orang sunda bakal tetep ngomong goblog dengan akhiran G yang fasih, dan orang surabaya bakal tetap ngomong jancuk dengan syahdunya, gak malah ikut-ikutan bahasa colloquial-jakarta-indonesia-thingy.
indonesia isnt just about jakarta and the millenials who lives in it, mate.
Iya masbro tp pertanyaan gw itu bahasa indonesia yang baku bakal berubah ga gara gara sehari hari pakenya bahasa gaul sendiri-sendiri. Bukannya mau menghilangkan ciri khas bahasa daerah soalnya gw sendiri ngomong dengan aksen medan yang lumayan berat.
bahasa bakal selalu berubah. Oxford Dictionary aja nerima ratusan kata baru untuk dimasukin ke bahasa inggris.
bedanya, bahasa kita sedikit lebih lambat dalam mengadaptasi kata-kata baru dibanding bahasa inggris, ngebuat penggunaannya jadi lebih terbatas ke pemakaian untuk kepentingan formal dibanding nonformal, dan munculin hierarki dalam bertutur kata.
juga, perhatiin cara bicara jaman hindia belanda 1900an sama indoneisa 1990an. jangan perhatiin ejaannya, tapi pemakaian kata yang dipake untuk nyampein sesuatu. kita bakal tetep ngerti sama apa yang disampaikan, cuma gak bisa dipungkiri ada struktur dan diksi yang berbeda antara satu zaman dengan lainnya.
bahasa indonesia yang baku bakal berubah ga gara gara sehari hari pakenya bahasa gaul sendiri-sendiri
semua bahasa juga berubah. Bahasa Latin yang dipake orang Romawi misalnya sekarang ini jadi bahasa2 Spanyol, Italia, etc, sementara Bahasa Romawi yang benar di pergaulan udah lama mati.
bahasa yang awalnya dituturkan orang keturunan Belanda di selatan Afrika misalnya bahasanya udah nggak sama lagi sama bahasa belanda "asli" (misalnya afaik di sana orang yang berbahasa itu ekuivalen to be-nya pake is semua, padahal di Belanda nggak gitu juga).
Bahasa belanda pun dibanding tetangganya di jerman banyak fitur yang ilang yang padahal dulunya juga ada (e.g. kasus genitif, 3 gender gramatis), sementara di Jerman pun penggunaan kasus genitif ini banyak mengalami penurunan, digantikan di ranah aslinya sama penggunaan kasus datif yang di belanda kalo nggak salah juga udah lama hilang.
Bahkan pengubahan bahasa dari yang semula dianggap "benar" pun kadang disengaja oleh pemerintah (di inggris kalo nggak salah pernah dilakukan penyederhanaan gramatis biar komunikasi sama orang Skandinavia lebih gampang. Atau di banyak bahasa yang pelafalannya udah melenceng dari yang dulu sehingga semua orang dipaksa mbenerin pelafalan pengejaannya sedikit demi sedikit diganti (cries in blightey and oui oui)).
Apalagi bahasa Inggris selama beberapa lama setelah 1066 kebanjiran ningrat dan raja yang adalah orang asing tembak langsung.
Ngeliat lagi bahasa Inggris, apakah kita kesusahan hidup misalnya walaupun dengan "sistem" yang aneh bin ajaib kenapa mesti gini WHY 'MURICAAAA di mana billion bukan (million)2 dan trillion (million)3 ...melainkan billion=....(million)(1000) dan trillion=(million)(1000)2 ?
tl;dr nggak banyak bahasa yang dituturkan 1000 tahun yang lalu yang dimengerti keturunannnya, dan 1000 tahun dari sekarang pun banyak bahasa di dunia bakal nggak diknali oleh nenek moyang mereka yang sekarang hidup. Termasuk di Indonesia. Apa itu lantas salah?
Bahasa yang baku bakal tetap dipakai. Di buku2, literatur ilmiah, atau pidato
Tidak ada manusia yg berbahasa formal dalam kehidupan sehari 2, coba ke London atau ke Washington DC atau ke Sidney.... Apakah mereka berbahasa formal sehari? Diluar sekolah dan acara berita TV dan sidang pemerintahan?
Di London aja minimal ada 3 dialect English dalam 1 kota itu
Fun fact : di Texas ada komunitas migran namanya German Texas, bahasa mereka masih lebih dekat ke bahasa asli Jerman daripada bahasa Jerman di negara Jerman
Imho, seperti kata "kepo", "lebay", dll, kalau sering dipakai nanti lama2 juga dijadiin baku/ masuk KBBI. Itu lumrah karena bahasa juga bisa berkembang seiring perkembangan penduduk/pemakainya.
Paling lama kelamaan bakal banyak bahasa "gaul" yang dimasukan ke KBBI karena banyak dipake
Namun, itu tetap diberikan penanda bahwa itu adalah bahasa ragam cakap, alias bahasa gaul.
pan.sos
n cak akr panjat sosial;
Cak, artinya cakap, jadi bukan kata baku.
IMO Tulisan akan selalu kehilangan emosi dari penulisnya. Pemilihan diksi yang tepat dapat meminimalkan itu. Dan biasanya tulisan ditujukan untuk byk orang, hal ini menghilangkan rasa etnis yg kental di budaya kita.
Diksi yang tepat tak segampang itu ditemukan, fergusso!. Oleh karena itu acapkali: bro, gaes, lur feels more akrab di telinga dan sampai ke hati lawan bicara.
Pada intinya adalah bahasa indonesia dalam tulisan hadir sebagai pelengkap dan pemersatu budaya indonesia yang sangat beragam.
Or speaking as:
Intinya sih bahasa indo yg ditulis tuh sebagai pemersatu berbagai macam etnis di indo.
bahasa indonesia yang baik dan benar itu bahasa dimana pendengar mengerti dengan pesan yang disampaikan pembicara. bahasa gaul dsb itu emang wajar ada, bahkan di jepang dan amerika aja banyak bahasa gaulnya. bahasa itu selalu berubah jadi jangan heran ama perubahan. inget dulu kita nulis jarum = Djaroem
Pemakaian bahasa indo yang baku tetap ada selama ada media yang mendukung. Contoh situs yang penggunanya lebih prefer bahasa baku misalnya Quora. Ngirim jawaban disingkat2 kriting tanda b a ca.. ga, jelas? apalagi alay p4k3 angk4 siap siap di-downvote. Kalo di Reddit komen sekian banyak capek lah harus mastiin semuanya bener. Selama pesannya kesampe itu udah lebih dari cukup.
Gue pernah pake bahasa indonesia yg benar di kebun raya bogor sama temen orang jerman. Si temen gue ini bisa ngomong indo, terus sama abang-nya dikasih tiket lokal. Gue dong dikasih tiket turis. Abis gue ngotot kalo gue orang indo, si abang minta bukti KTP. Abis itu doi cuma ngomong ‘oh saya kira mbaknya orang caines yg bahasa indonesia-nya jago. Ternyata orang indonesia ya’ 🙄
Kesimpulan, berbahasa indonesia yang baik cukup pada tempatnya aja.
Bahasa Indonesia hanya konstruksi sosial anyway, we finally reclaimed the control of our own language from the government.
People look at me strange when I talk proper Indonesian.