PDI-P Tak Undang Jokowi di Rakernas, Pengamat: Pertegas Posisi Menjadi Oposisi
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45871,42   -2,70   -0.31%
  • EMAS1.336.000 -0,07%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PDI-P Tak Undang Jokowi di Rakernas, Pengamat: Pertegas Posisi Menjadi Oposisi


Sabtu, 18 Mei 2024 / 17:30 WIB
PDI-P Tak Undang Jokowi di Rakernas, Pengamat: Pertegas Posisi Menjadi Oposisi
ILUSTRASI. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan usai meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (10/1/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan PDI-P tak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rakernas ke-5 pada 24-26 Mei 2024, dinilai mempertegas posisi partai berlogo banteng tersebut untuk menjadi oposisi. 

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, keputusan tersebut menandakan PDI-P dan Jokowi sudah tidak lagi berada pada posisi yang sama. 

“Ini penegasan bahwa relasi Presiden Jokowi - PDIP sudah selesai alias the end,” ujar Baskoro saat dikonfirmasi, Sabtu (18/5). 

“Ini juga bisa memperkuat persepsi publik juga bahwa kemungkinan besar PDIP akan memilih berada di luar pemerintahan ketika Prabowo - Gibran memimpin,” sambungnya. 

Baca Juga: BI DKI Jakarta: Laju Ekonomi Jakarta Tahun ini Dikisaran 4,8% - 5,6%

Menurut Baskoro, kondisi ini tidak terlepas dari pengaruh besar Jokowi dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden Prabowo Subianto. 

“Sehingga ketika PDIP masuk, peran politik yang dimainkan sebatas pelengkap saja,” kata Baskoro. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa partainya tidak mengundang Presiden Joko Widodo dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-5 PDI-P pada 24-26 Mei 2024. 

PDI-P beralasan tidak mengundang Jokowi karena melihat padatnya jadwal presiden. Alasan yang sama juga jadi alasan PDI-P tak mengundang Wakil Presiden Ma'ruf Amin. 

“Yang jelas, presiden dan wakil presiden tidak diundang. Kenapa? Karena beliau sudah sangat sibuk dan menyibukkan diri," kata Djarot di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5). 

Djarot tak merinci lebih jauh maksud kata "menyibukkan diri". 

Presiden Jokowi sebelumnya juga tak menghadiri perayaan HUT PDI-P pada Januari 2024 lalu. HUT PDI-P saat itu bertepatan dengan kunjungan Jokowi ke luar negeri, sehingga PDI-P tak mengirim undangan. 

Padahal, sebelum hubungan PDI-P dan Jokowi memburuk akibat Pilpres 2024, Jokowi selalu hadir di acara-acara besar partai banteng. Djarot pun menegaskan bahwa partainya hanya akan mengundang internal dalam Rakernas kali ini. 

Baca Juga: Kritik RUU Penyiaran, Mahfud MD: Keblinger, Masa Media Tidak Boleh Investigasi

"Jadi ini hanya untuk internal PDI Perjuangan, pesertanya internal PDI Perjuangan," tegas dia. 

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta semua pihak menunggu jalannya Rakernas terkait seperti apa sikap politik PDI-P terhadap pemerintahan yang akan datang. Termasuk, soal kejutan-kejutan yang mungkin saja terjadi atau terungkap saat Rakernas. 

"Sikap dan PDI Perjuangan tentunya ada dua secara ekternal, satu bagaimana sikap dan posisi terhadap jalannya pemerintahan ke depan dan bagaimana sikap PDI Perjuangan menyikapi berbagai macam dinamika geopolitik secara global untuk mendorong bisa terwujudnya perdamaian yang abadi," ucapnya. 

"Tentang bagaimana ketegasan dari sikap PDI Perjuangan sebaiknya ditunggu saja," tambah dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×