Warta UMKM
Kisah Penyandang Tunagrahita di ABC Wooden Toys, Agus Bangga Tak Jadi Beban Keluarga
Banyak keuntungan yang Rita rasakan semenjak menjadi mitra binaan YDBA, seperti pendampingan di sisi manajemen, pengemasan hingga quality control.
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM-- Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat bagi pengidap tunagrahita seperti Agus (26) dalam menjalani hari-harinya sebagai karyawan di workshop Anak Bangsa Cerdas (ABC) Wooden Toys di Gedongkiwo, MJ I/ 676, Yogyakarta
Agus senantiasa gigih dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi.
Pekerjaan mencetak huruf dan angka dia selesaikan dengan baik, detail dan presisi.
Di sana, dia ditugasi untuk menggergaji, mengamplas sampai mengecet mainan edukasi atau Alat Peraga Edukatif (APE) produk bisnis utama dari ABC Wooden Toys
Agus sempat nervous saat rombongan wartawan beserta tim dari Yayasan Dharmabakti Astra melihati aktivitasnya.
Dia tetap melanjutkan pekerjaannya mencetak huruf-huruf berukuran sedang.
Kepada Agus, Pemilik ABC Rita Andriana (54) menjelaskan maksud kedatangan rombongan.
Agus mengangguk paham dan mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan wartawan.
"Senang kerja di sini. Saya sudah sejak 2014," tukas Agus mengawali perbincangan saat ditemui di Studio ABC Woodentoys, Baciro, Yogyakarta pada Kamis (2/5/2024)
Agus merupakan pengidap tunagrahita ringan.
Jadi, dia masih bisa menjawab pertanyaan dengan cukup baik dan 'nyambung', meski jawaban yang diberikan singkat.
Tunagrahita adalah istilah lain dari disabilitas intelektual, yaitu kondisi ketika seseorang memiliki kemampuan intelektual dan kognitif di bawah rata-rata.
Pengidap tunagrahita umumnya mengalami kesulitan untuk belajar, berkomunikasi dan memecahkan masalah.
Hal sama dialami Agus sepuluh tahun silam, saat ia baru saja lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB) dan direkrut Rita sebagai karyawannya.