Di Portugal, Gus Yahya Tegaskan Pentingnya Integrasi Alam dan Manusia
Internasional

Di Portugal, Gus Yahya Tegaskan Pentingnya Integrasi Alam dan Manusia

Jum, 17 Mei 2024 | 20:14 WIB

Di Portugal, Gus Yahya Tegaskan Pentingnya Integrasi Alam dan Manusia

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada forum The International Dialogue Centre (KAICIID) di Lisbon, Portugal, Kamis (15/5/2024)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, menekankan pentingnya menjaga kesejahteraan lingkungan dan kemanusiaan pada forum The International Dialogue Centre (KAICIID) di Lisbon, Portugal, Kamis (15/5/2024).
 

Kai yang karib disapa Gus Yahya itu menyatakan bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan merupakan bagian integral dari kesejahteraan umat manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari kesejahteraan alam.
 

“Sudah menjadi tanggung jawab umat manusia untuk menjaga lingkungan dan alam guna menjamin kesejahteraan umat manusia. Maka, kesejahteraan alam dan manusia tidak dapat dipisahkan, karena kesejahteraan umat manusia memerlukan kesejahteraan alam. Tuhan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi, sehingga menjaga kesejahteraan alam adalah kewajiban kita,” ujar Gus Yahya, dikutip dari siaran langsung kanal KAICIID.
 

Gus Yahya menjelaskan bahwa dalam perspektif tradisi Islam Sunni, menjaga kesejahteraan lingkungan adalah kewajiban yang diamanatkan Tuhan kepada manusia.
 

“Kita, pertama-tama, melihat sesuatu dari tradisi agama kita daripada mencoba mengubah penafsiran tradisi kita agar sesuai dengan ide-ide baru yang datang kepada kita,” paparnya.
 

“Dari sudut pandang tradisi kita, tradisi Sunni Islam, kepedulian terhadap lingkungan adalah kewajiban pasti yang diberikan Tuhan kepada kita, karena semua ciptaan diciptakan oleh Tuhan dan Tuhan menjadikannya anugerah Tuhan untuk kesejahteraan umat manusia,” sambung dia.
 

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu juga menekankan bahwa kesejahteraan manusia dan alam tidak boleh dicapai dengan cara yang merugikan satu sama lain.
 

"Apapun yang kita lakukan untuk mensejahterakan manusia, kita tidak bisa melakukannya dengan cara yang akan merugikan alam. Ketidakadilan akan menimbulkan konflik, dan konflik pada akhirnya akan membawa kerusakan pada alam," jelas Gus Yahya.
 

Gus Yahya menggarisbawahi bahwa dalam tradisi Islam Sunni, kesejahteraan umat manusia dan kesejahteraan alam adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan keduanya merupakan kewajiban yang harus dijaga sebagai amanah dari Tuhan.
 

“Jadi, bagi kami dan dari sudut pandang tradisi kami, kedua hal tersebut, kesejahteraan umat manusia dan kesejahteraan alam tidak dapat dipisahkan,” pungkasnya.