2023 Directed by Azhar Kinoi Lubis
About a fashion designer named Cherish who wants to buy back her childhood home. Helped by Ruelle, her best friend, she also accepts the offer of a mysterious man called by the Dealer to steal a wedding dress worth tens of billions of rupiah belonging to a controversial businessman named Richella. Can they do it?
Indonesia
Indonesia
Menghancurkan stigma kalau cewe mamba gak melulu badas tapi pun bisa berhati mulia, juga menghancurkan mindset kalau cewe kue bisa juga kere walau tiap pagi sarapannya cuma roti+selai strawberry+jeruk peras.
Tidak perlu pikirin gimana cara Cherish and Ruelle bertahan hidup dan dapat uang untuk makan dan dandan, bayar rusun, beli pakaian outfit kece-kece itu, atau sekedar isi token listrik. Karena untuk menikmati film ini rasa-rasanya gak kebawa otak pun jadi.
Lumayan kaget film ini bakal se-gore itu, ya walau pertahanan simpati yang di bangun gak bertahan lama, tp ya lumayan lah. Dan, Om Azhar Kinoi Lubis kembali membuktikan sekali lagi bahwa ia sutradara yang selalu good looking vibe, walau kadang itu ga guna juga untuk naskah yang gakarun bentukannya. Hehehe
+ Punya 2 pemeran utama yang suprisingly actingnya oke.
- Punya cerita yang serba nanggung. Firstly, make it make sense.
Sepenangkapanku, dua karakter utama disini bukan anak orang kaya, tinggal ngontrak, intinya secara finansial tidak bekecukupan. Tapi, karakter Cherish ini lebih glamor secara look padahal dia punya tujuan buat beli rumah 1M. Apalagi kerjanya buka lapak nge-gambar yang cuka dibayar ±20k.
Tiap adegan bikin otak muter, sebenernya ini tuh yang goblok siapa sih. Kematian si ibunya psikopat, Cherish yang tetep temenan sama Ruelle yang jelas-jelas kriminal, atau disiang bolong nodong pistol pas makan direstoran? atau temen ketusuk tp didorong pake troli? kayak ga punya mulut aja buat minta tolong.
Somehow terlalu over dramatis yang jadinya malah bikin aneh buat ditonton. Materi ceritanya bagus tapi sayang dieksekusi dengan serba nanggung.
Masih belum bisa puas sama film-film original dari KlikFilm.
Dr awal dah pengen dihujat aja sih film nya. Katanya hidup hemat demi beli rumah. Tapi hari² makannya roti, selai, jeruk sunkis, MAHAL LOH ITU. BELOM YANG KONTRAKANNYA BAGUS. BARANG²NYA BAGUS. ADA TIPI. KASUR BAGUS. DANDAN. OUTFIT KECE². KERJANYA JUAL GAMBAR SELEMBAR 20K. GILEE. Itu gimana dah konsepnya!!!!????!?!??!?!? Belum yang endingnya subhanallah ah udahlah. Pacaran aja deh mereka berdua drpd sosoan sahabatan
Mau beli rumah, nyari uangnya kurang lebih seminggu. Bagitu dapat uang yang mustahil itu, tiba-tiba uangnya dipakai untuk bayar jasa pengacara untuk keluarin sahabatnya yang di penjara, ini film apa sih 🙂🙃🙂🙃
HAHAHHA TANPA TEDENG ALING-ALING NGERAMPOK GAK PAKE MASKER DI CAFE PULA AHAHAHHAHA
PESAN MORALNYA SIH KLO ABIS MANDI KESET POK!!!
Di awal linglung banget gatau ini mau dibawa kemana. Belom kemunculan Tante Yuna, kirain Cherish ilusi pengidap sesuatu kayak skizo gitu? Wkwk. Tapi akhirnya berusaha positif dengan menyimpulkan kalo sebenernya ini mau menunjukkan persahabatan-yang padahal punya banyak alesan buat berhenti sahabatan. Cuma coba-coba masukin unsur thriller biar beda.
Padahal ceritanya simple tapi kurang merhatiin detail-detail pendukung. At least ada pesan yang diambil selain rumah-rumahan. "Kamu udah kehilangan keluarga, tapi kamu mendapatkan keluarga yang baru. Cherish gabisa memutar waktu, makanya dalam kehidupan sekarang berbuatlah sebaik-baiknya."
Huuuu deep.
Diam-diam jadi berharap punya bestie rasa keluarga😔
Production design nya mahal tapi isi filmnya apa ini apa itu entah apa apa. Azhar Kinoi Lubis punya visi yang menarik di film yang seharusnya bisa menarik ini tapi dengan budget yang kecil dan habis di bayar art director ama budget art nya sama bayar Febby Rastanty yang gue yakin mahal banget, bikin film ini serba nanggung mau ke arah mana pun. Jadi serba salah liatnya mau kemana mana aja salah dan makin keliatan bego nya.
Gue ga ngerti poin utama film ini apa. Sama sekali nggak ngerti. Ini mau ngapain sebenarnya? Itu psikopat kenapa dan ngapain? Saya siapa? Saya dimana? Saya sedang melakukan apa?
