by MEN_SUPERNOVA » Thu May 07, 2009 6:45 am
Pertama-tama kita harus bisa membedakan antara Keselamatan yang berdasarkan Iman + Perbuatan baik dengan Keselamatan yang berdasarkan Iman yang berbuahkan perbuatan baik.
Bagi umat khatolik mengimani Keselamatan berdasarkan Iman + Perbuatan baik, dan yang Protestan mengimani Keselamatan berdasarkan Iman.
Saya pribadi mengimani bahwa Keselamatan berdasarkan Iman bukan berdasarkan perbuatan namun perlu di garisbawahi bahwa iman yang sejati akan berbuahkan perbuatan baik, tetapi seseorang tidak diselamatkan karena perbuatannya melainkan karena imannya.
Saya akan coba bahas kedua kitab yang anda uraikan yaitu kitab Roma dan kitab Yakobus. Sebelumnya kita harus mengerti terlebih dahulu konteks dari masing-masing Kitab yaitu kepada siapa surat tersebut ditulis dan dengan maksud /tujuan apa surat tersebut ditulis.
Pertama saya akan bahas Kitab Roma.Saya mulai dari :
Roma 2:17
Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah,
Rom 2:29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Roma 3:1
Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa surat Roma ditujukan kepada orang Yahudi yang menjadi Kristen yang menghendaki adat istiadat yahudi tetap dilakukan (yang menekankan pada perbuatan melakukan Hukum Taurat). Namun untuk mengantisipasi ajaran yang tidak benar ini maka Rasul Paulus menulis Surat Roma dan mengajarkan bahwa seseorang dibenarkan karena iman bukan karena perbuatannya. Ayat2 dibawah ini mengajarkan hal tsb.
Rom 3:20-27
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Rom 1:17
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Dan masih banyak lagi ayat yang menyatakan bahwa seseorang dibenarkan oleh karena iman bukan karena perbuatan. Karena jika seseorang diselamatkan karena perbuatan atau usaha dari manusia maka keselamatan itu bukanlah lagi kasih karunia spt yg dinyatakan dlm ayat berikut:
Rom 11:6
Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Secara singkat maka dapat disimpulkan bahwa Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus untuk mengantisipasi ajaran yang dpt menyesatkan umat Kristiani di Roma oleh golongan Yahudi yang tetap ingin mempertahankan adat istiadat untuk melakukan Hukum Taurat sebagai dasar untuk keselamatan. Dan dengan ditulisnya Surat Roma ini maka ajaran Kristiani diluruskan dari ajaran2 tsb.
Yang Kedua, saya akan bahas Kitab Yakobus.
Yak 2:1
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
Jika kita perhatikan keseluruhan kitab Yakobus, maka kita mengetahui bahwa Surat Yakobus ditulis kepada umat kristiani yang hanya mementingkan iman namun mengabaikan perbuatan mereka, sehingga perbuatan mereka tidak menunjukkan bahwa mereka adalah orang beriman.
Seperti yang sudah saya katakan diatas bahwa perbuatan baik yang sesuai dengan kehendak Allah adalah buah dari Iman yang sejati kepada Yesus Kristus. Maka surat Yakobus ditulis untuk meluruskan umat Kristiani yang perbuatannya tidak menunjukkan bahwa mereka berIman kepada Yesus Kristus.
Yak 1:2-4
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Yak 1:22-25
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya
Yak 2:14-18
14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Yak 2:20
20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Dari ayat2 diatas, memang sekilas sepertinya Surat Yakobus menyatakan bahwa keselamatan berdasarkan perbuatan. Namun jika kita teliti maka kita dapat mengerti bahwa Surat yakobus bukan ingin menyatakan bahwa keselamatan berdasarkan perbuatan tetapi iman yang sejati harus berbuahkan perbuatan yang sesuai kehendak Allah. Jika tidak maka iman tersebut hanyalah iman palsu bukan iman sejati.
Coba anda perhatikan ayat2 yang menekankan pada perbuatan, disitu juga Surat yakobus menyatakan iman di depan perbuatan.
Atau dengan kata lain. Iman mendahului perbuatan, seperti yang saya nyatakan diatas bahwa Iman yang sejati kepada Yesus Kristus akan membuahkan perbuatan yang berkenan dihadapan Allah.
Saya kasih contoh sederhana utk memahami hal ini.
Jika anda mempunyai uang 10 miliar, apakah anda akan memberikan uang tsb kepada org yang anda tidak percayai terlebih dahulu??
Saya rasa jawabannya tidak, tentu anda percaya terlebih dahulu maka anda melakukan suatu tindakan. Dan tindakan anda itu menunjukkan kepercayaan anda.
Sebaliknya jika anda katakan saya percaya kepada MEN_SUPERNOVA utk mengelola uang saya, namun anda tidak pernah memberikan uang anda kepada MEN_SUPERNOVA.
Maka saya dapat mengatakan bahwa rasa percaya anda kepada saya adalah Palsu Karena tindakan anda tidak menunjukkan bahwa anda percaya kepada saya.
Demikian juga halnya dengan iman dan perbuatan. Pada saat kita beriman kepada Yesus Kristus. Maka kita juga harus membuahkan perbuatan yang berkenan kepada Allah, karena jika tidak maka iman anda adalah kosong / mati seperti yang dikatakan di dalam Surat Yakobus.
Coba anda perhatikan Yak 2:18, di situ penulis membandingkan iman seseorang yang tanpa perbuatan dgn imannya yang membuahkan perbuatan.
Jadi perbuatan disini bukanlah dasar untuk keselamatan itu sendiri melainkan buah dari iman yang sejati. Dan iman yang sejatilah yang akan menyelamatkan seseorang.
Jika demikian apakah kitab yakobus bertentangan / berkontradiksi dengan Surat Roma?? Jawaban saya tidak, justru sebaliknya surat yakobus sinkron dengan surat Roma dan saling mendukung. Dimana surat Roma menyatakan bahwa seseorang diselamatkan berdasarkan iman yang sejati dan surat yakobus menyatakan bahwa iman yang sejati harus membuahkan perbuatan yang berkenan dihadapan Allah.
Demikian juga hal diatas tidak bertentangan dengan pernyataan Yesus di dalam ayat berikut ini:
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! (Matius 7:21-23)
Yesus disini ingin mengatakan bahwa seseorang harus melakukan kehendak Bapa-Nya yang di sorga (menunjukkan bahwa orang tsb memiliki Iman yang sejati) baru dapat masuk ke dalam kerajaan Surga.
Dan bukan seperti iman yang kosong seperti yang dinyatakan banyak orang : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Coba anda perhatikan ayat diatas, Yesus menyatakan terlebih dahulu iman seseorang yang kosong
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan”…
Lalu Yesus melanjutkan kalimatnya dengan melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Disini Yesus ingin memberitahukan bahwa Iman yang sejati harus membuahkan perbuatan yang berkenan oleh Allah.
Dan saya akan membahas satu kitab lagi yaitu kitab Ibrani yang menyatakan bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu.
Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Ibrani 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Ibrani 11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Ibrani 11:7 Karena iman, maka Nuh—dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan—dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Ibrani 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Ibrani 11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
Ibrani 11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
Ibrani 11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Ibrani 11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
Ibrani 11:20 Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.
Ibrani 11:21 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
Ibrani 11:22 Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.
Ibrani 11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
Ibrani 11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
Ibrani 11:27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
Ibrani 11:28 Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.
Ibrani 11:29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
Ibrani 11:30 Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.
Ibrani 11:31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.
Ibrani 11:33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Coba anda perhatikan seluruh ayat diatas, kitab Ibrani memulai semuanya dari iman kemudian dilanjutkan dengan buah dari iman tersebut yaitu perbuatan.
Saya ambil satu contoh saja ,
Ibrani 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain
Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa karena “iman Habel” maka Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain.
Dimana persembahan Habel adalah buah dari iman tersebut. Jadi iman mendahului perbuatannya. Dan perbuatannya menunjukkan imannya yang sejati.
Dan Allah membenarkan mereka berdasarkan iman mereka, bukan berdasarkan perbuatan mereka. namun iman sejati mereka membuahkan perbuatan yang berkenan kepada Allah.
GBU
MEN_SUPERNOVA