Keselamatan karena iman dan Perbuatan - SarapanPagi Biblika Ministry
Last visit was: Wed May 29, 2024 6:49 pm
Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk Android! Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk iPhone & iPad!

Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Doktrin, Bapa Gereja, Tokoh, dari "our Old Brother"
 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Wed May 06, 2009 5:43 am

Pertanyaan:

Dalam iman Katolik, apakah keselamatan hanya melalui iman saja dan tidak perlu perbuatan (Sola Fide)?

jawab

Tidak, Yesus jelas2 menyatakan bahwa orang yang tidak akan masuk surga jika dia tidak melakukan perbuatan yang mendatangkan keselamatan baginya:

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! (Matius 7:21-23)

Bukan hanya itu, Yakobus menegaskan lagi pentingnya perbuatan dan bahwa Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah kematian (Yakobus 2:14-26). surat Yakobus ini hampir mau dihapus Luther, seorang Bapa reformasi pencetus Sola Fide



pertanyaan:

Bukankah Paulus mengajarkan bahwa manusia diselamatkan karena iman saja (Rom 3:20 dan pararell)?

Jawab

Paulus memang mengajarkan bahwa manusia dibenarkankan oleh iman, tetapi tidak pernah mengajarkan bahwa manusia diselamatkan oleh iman saja. Maka Paulus di surat Roma harus dimengerti bahwa beliau hanya memfokuskan pada pentingnya iman bagi pembenaran, tetapi tidak menyangkal pentingnya pula perbuatan bagi keselamatan.

Andaikata surat Roma ditafsirkan bahwa keselamatan hanya melalui iman saja, maka Perkataan Paulus menjadi bertentangan dengan Sabda Yesus di Mat 7:21-23 dan Yakobus (Yak 2:14-26). Tetapi karena umat Katolik percaya bahwa Alkitab tidak bertentangan, maka penafsiran atas surat Roma lah yang salah.

Salam Kasih

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Wed May 06, 2009 5:56 am

Sanggahan diambil dari:
diskusi-diluar-gereja-katolik-sesat-vt2768-20.html#p15900

Kevinarlen wrote:Berdasarkan Yakobus 2:14-26 Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.
Berdasarkan Yohanes 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang Tunggal. Sehingga setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan memperoleh kehidupan yang kekal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kita melakukan perbuatan baik, BUKAN untuk mencari PAHALA atau mendapatkan KEHIDUPAN KEKAL. Tetapi itu adalah BALAS BUDI kita kepada Yesus. Ia telah menebus dosa kita. Bila kita tidak berbuat baik, maka apalah balasan kita terhadap Yesus yang telah memberi kita, orang yang percaya, KEHIDUPAN KEKAL???


Boleh2 saja seseorang berbuat baik sebagai ungkapan Balas Budi, tetapi harus diingat pula bahwa perbuatan baik itu sendiri, sekalipun bermotifkan Balas Budi, tetap merupakan sarana penting bagi keselamatan seperti yang tertera di di Mat 7:21-23 dan Yak 2:14-26.

Kedua ayat itu (Mat 7:21-23 dan Yak 2:14-26) jelas2 menyatakan bahwa orang yang tidak berbuat baik, sekalipun dia itu beriman, tidak selamat. Jadi kalau orang tidak melakukan perbuatan baik (dengan motif Balas Budi sekalipun), maka keselamatannya akan hilang (mati, tidak diterima ke dalam surga).

Mengenai Yoh 3:16 lagi harus dipahami bahwa orang yang percaya kepada Yesus memang tidak akan mati, tetapi tidak dikatakan bahwa orang yang hanya percaya kepada Yesus (tidak berbuat) dijamin masuk surga . Yoh 3:16 mirip Roma 3:20 yang hanya menegaskan pentingnya kepercayaan/ iman, tetapi tidak menolak pentingnya perbuatan pula, sebab jika dipahami bahwa Yoh 3:20 mendukung Sola Fide, maka Yoh 3:16 menjadi bertentangan dengan Mat 7:21-23 dan Yak 2:14-26

Salam Kasih

 
Posts: 19
Joined: Sun Feb 15, 2009 9:45 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Kevinarlen » Wed May 06, 2009 2:37 pm

OK

bisa saya tangkap intinya.
Tetapi dengan membaca firman dan memperdalam iman, pastilah kita, orang percaya (Kristen) melakukan perbuatan yang dikehendaki Yeshua. Alias perbuatan yang baik. Karena dalam Alkitab, kita disuruh untuk berbuat baik, dan Yesus sendiri mengajarkan cinta kasih.

Tolong bisa jelaskan,
YHWH singkatan apa? :?:

User avatar
 
Posts: 1372
Joined: Fri Mar 28, 2008 5:53 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by MEN_SUPERNOVA » Thu May 07, 2009 6:45 am

Pertama-tama kita harus bisa membedakan antara Keselamatan yang berdasarkan Iman + Perbuatan baik dengan Keselamatan yang berdasarkan Iman yang berbuahkan perbuatan baik.

Bagi umat khatolik mengimani Keselamatan berdasarkan Iman + Perbuatan baik, dan yang Protestan mengimani Keselamatan berdasarkan Iman.
Saya pribadi mengimani bahwa Keselamatan berdasarkan Iman bukan berdasarkan perbuatan namun perlu di garisbawahi bahwa iman yang sejati akan berbuahkan perbuatan baik, tetapi seseorang tidak diselamatkan karena perbuatannya melainkan karena imannya.

Saya akan coba bahas kedua kitab yang anda uraikan yaitu kitab Roma dan kitab Yakobus. Sebelumnya kita harus mengerti terlebih dahulu konteks dari masing-masing Kitab yaitu kepada siapa surat tersebut ditulis dan dengan maksud /tujuan apa surat tersebut ditulis.

Pertama saya akan bahas Kitab Roma.Saya mulai dari :

Roma 2:17
Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada hukum Taurat, bermegah dalam Allah,


Rom 2:29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Roma 3:1
Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?



Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa surat Roma ditujukan kepada orang Yahudi yang menjadi Kristen yang menghendaki adat istiadat yahudi tetap dilakukan (yang menekankan pada perbuatan melakukan Hukum Taurat). Namun untuk mengantisipasi ajaran yang tidak benar ini maka Rasul Paulus menulis Surat Roma dan mengajarkan bahwa seseorang dibenarkan karena iman bukan karena perbuatannya. Ayat2 dibawah ini mengajarkan hal tsb.


Rom 3:20-27
20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
21 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!


Rom 1:17
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."



Dan masih banyak lagi ayat yang menyatakan bahwa seseorang dibenarkan oleh karena iman bukan karena perbuatan. Karena jika seseorang diselamatkan karena perbuatan atau usaha dari manusia maka keselamatan itu bukanlah lagi kasih karunia spt yg dinyatakan dlm ayat berikut:

Rom 11:6
Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.



Secara singkat maka dapat disimpulkan bahwa Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus untuk mengantisipasi ajaran yang dpt menyesatkan umat Kristiani di Roma oleh golongan Yahudi yang tetap ingin mempertahankan adat istiadat untuk melakukan Hukum Taurat sebagai dasar untuk keselamatan. Dan dengan ditulisnya Surat Roma ini maka ajaran Kristiani diluruskan dari ajaran2 tsb.


Yang Kedua, saya akan bahas Kitab Yakobus.

Yak 2:1
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.


Jika kita perhatikan keseluruhan kitab Yakobus, maka kita mengetahui bahwa Surat Yakobus ditulis kepada umat kristiani yang hanya mementingkan iman namun mengabaikan perbuatan mereka, sehingga perbuatan mereka tidak menunjukkan bahwa mereka adalah orang beriman.
Seperti yang sudah saya katakan diatas bahwa perbuatan baik yang sesuai dengan kehendak Allah adalah buah dari Iman yang sejati kepada Yesus Kristus. Maka surat Yakobus ditulis untuk meluruskan umat Kristiani yang perbuatannya tidak menunjukkan bahwa mereka berIman kepada Yesus Kristus.

Yak 1:2-4
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.


Yak 1:22-25
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya


Yak 2:14-18
14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."


Yak 2:20
20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.


Dari ayat2 diatas, memang sekilas sepertinya Surat Yakobus menyatakan bahwa keselamatan berdasarkan perbuatan. Namun jika kita teliti maka kita dapat mengerti bahwa Surat yakobus bukan ingin menyatakan bahwa keselamatan berdasarkan perbuatan tetapi iman yang sejati harus berbuahkan perbuatan yang sesuai kehendak Allah. Jika tidak maka iman tersebut hanyalah iman palsu bukan iman sejati.

Coba anda perhatikan ayat2 yang menekankan pada perbuatan, disitu juga Surat yakobus menyatakan iman di depan perbuatan.
Atau dengan kata lain. Iman mendahului perbuatan, seperti yang saya nyatakan diatas bahwa Iman yang sejati kepada Yesus Kristus akan membuahkan perbuatan yang berkenan dihadapan Allah.

Saya kasih contoh sederhana utk memahami hal ini.
Jika anda mempunyai uang 10 miliar, apakah anda akan memberikan uang tsb kepada org yang anda tidak percayai terlebih dahulu??
Saya rasa jawabannya tidak, tentu anda percaya terlebih dahulu maka anda melakukan suatu tindakan. Dan tindakan anda itu menunjukkan kepercayaan anda.
Sebaliknya jika anda katakan saya percaya kepada MEN_SUPERNOVA utk mengelola uang saya, namun anda tidak pernah memberikan uang anda kepada MEN_SUPERNOVA.
Maka saya dapat mengatakan bahwa rasa percaya anda kepada saya adalah Palsu Karena tindakan anda tidak menunjukkan bahwa anda percaya kepada saya.

Demikian juga halnya dengan iman dan perbuatan. Pada saat kita beriman kepada Yesus Kristus. Maka kita juga harus membuahkan perbuatan yang berkenan kepada Allah, karena jika tidak maka iman anda adalah kosong / mati seperti yang dikatakan di dalam Surat Yakobus.

Coba anda perhatikan Yak 2:18, di situ penulis membandingkan iman seseorang yang tanpa perbuatan dgn imannya yang membuahkan perbuatan.

Jadi perbuatan disini bukanlah dasar untuk keselamatan itu sendiri melainkan buah dari iman yang sejati. Dan iman yang sejatilah yang akan menyelamatkan seseorang.


Jika demikian apakah kitab yakobus bertentangan / berkontradiksi dengan Surat Roma?? Jawaban saya tidak, justru sebaliknya surat yakobus sinkron dengan surat Roma dan saling mendukung. Dimana surat Roma menyatakan bahwa seseorang diselamatkan berdasarkan iman yang sejati dan surat yakobus menyatakan bahwa iman yang sejati harus membuahkan perbuatan yang berkenan dihadapan Allah.

Demikian juga hal diatas tidak bertentangan dengan pernyataan Yesus di dalam ayat berikut ini:

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! (Matius 7:21-23)

Yesus disini ingin mengatakan bahwa seseorang harus melakukan kehendak Bapa-Nya yang di sorga (menunjukkan bahwa orang tsb memiliki Iman yang sejati) baru dapat masuk ke dalam kerajaan Surga.
Dan bukan seperti iman yang kosong seperti yang dinyatakan banyak orang : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

Coba anda perhatikan ayat diatas, Yesus menyatakan terlebih dahulu iman seseorang yang kosong
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan”…

Lalu Yesus melanjutkan kalimatnya dengan melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Disini Yesus ingin memberitahukan bahwa Iman yang sejati harus membuahkan perbuatan yang berkenan oleh Allah.


Dan saya akan membahas satu kitab lagi yaitu kitab Ibrani yang menyatakan bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu.

Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Ibrani 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
Ibrani 11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Ibrani 11:7 Karena iman, maka Nuh—dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan—dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Ibrani 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Ibrani 11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
Ibrani 11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
Ibrani 11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Ibrani 11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
Ibrani 11:20 Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.
Ibrani 11:21 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
Ibrani 11:22 Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.
Ibrani 11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
Ibrani 11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
Ibrani 11:27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
Ibrani 11:28 Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.
Ibrani 11:29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
Ibrani 11:30 Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.
Ibrani 11:31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.
Ibrani 11:33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.


Coba anda perhatikan seluruh ayat diatas, kitab Ibrani memulai semuanya dari iman kemudian dilanjutkan dengan buah dari iman tersebut yaitu perbuatan.

Saya ambil satu contoh saja ,

Ibrani 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain

Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa karena “iman Habel” maka Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain.

Dimana persembahan Habel adalah buah dari iman tersebut. Jadi iman mendahului perbuatannya. Dan perbuatannya menunjukkan imannya yang sejati.

Dan Allah membenarkan mereka berdasarkan iman mereka, bukan berdasarkan perbuatan mereka. namun iman sejati mereka membuahkan perbuatan yang berkenan kepada Allah.


GBU
MEN_SUPERNOVA

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Thu May 07, 2009 1:17 pm

@ MENSUPERNOVA

Iman memang bisa mempunyai dua pengertian:

1. Iman dalam hal hanya percaya saja, sementara perbuatan hanyalah buah dari iman itu
2. Iman dalam hal kepercayaan penuh, baik dari hati, pikiran, dan perbuatan.

Sejauh orang mengatakan "iman menyelamatkan" dalam pengertian yang kedua, maka orang itu sebenarnya juga menyatakan bahwa Iman dan perbuatan yang merupakan keselamatan (karena perbuatan adalah bagian dari iman). Maka dalam hal ini, sesuai dengan iman Katolik.

Namun sejauh orang menyatakan bahwa "hanya iman menyelamatkan" dalam pengertian yang pertama, maka orang itu jelas menentang isi Alkitab sendiri (bdk. Yakobus 2:24). Maka dalam hal ini, ditentang Gereja Katolik.

Yak 2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.

Yakobus 2:24 menunjukkan bahwa iman saja tidak cukup untuk menyelamatkan. Maka tulisan Pauluspun tetap tidak boleh dimengerti bahwa keselamatan hanya karena iman saja (Karena Paulus tidak mengatakan bahwa perbuatan sama sekali tidak menyelamatkan).

Namun benar bahwa yang dikritik Paulus adalah kenyataan bahwa ada orang2 yang merasa perbuatan baik itu penting bagi keselamatan dengan tidak merasa bahwa perbuatan baik itu dilakukan semata2 di dalam iman di mana iman adlaah Kasih Karunia Allah. Dalam hal itulah Paulus menegaskan pentingnya iman untuk membuka pintu bagi perbuatan, karena kedua2nya penting bagi keselamatan (Yak 2:24).

Adapun surat Yakobus tidak mengatakan bahwa "Iman" disana merujuk pada "iman yang palsu" melainkan "iman yang kosong" itu artinya iman itu justru adalah iman dalam pengertian sebenarnya (percaya, iman sejati), tetapi iman sejati itu bahkan tidak terisi oleh perbuatan2 nyata.

Patut diingat bahwa dalam iman Katolik, perbuatan baik sendiri adalah bermula dari adanya iman yang merupakan Rahmat Allah, tetapi iman tanpa perbuatan tetap saja merupakan iman yang tidak menyelamatkan, dengan demikian jangan dimnegerti bahwa Iman dan perbuatan adalah hal yang sama sekali terpisah Memang keduanya berbeda, tetapi tidak terpisah.

Salam KAsih

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Thu May 07, 2009 1:19 pm

@ Kevinarlen

"YHVH" adalah huruf penuh yang memang merupakan rangkaian mati, itu bukan singkatan. Memang timbul kesulitan bagaimana cara membaca huruf mati ini, makanya ada beberapa teori cara membacanya:

Yahwe
Yehuwa
Yehovah

Salam kasih

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Thu May 07, 2009 7:06 pm

Mengenai ayat2 yang sringkali digunakan untuk mendukung Sola Fide

Memang ada banyak sekali ayat2, terutama dari surat2 Paulus, yang digunakan oleh penganut Sola Fide untuk membenarkan keselamatan Karena Iman. Diantarnya adalah Roma 3:21-27 dan Gal 3:1-29

Sebenarnya, Roma 3:21-27 dan Gal 3:1-29 harus dipahami dulu bahwa konsep "keselamatan karena perbuatan" yang ditolak Rasul Paulus adalah konsepnya orang-orang Yahudi pada masa itu, yaitu keselamatan perbuatan seremonial Hukum Taurat tanpa perlu iman. Ini dikarenakan kepercayaan Yahudi bahwa manusia diselamatkan karena melakukan praktek2 Hukum Taurat, yang bagi umat Yahudi pada masa itu malah tidak begitu mementingkan iman bagi keselamatan, masih dibawa oleh kelompok Kristen yang Yahudi.

Kedua surat bisa dilihat bahwa Paulus selalu mengkontraskan Iman dengan perbuatan seremonial Taurat Yahudi (bdk. Rom 3:21, 28, Gal 3:2) tetapi Paulus tidak mengkontraskan iman dengan perbuatan-perbuatan atas perjanjian baru, yaitu perbuatan yang justru dilandasi oleh iman.

Maka Paulus hanya hendak mengatakan bahwa perbuatan, sejauh perbuatan yang dilandasi pada seremoni Hukum Taurat tetapi tidak berlandaskan iman atas perjanjian Baru (iman akan Kristus), adalah perbuatan yang tidak menyelamatkan.

Apakah Paulus sendiri membenarkan pentingnya perbuatan (yang bukan seremonial Hukum taurat) bagi keselamatan

Iya, Paulus justru menunjukkan adanya perbuatan2 yang membawa kepada keselamatan, mari kita lihat:

Rm 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Rm 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.


Setidaknya Paulus mengakui bahwa disamping percaya (iman) ada sebuah perbuatan yang diperlukan untuk keselamatan, yaitu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan (off course, terhadap orang2 yang bisu Allah tentu memperhitungkan kemungkinan mereka yang akan mengaku dengan mulutnya seandainya orang itu tidak bisu).

Ini juga ditegaskan oleh Paulus bahwa berserupun (suatu perbuatan, bukan iman itu sendiri, tetapi dilandasi iman) akan menyelamatkan:

Rm 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Lalu Pauluspun ternyata memberi suatu petunjuk juga, bahwa iman itu bisa ada juga karena perbuatan, yaitu mendengarkan:

Rm 10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

Rm 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus

Dalam ayat lainnya, Paulus juga menegaskan pentingnya perbuatan agar tidak kehilangan keselamatan:

Flp 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Tetapi harap dicatat bahwa di sini Paulus menegaskan bahwa suatu perbuatan penting bagi keselamatan sejauh perbuatan itu adalah refleksi dari iman dan untuk memperoleh iman dan itulah yang diajarkan oleh iman Katolik, yaitu suatu perbuatan menyelamatkan sejauh perbuatan itu dalam kesatuan dengan iman yang menyelamatkan. Jadi bukan perbuatan yang dilepaskan dari iman yang menyelamatkan.

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Thu May 07, 2009 7:15 pm

Dalam Efesus 2:8-9 Apakah Paulus menolak keselamatan karena perbuatan?

Ef 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Ef 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.


Pada ayat ini, Paulus juga tidak mengatakan bahwa keselamatan melalui iman saja (menolak keselamatan karena perbuatan), Paulus menyatakan bahwa Iman itu tidak diperoleh dari hasil usaha manusia melainkan dari pemberian Allah. "Hasil usaha" di sana dikontraskan dengan "pemberian Allah," bukan dengan iman.

Maka juga harus dipahami bahwa perbuatan untuk dapat menyambut iman yang menyelamatkan dan perbuatan yang menyelamatkan didalam imanpun (yang saya jelaskan pad postingan sebelumnya) merupakan perbuatan yang pada hakikatnya bukanlah hasil usaha sendiri melainkan pemberian Allah.

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Thu May 07, 2009 7:44 pm

memahami lebih dalam surat Yakobus

Yak 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Yak 2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Yak 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Yak 2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
Yak 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Yak 2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."
Yak 2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Yak 2:25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Yak 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.


Yakobus jelas jelas menyatkan bahwa Perbuatan juga penting bagi keselamatan (bdk Yak 2:20, 21, 24, 25, 26), bahkan beliau memberikan penolakan tegas terhadap keselamatan hanya karena iman saja (bdk. Yak 2:24: "bukan hanya karena iman").

Tetapi ada argumentasi menarik bahwa yang dimaksud Yakobus dengan iman yang tidak disertai perbuatan adalah "iman yang palsu," maka tidak diselamatkannya orang itu bukan disebabkan oleh kesolafideannya melainkan bahwa imannya itu salah (bukan perbuatannya yang salah).

Sekarang, mari kita lihat Yak 2:24:

pertama-tama, ada satu fakta menarik bahwa sekalipun iman yang dirujuk oleh Yakobus adalah iman yang palsu, Yakobus tetap mengatkan bahwa keselamatan adalah juga karena perbuatan (bdk pula Yak 2:20, 21, 25, 26).

Yakobus TIDAK berkata:
"Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena iman sejati dan bukan karena iman palsu."

Tetapi beliau berkata:
"Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman."

Maka keselamatan adalah juga karena perbuatan sangat cocok dengan iman Katolik.

Kedua, Masalahnya jika yang dimaksud "iman" dalam surat Yakobus 2:24 adalah "iman yang palsu," maka akan berkonsekuensi bahwa keselamatan adalah karena perbuatan dan iman yang palsu

Kata "bukan hanya karena iman" pada surat Yakobus justru mengisyaratkan bahwa iman sendiri adalah menyelamatkan, tetapi bukan satu2nya syarat keselamatan. Jika iman di sini merujuk pada "iman yang palsu," maka iman yang menyelamatkan adalah "iman yang palsu" dan bukannya "iman sejati."

Menimbang permasalahan dari tafsiran semacam itu, kita boleh yakin bahwa tulisan "iman" pada surat Yakobus sama sekali tidak merujuk pada "iman yang palsu" melainkan iman sejati karena iman sejatilah yang menyelamatkan. Maka Yakobus 2:24 menegaskan bahwa iman sejatipun tidak menyelamatkan jika tidak disertai perbuatan yang juga menyelamatkan.

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Thu May 07, 2009 7:55 pm

Analogy

Analogy hubungan antara iman, perbuatan, dan Kasih karunia Allah adalah seperti ini, saya jatuh ke dalam suatu lobang. lalu teman saya di atas mengulurkan tali ke bawah supaya saya bisa naik ke atas.

Karena sudah ada tali yang terulur ke bawah, Saya percaya bahwa saya bisa keluar dari lubang tersebut. Tetapi apakah percaya saja bahwa saya bisa naik lantas saya sudah keluar dari lobang? jawabannya adalah TIDAK. saya tetap harus menggenggam tali itu lalu memanjat ke atas menggunakan tali tersebut, artinya saya tetap harus berbuat sesuatu.

Tentu kepercayan juga penting, sebab jika saya tidak percaya bahwa tali itu dapat mengangkat saya dari lubang, maka saya pasti tidak akan tertarik untuk naik dan sebagai akibatnya saya tidak selamat.

Dan juga harus dilihat bahwa kebisaan saya untuk percaya dan berbuat sesuatu untuk keluar dari lubang itu dimulai dari adanya tali yang terulur yang menyimbolkan Kasih karunia Allah.

Dengan demikian, semua surat Paulus dan surat Yakobus dapat dipahami hubungan2nya.


Salam kasih

User avatar
 
Posts: 1372
Joined: Fri Mar 28, 2008 5:53 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by MEN_SUPERNOVA » Mon May 11, 2009 6:40 am

Sebelum saya menanggapi tulisan saudara Valkyrie. Ada baiknya kita menyamakan persepsi kita terlebih dahulu mengenai keselamatan di dalam Yesus Kristus. Agar tidak terjadi kesalahpahaman atau pengertian yang berbeda dalam menafsirkan / memahami ayat2 di dalam Alkitab yang akan di bahas.

Saya ingin menjelaskan terlebih dahulu mengenai keselamatan di dalam Yesus Kristus menurut iman Kristiani.
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa hanya dengan beriman kepada Yesus maka seseorang dapat diselamatkan. Dan Yesus sendiri menyatakan hal itu

Yoh 14:6
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


Artinya hanya dengan beriman kepada Yesus maka seseorang dapat diselamatkan bukan karena perbuatan / usaha manusia maka manusia diselamatkan

Jika keselamatan dapat berdasarkan perbuatan manusia maka sia-sialah kedatangan Yesus ke dalam dunia yang mencurahkan darahnya diatas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.

Jika seseorang mengatakan bahwa keselamatan di dapat dengan menambah perbuatan dari manusia maka secara tidak langsung orang itu telah menyatakan bahwa darah yang dicurahkan oleh Yesus diatas kayu salib kurang sanggup untuk menyelamatkannya karena masih harus ditambah dengan perbuatannya sendiri agar dapat selamat. Atau dengan kata lain darah yang dicurahkan oleh Yesus di atas kayu salib tidak cukup berkuasa untuk menyelamatkannya sehingga masih harus ditambahkan dengan perbuatannya sendiri sehingga baru dapat menyelamatkannya

Apakah benar demikian bahwa darah yang dicurahkan oleh Yesus diatas kayu salib tidak cukup berkuasa untuk menyelamatkan seseorang??

Ajaran yang demikian telah menyimpang dari Alkitab. Karena Alkitab jelas menyatakan bahwa darah Yesus telah menebus dosa umat manusia. Dan dengan demikian jika seseorang beriman dan percaya padanya akan diselamatkan. Dan seseorang diselamatkan bukan karena perbuatannya. Dan Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa iman tsb pun diberikan atas anugerah dari Allah.(saya rasa saudara Valkyrie sudah setuju mengenai hal ini). Artinya tidak ada apapun juga dari manusia yang dpt menyelamatkannya selain dari Anugerah Allah (Solagratia).

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

Sehingga kita tidak boleh bermegah karena tidak ada sesuatupun dari kita yang dapat kita megahkan karena segala sesuatu apapun dari kita berasal dari Allah termasuk iman percaya kita.

Pertanyaan saya kepada anda adalah sbb: (silakan anda jawab berdasarkan iman anda)
apakah darah yang dicurahkan oleh Yesus diatas kayu salib tidak sanggup atau kurang berkuasa untuk menyelamatkan anda sehingga masih diperlukan “perbuatan2 baik” dari diri anda baru bisa diselamatkan.

Apa yang saya imani adalah bahwa Allah telah menganugerahkan iman kepada saya untuk beriman kepada Yesus Kristus yang telah menebus dosa saya dengan darahNya di atas kayu salib sehingga saya telah disucikan dan dikuduskan oleh darahNya tanpa penambahan sesuatu apapun dari diri saya yang dapat menyebabkan keselamatan tsb. Melainkan hanya berdasarkan Anugerah Kasih karuniaNya saja saya diselamatkan olehNya. Dan oleh karena iman itu maka budi pekerti saya diperbaharui untuk melakukan sesuatu yang berkenan kepada Allah sebagai wujud atau pernyataan dari iman saya tersebut. Namun bukan perbuatan ini yang menjadi dasar, saya diselamatkan melainkan oleh karena iman saya diselamatkan. Namun jika iman saya tidak diwujudkan /dinyatakan di dalam perbuatan2 saya, maka iman saya adalah iman yang kosong alias ASPAL (Asli tapi Palsu).

Saya akan mencoba menjelaskan iman ASPAL ini dengan sebuah contoh agar anda mengerti apa yang saya maksud dgn iman ASPAL ini. Namun ini hanya sekedar contoh.

Contoh:
Misalkan Yesus memiliki murid bernama MEN_SUPERNOVA, VALKYRIE, andi, ari,dll. Kemudian Yesus bertanya kepada murid2nya ini, apakah kalian percaya kepadaKu dan menerimaKu sebagai JuruselamatMu serta mengasihiKu??
Semua murid menjawab , ya… Kami percaya kepadaMu dan menerimaMu sebagai Juruselamat kami secara pribadi serta mengasihiMu Tuhan.
Lalu Yesus berkata lagi , jika demikian maukah kalian mengabarkan Injil dan memikul salib (penderitaan atau beban yang mungkin harus dihadapi)??
Maka murid2 satu persatu menjawab Tuhan Yesus, dimulai dari MEN_SUPERNOVA: Tuhan , aku memiliki keluarga yang harus aku urus, aku belum siap utk mengabarkan injilMu apalagi memikul salibMu (dengan berbagai alasan…), demikian juga dengan murid2 lainnya (mereka masing2 memiliki alasan), namun murid yang terakhir yaitu Valkyrie menjawab, Aku mau Tuhan untuk mengabarkan InjilMu, kemanapun engkau minta Aku pergi ke situ walaupun aku harus memikul salibMu.

Dari contoh diatas, maka saya katakan bahwa semua murid menyatakan iman yang benar (yaitu percaya kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Juruselamat secara pribadi serta mengasihiNya). Namun apakah iman mereka adalah iman yang sejati?? Jawabnya tidak hanya satu orang yang memiliki iman yang sejati yaitu murid yang bernama Valkyrie.
Karena hanya Valkyrie yang mewujudkan / menyatakan iman di dalam perbuatannya dan inilah iman yang sejati. Sedangkan yang lain menyatakan iman yang seperti Asli namun sebenarnya Palsu alias ASPAL.

Jadi kita juga harus mengerti masing2 relasi iman dan perbuatan.
Relasi iman adalah berhubungan dengan Allah. Jadi pada saat kita menyatakan iman kita maka hanya Allah yang mengetahui iman kita sejati atau tidak karena sesama kita tidak mengetahui iman kita sejati atau tidak.
Dan relasi perbuatan adalah sebagai bukti dari imannya yang diwujudkan didalam perbuatan sehingga sesamanya dapat melihat imannya itu melalui perbuatan2nya.
Jadi Relasi perbuatan adalah terhadap sesama manusia.

Lalu bagaimana dengan Kitab Yakobus yang sekilas menyatakan bahwa seseorang dibenarkan karena perbuatan2 seseorang. Seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya bahwa kitab Yakobus menjelaskan hubungan iman dan perbuatan, dimana perbuatan adalah bukti dari iman seseorang atau dengan kata lain perbuatan adalah buah atau perwujudan dari iman seseorang.

Lalu bagaimana dengan Yak 2:24 ?? apakah spt yg saudara valkyrie tafsirkan??

Saya rasa tafsiran saudara valkyrie kurang tepat, saudara valkyrie menyatakan bahwa iman disitu pasti iman yang Asli/sejati. Tetapi saya menafsirkan bahwa iman disitu adalah ASPAL.

Atau kalo boleh saya artikan secara bebas Yak 2:24 sbb:
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya(yang merupakan perwujudan/ pernyatakan imannya) dan bukan hanya karena iman( yang kelihatannya seperti Asli namun sebenarnya Palsu)

Silakan anda baca lagi contoh saya mengenai iman ASPAL.

Jadi kesimpulan saya adalah jika seseorang menyatakan imannya maka hanyalah Allah yang mengetahui imannya sejati atau palsu, manusia tidak dapat mengetahuinya.
Namun iman yang diwujudkan atau dinyatakan di dalam perbuatan maka hal itu menjadi bukti / kesaksian bagi sesama manusia bahwa imannya adalah iman yang sejati.
Jadi dalam hal ini saya lebih condong menyatakan bahwa perbuatan adalah buah dari iman yang sejati. Karena jika dikatakan perbuatan dapat menyelamatkan maka konotasinya adalah darah yang dicurahkan oleh Yesus tidak sanggup / berkuasa untuk menyelamatkan seseorang tanpa ditambah perbuatan / usaha dari manusia.

Padahal darah Yesus sanggup dan berkuasa untuk menyelamatkan manusia yang beriman kepadanya (iman disini adalah iman yg sejati yang diwujudkan juga di dalam perbuatan untuk menyatakan imannya). Dan berikut ini adalah ayat2 yang berhubungan dgn penebusan Kristus serta keselamatan berdasarkan iman.

Yoh 14:6
Yoh 8:24
Kis 4:12
Yoh 10:9
Ibr 7:25
Kol 1:12-14
Ef 1:7
1Ptr 1:18-19
1Yoh 1:7
Ibr 9 :14

Ef 2:8-9
Yoh 20:31
Rom 5:1
Gal 5:6

Note:
Yakobus menekankan iman yang dibuktikan oleh perbuatan yang dapat dilihat oleh manusia sehingga perbuatan menjadi bukti dari iman.
Perbuatan adalah wujud atau pernyataan dari iman.

2 Timotius 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus

GBU
MEN_SUPERNOVA

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Mon May 11, 2009 7:39 am

Saya setuju bahwa Keselamatan itu tetap semata-mata merupakan Anugerah Allah, itulah yang diimani Protestan maupun Katolik.

Bermula dari Rahmat Allah itulah maka manusia dapat beriman (yang mendatangkan keselamatan) dan berbuat baik. Perbuatan baik inilah yang membedakan Katolik dengan Protestan Solafideis. Bagi iman Katolik, perbuatan Baik adalah bagian dari yang ikut mendatangkan keselamatan, sementara bagi Protestan Solafideis tidak.

Yoh 14:6
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


Artinya hanya dengan beriman kepada Yesus maka seseorang dapat diselamatkan bukan karena perbuatan / usaha manusia maka manusia diselamatkan

Jika keselamatan dapat berdasarkan perbuatan manusia maka sia-sialah kedatangan Yesus ke dalam dunia yang mencurahkan darahnya diatas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.

Jika seseorang mengatakan bahwa keselamatan di dapat dengan menambah perbuatan dari manusia maka secara tidak langsung orang itu telah menyatakan bahwa darah yang dicurahkan oleh Yesus diatas kayu salib kurang sanggup untuk menyelamatkannya karena masih harus ditambah dengan perbuatannya sendiri agar dapat selamat. Atau dengan kata lain darah yang dicurahkan oleh Yesus di atas kayu salib tidak cukup berkuasa untuk menyelamatkannya sehingga masih harus ditambahkan dengan perbuatannya sendiri sehingga baru dapat menyelamatkannya

Apakah benar demikian bahwa darah yang dicurahkan oleh Yesus diatas kayu salib tidak cukup berkuasa untuk menyelamatkan seseorang??


Yoh 14:6 menyatakan bahwa Yesus adalah Jalan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak dinyatakan bahwa hanya beriman kepada Yesus saja maka orang akan hidup. Mengutip Yoh 16:4 untuk mendukung Sola fide tidaklah appropriate karena ayat ini rupanya tidak mendukung sama sekali paham Sola fide, meskipun sebatas pada ayat ini juga tidak menentangnya (butuh melihat ayat2 lain untuk melihat apakah Yesus mengajarkan Sola Fide atau tidak).

Dalam iman Katolik atas Yoh 14:6, Yesus dalam keseluruhannyalah keselamatan, termasuk ajaran-Nya kepada manusia. Maka jika manusia berbuat baik di Dalam Dia (Sang Keselamatan), yaitu melakukan segala yang diperintahkan Yesus, maka manusia itu diselamatkan (bdk. Mat 7:21-23).

Konsekuensinya, yang menyelamatkan manusia itu tidak semata2 Darah Yesus, tetapi seluruh Yesus (KelahiranNya, AjaranNya, tindakanNya, KematianNya, KebangkitanNya, dsb). Perbuatan baik yang dilakukan bukanlah upaya menambah2i keselamatan karena perbuatan baik itu dilakukan di dalam Yesus. Jedi jangan dibuat pemahaman bahwa perbuatan yang menyelamatkan itu dilakukan di luar Yesus, pemahaman ini keliru dan tidak diimani oleh Katolik.

Toh anda sendiri menambahkan bahwa iman itu menyelamatkan. Jika Darah Yesus sudah cukup, lalu untuk apa ditambah iman kepada darah itu?

Mengenai Efesus 2:8-9 silahkan lihat tulisan saya tertanggal Fri May 08, 2009 2:15 am

Pertanyaan saya kepada anda adalah sbb: (silakan anda jawab berdasarkan iman anda)
apakah darah yang dicurahkan oleh Yesus diatas kayu salib tidak sanggup atau kurang berkuasa untuk menyelamatkan anda sehingga masih diperlukan “perbuatan2 baik” dari diri anda baru bisa diselamatkan.


Pengorbanan Kristus di Salib adalah puncak dari Keselamatan manusia, namun bukan keseluruhan keselamatan itu sebab Keselamatan ada di keseluruhan Yesus, bukan semata2 Darah-Nya.

Pertanyaan anda di sini memisahkan perbuatan baik dari Kristus sebagai keselamatan maka pertanyaan anda tidak tepat. Iman dan Perbuatan2 baik yang dilakukan dalam Kristus adalah juga hal2 yang menyelamatkan karena kesemuanya ada di dalam Kristus yang menyelamatkan.

Pertanyaan anda ini sama seperti jika saya bertanya kepada anda:
Jika Darah Yesus sudah cukup untuk menyelamatkan, untuk apa ditambah2i iman atas darah itu untuk menyelamatkan?

Apa yang saya imani adalah bahwa Allah telah menganugerahkan iman kepada saya untuk beriman kepada Yesus Kristus yang telah menebus dosa saya dengan darahNya di atas kayu salib sehingga saya telah disucikan dan dikuduskan oleh darahNya tanpa penambahan sesuatu apapun dari diri saya yang dapat menyebabkan keselamatan tsb. Melainkan hanya berdasarkan Anugerah Kasih karuniaNya saja saya diselamatkan olehNya. Dan oleh karena iman itu maka budi pekerti saya diperbaharui untuk melakukan sesuatu yang berkenan kepada Allah sebagai wujud atau pernyataan dari iman saya tersebut. Namun bukan perbuatan ini yang menjadi dasar, saya diselamatkan melainkan oleh karena iman saya diselamatkan. Namun jika iman saya tidak diwujudkan /dinyatakan di dalam perbuatan2 saya, maka iman saya adalah iman yang kosong alias ASPAL (Asli tapi Palsu).


Iya saya tahu bahwa maksud anda iman tanpa perbuatan adalah iman palsu dan itulah yang anda coba tafsirkan atas surat Yakobus.

pertama2, Iman Palsu memang tidak akan menyelamatkan, sekalipun ada perbuatan baik yang mengikuti iman palsu itu (misalnya seorang Muslim mempunyai iman Palsu tetapi bisa berbuat baik berdasarkan ajaran2 Islam)

Kedua, Iman Asli memang menyelamatkan, karena jelas seperti tertulis di Rom 3:17 dan sebagainya.

Ketiga, Namun Iman Asli sendiri tidak cukup menyelamatkan jika tidak disertai perbuatan baik yang turut menyelamatkan. Anda bisa membaca postingan saya tertanggal Fri May 08, 2009 2:06 am

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Mon May 11, 2009 7:53 am

Mensupernova wrote:Lalu bagaimana dengan Yak 2:24 ?? apakah spt yg saudara valkyrie tafsirkan??

Saya rasa tafsiran saudara valkyrie kurang tepat, saudara valkyrie menyatakan bahwa iman disitu pasti iman yang Asli/sejati. Tetapi saya menafsirkan bahwa iman disitu adalah ASPAL.

Atau kalo boleh saya artikan secara bebas Yak 2:24 sbb:
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya(yang merupakan perwujudan/ pernyatakan imannya) dan bukan hanya karena iman( yang kelihatannya seperti Asli namun sebenarnya Palsu)

Silakan anda baca lagi contoh saya mengenai iman ASPAL.

Jadi kesimpulan saya adalah jika seseorang menyatakan imannya maka hanyalah Allah yang mengetahui imannya sejati atau palsu, manusia tidak dapat mengetahuinya.
Namun iman yang diwujudkan atau dinyatakan di dalam perbuatan maka hal itu menjadi bukti / kesaksian bagi sesama manusia bahwa imannya adalah iman yang sejati.
Jadi dalam hal ini saya lebih condong menyatakan bahwa perbuatan adalah buah dari iman yang sejati. Karena jika dikatakan perbuatan dapat menyelamatkan maka konotasinya adalah darah yang dicurahkan oleh Yesus tidak sanggup / berkuasa untuk menyelamatkan seseorang tanpa ditambah perbuatan / usaha dari manusia.


Saya tahu penafsiran yang anda gunakan, justru karena itulah saya telah menanggapi tafsiran ini di postingan saya tertanggal Fri May 08, 2009 2:44 am

Berikut akan saya tuliskan lagi point2nya:

memahami lebih dalam surat Yakobus

Yak 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
Yak 2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Yak 2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
Yak 2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
Yak 2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Yak 2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."
Yak 2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.
Yak 2:25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?
Yak 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.


Yakobus jelas jelas menyatkan bahwa Perbuatan juga penting bagi keselamatan (bdk Yak 2:20, 21, 24, 25, 26), bahkan beliau memberikan penolakan tegas terhadap keselamatan hanya karena iman saja (bdk. Yak 2:24: "bukan hanya karena iman").

Tetapi ada argumentasi menarik bahwa yang dimaksud Yakobus dengan iman yang tidak disertai perbuatan adalah "iman yang palsu," maka tidak diselamatkannya orang itu bukan disebabkan oleh kesolafideannya melainkan bahwa imannya itu salah (bukan perbuatannya yang salah).

Sekarang, mari kita lihat Yak 2:24:

pertama-tama, ada satu fakta menarik bahwa sekalipun iman yang dirujuk oleh Yakobus adalah iman yang palsu, Yakobus tetap mengatkan bahwa keselamatan adalah juga karena perbuatan (bdk pula Yak 2:20, 21, 25, 26).

Yakobus TIDAK berkata:
"Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena iman sejati dan bukan karena iman palsu."

Tetapi beliau berkata:
"Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman."

Maka keselamatan adalah juga karena perbuatan sangat cocok dengan iman Katolik.

Kedua, Masalahnya jika yang dimaksud "iman" dalam surat Yakobus 2:24 adalah "iman yang palsu," maka akan berkonsekuensi bahwa keselamatan adalah karena perbuatan dan iman yang palsu

Kata "bukan hanya karena iman" pada surat Yakobus justru mengisyaratkan bahwa iman sendiri adalah menyelamatkan, tetapi bukan satu2nya syarat keselamatan. Jika iman di sini merujuk pada "iman yang palsu," maka iman yang menyelamatkan adalah "iman yang palsu" dan bukannya "iman sejati."

Menimbang permasalahan dari tafsiran semacam itu, kita boleh yakin bahwa tulisan "iman" pada surat Yakobus sama sekali tidak merujuk pada "iman yang palsu" melainkan iman sejati karena iman sejatilah yang menyelamatkan. Maka Yakobus 2:24 menegaskan bahwa iman sejatipun tidak menyelamatkan jika tidak disertai perbuatan yang juga menyelamatkan.

Ini adalah dilemma yang akan dihadapi oleh seorang solafideis

1. Jika Pada Yak 2:24, kata "Iman" di sana merujuk pada "iman sejati," maka Yakobus jelas2 menyatakan "iman sejati" itu tidak cukup menyelamatkan, tetapi dibutuhkan perbuatan yang menyelamatkan.

2. Tetapi jika Pada Yak 2:24, kata "Iman" di sana merujuk pada "iman palsu," maka artinya Sola fideis menyatakan bahwa iman yang menyelamatkan adalah "iman yang palsu" dan perbuatan baik sendiri menyelamatkanan berdasarkan iman yang palsu

Penafsiran cara anda (Mensupernova) adalah penafsiran yang relatif mudah timbul di benak Solafideis, karena saya dulu juga pernah menjadi seorang solafideis dan cara saya merekonsiliasi Yak 2:24 persis seperti cara anda menafsirkan dan cara penafsiran seperti itu dapat segera saya temukan. Namun penafsiran semacam ini ternyata menimbulkan dilemma di atas.

Dilemma ini boleh jadi pernah dihadapi oleh Luther, tidak mungkin model penafsiran anda ini tidak pernah ditemui olehnya, itulah sebabnya dia memasukkan surat Yakobus dalam indeks perjanjian baru saja.

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Mon May 11, 2009 8:16 am

Sekarang, ayat2 yang anda (Mensupernova) gunakan berikut tanggapan saya:

Ayat2 yang anda gunakan menyatakan bahwa Yesus adalah Keselamatan, tetapi sama sekali tidak menyatakan bahwa iman kepada Yesus sajalah yang menyelamatkan (tidak mengkontraskan Yesus dengan iman maupun perbuatan)

Yoh 14:6, Kol 1:12-14, Ef 1:7, 1Ptr 1:18-19, 1Yoh 1:7, Ibr 9:14

Ayat2 yang anda gunakan memang menyatakan bahwa iman/ kepercayaan (kepada Yesus yang adalah Keselamatan) itu menyelamatkan, tetapi sama sekali tidak menafikkan bahwa perbuatan didalam iman akan Yesus itu turut menyelamatkan

Yoh 8:24, Kis 14:2, Ef 2:8-9 (baca penjelasan saya atas ayat ini di postingan saya tertanggal Fri May 08, 2009 2:15 am ), Yoh 20:31, Rom 5:1, 2 Tim 3:15

Ayat2 yang justru menegaskan bahwa perlu perbuatan (disamping iman) untuk mendapati Keselamatan dalam Yesus

Yoh 10:9 (berbuat "masuk melalui Yesus")
Ibr 7:25 (berbuat "datang kepada Allah")

Ayat2 yang anda gunakan hanya menegaskan bahwa manusia oleh iman berharap untuk dibenarkan, tetapi bukan dibenarkan oleh iman

Gal 5:6

Salam Kasih

User avatar
 
Posts: 1372
Joined: Fri Mar 28, 2008 5:53 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by MEN_SUPERNOVA » Mon May 11, 2009 9:34 am

Atau kalo boleh saya artikan secara bebas Yak 2:24 sbb:
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya(yang merupakan perwujudan/ pernyatakan imannya) dan bukan hanya karena iman( yang kelihatannya seperti Asli namun sebenarnya Palsu)


apakah penjelasan saya diatas terlihat dilematis bagi anda??

jika ditafsirkan spt penafsiran anda mungkin terlihat dilematis.

ok, saya coba jelaskan lagi lebih detail mengenai hal ini.
kita berdua setuju bukan bahwa kitab Yakobus ditulis kepada umat Kristiani yang mengaku bahwa mereka memiliki iman Kristiani namun perbuatannya tidak menunjukkan imannya tsb.
oleh karena itu penulis kitab Yakobus menulis kitab ini untuk menegor / mengkoreksi mereka.

oleh karena itu penulis membandingkan antara iman yang diwujudkan di dalam perbuatan (iman yang sejati) dengan iman yang "kosong".

sehingga pada akhirnya penulis menulis Yak 2:24, yang menyatakan bahwa seseorang dibenarkan oleh perbuatannya (iman yang diwujudkan di dalam perbuatan) dan bukan oleh "iman yg kosong".

mungkin menurut penafsiran anda, penulis yakobus sedang membandingkan antara "perbuatan dgn iman" namun menurut penafsiran saya penulis yakobus sedang membandingkan antara "iman yang sejati" dengan "iman yang kosong".
dan perbedaan diantara keduanya adalah perbuatan yang merupakan wujud dari imannya.
jadi penulis yakobus disini sedang mengkoreksi iman yang ASPAL.(asli tapi palsu).

dengan menyatakan bahwa iman yang sejati tampak melalui perbuatan2nya. sehingga ia mengatakan bahwa seseorang dibenarkan oleh perbuatannya (wujud dr iman yg sejati) bukan hanya iman saja (iman yg kosong).

semoga bisa lebih jelas maksud saya.


GBU
MEN_SUPERNOVA

 
Posts: 265
Joined: Tue Jul 17, 2007 2:33 pm

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by michaelalexander » Mon May 11, 2009 10:17 am

Dear All,
Kalau boleh memberi sedikit masukan, mengenai kontradiksi semu Paulus vs Yakobus, ada pemahaman yang menyatakan bahwa Paulus menulis kepada jemaat yang "menekankan perbuatan (saja)" sehingga dia menekankan "pentingnya iman" (tanpa meniadakan pentingnya perbuatan sebagai buah iman). Sedangkan Yakobus menulis kepada jemaat yang "menekankan iman (saja)" sehingga dia menekankan "pentingnya perbuatan" (tanpa meniadakan iman sebagai dasar perbuatan).[1]

Iman sejati dihidupi didalam perbuatan yang nyata; demikian pula sebaliknya
Perbuatan nyata adalah buah dari Iman (walaupun motif dari yang disebut "perbuatan nyata" harus diuji lebih lanjut untuk menegaskannya sebagai buah iman)

Mungkin dapat menjadi masukan untuk diskusi2 selanjutnya

Best regards,

[1] Stott, John.,Incomparable Christ

User avatar
 
Posts: 1372
Joined: Fri Mar 28, 2008 5:53 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by MEN_SUPERNOVA » Tue May 12, 2009 12:43 am

Yup, itu juga yang saya tekankan waktu pertama kali saya diskusi dgn saudara Valkyrie di topic ini.


GBU
MEN_SUPERNOVA

 
Posts: 265
Joined: Tue Jul 17, 2007 2:33 pm

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by michaelalexander » Tue May 12, 2009 10:10 am

Dear Men_S,

Silahkan dilanjut, saya 'menonton' saja,...

Best regards,

 
Posts: 752
Joined: Mon Oct 08, 2007 2:00 am

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by Valkyrie » Thu May 14, 2009 7:45 am

@ MENSUPERNOVA

Pernyataan anda berkontradiksi dengan pernyataan anda sebelumnya. Mungkin kita perlu melihat kembali alur diskusinya, anda awalnya menyatakan bahwa manusia diselamatkan hanya oleh imannya, perbuatannya sendiri tidak menyelamatkan:

MENSUPERNOVA,Thu May 07, 2009 1:45 pm wrote: Pertama-tama kita harus bisa membedakan antara Keselamatan yang berdasarkan Iman + Perbuatan baik dengan Keselamatan yang berdasarkan Iman yang berbuahkan perbuatan baik.

Bagi umat khatolik mengimani Keselamatan berdasarkan Iman + Perbuatan baik, dan yang Protestan mengimani Keselamatan berdasarkan Iman.
Saya pribadi mengimani bahwa Keselamatan berdasarkan Iman bukan berdasarkan perbuatan namun perlu di garisbawahi bahwa iman yang sejati akan berbuahkan perbuatan baik, tetapi seseorang tidak diselamatkan karena perbuatannya melainkan karena imannya.


Jadi pada point ini, saya melihat anda telah menolak keselamatan karena perbuatan, dan menyatakan bahwa keselamatan karena iman (saja). Anda memang mengatakan bahwa perbuatan baik adalah buah dari iman itu, tetapi perbuatan itu sendiri tidak ikut menyelamatkan. Point inilah yang saya tanggapi, maka saya mengutip surat Yakobus dan menunjukkan bahwa perbuatan baik sendiri ikut menyelamatkan, tidak semata2 iman.

Pelajari juga dilemmanya:
1. Jika "iman" pada kata "bukan hanya iman saja" yang anda rujuk pada surat Yak 2:24 adalah Iman sejati, justru tampak kalau iman sejati saja tidak cukup, butuh perbuatan2 yang mengikuti iman sejati itu.
2. Namun jika "iman" pada kata "bukan hanya iman saja" yang rujuk pada surat Yak 2:24 adalah iman palsu, maka ini parah karena berarti menyatakan bahwa iman yang menyelamatkan adalah iman yang palsu dan perbuatan yang menyelamatkan justru adalah perbuatan yang mengikuti iman palsu itu.

Tetapi semenjak tampaknya anda sekarang sudah menganggap bahwa keselamatan dikarenakan perbuatan juga dan bukan semata2 iman, maka saya kira kita sebenarnya sudah sepakat bahwa keselamatan dikarenakan baik oleh iman maupun perbuatan. Manusia bukan diselamatkan oleh iman sejati saja melainkan oleh baik iman sejati dan perbuatan yang mengikuti iman sejati itu.

@Michaelalexander

Apa yang anda tulis merupakan apa juga yang ditulis oleh MENSUPERNOVA. Silahkan di baca penjelasan saya kalau Paulus menulis kepada jemaat yang menekankan perbuatan berdasarkan hukum Taurat, bukan perbuatan yang berdasarkan iman akan Kristus. serta penjelasan2 saya lainnya bahwa yang menyelamatkan manusia adalah iman dan perbuatannya (yang berdasarkan iman itu). Perbuatannya sendiri juga turut menyelamatkan, bukan hanya imannya saja.

Salam Kasih untuk semuanya

 
Posts: 265
Joined: Tue Jul 17, 2007 2:33 pm

Re: Keselamatan karena iman dan Perbuatan

Post by michaelalexander » Thu May 14, 2009 8:07 am

Valkyrie wrote:@Michaelalexander

Apa yang anda tulis merupakan apa juga yang ditulis oleh MENSUPERNOVA. Silahkan di baca penjelasan saya kalau Paulus menulis kepada jemaat yang menekankan perbuatan berdasarkan hukum Taurat, bukan perbuatan yang berdasarkan iman akan Kristus. serta penjelasan2 saya lainnya bahwa yang menyelamatkan manusia adalah iman dan perbuatannya (yang berdasarkan iman itu). Perbuatannya sendiri juga turut menyelamatkan, bukan hanya imannya saja.


Dear Valkyrie,
Pada dasarnya, semua saling berkaitan: Pemilihan, Pemanggilan & Imputasi Iman, Respon Manusia, Pertobatan & Lahir Baru, Pengudusan (meliputi perbuatan didalam proses sanctification), yang mengikuti suatu ordo tertentu (ordo salutis).

Sebuah buku yang membahas hal tersebut adalah "Penggenapan & Penerapan Penebusan" karya John Murray:

http://www.momentum.or.id/produk/index. ... d=10400092

Korelasi antara iman & perbuatan haruslah clear terlebih dahulu, apa mendahului apa, dst. Secara sangat sederhana dlm posting sblmnya saya menuliskan:
michaelalexander wrote:Iman sejati dihidupi didalam perbuatan yang nyata; demikian pula sebaliknya
Perbuatan nyata adalah buah dari Iman

Best regards,

Next

Return to Gereja Katolik

Who is online

Users browsing this forum: No registered users and 0 guests