Tribute to Akbar Tandjung, Bamsoet: Sosok yang Disegani dan Dihormati
Tribute to Akbar Tandjung, Bamsoet: Sosok yang Disegani dan Dihormati

Tribute to Akbar Tandjung, Bamsoet: Sosok yang Disegani dan Dihormati

Annisa Fadhilah - detikNews
Selasa, 14 Mei 2024 10:45 WIB
Bamsoet
Foto: dok. MPR RI
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama Forum Aktivis Nasional (FAN) dan Kelompok Cipayung Plus akan menyelenggarakan 'Tribute to Akbar Tandjung'. Acara ini digelar sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan keteladanan Akbar Tandjung dalam politik kebangsaan di Indonesia, khususnya dalam mengkader kaum muda.

Kegiatan ini nantinya akan diselenggarakan pada Minggu (19/5) di Gedung MPR RI.

Usai menerima Ketua Panitia 'Tribute to Akbar Tandjung' sekaligus Anggota DPD RI Angelius Wake Kako, di Jakarta, Selasa (14/5), Bamsoet mengatakan sejarah perjalanan politik Indonesia, khususnya menjelang dan pasca reformasi, tidak akan lepas dari sosok Akbar Tandjung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Indonesia memasuki masa reformasi, Akbar Tandjung terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar masa jabatan 1998-2004. Sejak 6 Oktober 1999, ia juga terpilih menjadi Ketua DPR-RI periode 1999-2004. Jauh sebelum reformasi, pada pemerintahan Presiden Soeharto, Akbar Tandjung menduduki berbagai jabatan pos kementerian.

"Berbagai sepak terjang Pak Akbar sejak mahasiswa hingga kini, menjadikannya sebagai sosok yang disegani dan dihormati oleh siapa pun, baik dari kalangan politisi, akademisi, cendikiawan, hingga kalangan pemuda," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

ADVERTISEMENT

Turut hadir dalam kegiatan antara lain yaitu Kiki Sidabutar (GMKI), Novelin (GMKI), dan Abdul Kohar (PII).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini mengungkapkan, perjalanan Akbar Tandjung dalam politik kebangsaan sudah dimulai sejak tahun 1966, saat ia menjadi aktivis di Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Universitas Indonesia dan Laskar Ampera Arief Rahman Hakim.

Kemudian, pada tahun berikutnya (1967-1968), Akbar Tandjung menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

"Pada tahun 1968, Pak Akbar juga aktif dalam Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Indonesia. Pada 1969-1970, Pak Akbar menjabat Ketua Umum HMI Cabang Jakarta. Pada 1972, beliau turut mendirikan Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter (GMNI, GMKI, PMKRI, PMII, dan HMI) dengan nama Kelompok Cipayung. Periode 1972-1974, ia menjabat Pengurus Besar HMI," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) ini menerangkan, di tingkat dunia, Akbar Tandjung membawa nama Indonesia dengan dipercaya menjadi President of AIPO (Asean Inter Parliamentary Organization) pada 2002-2003 serta President of PUOICM (Parliamentary Union of OIC Members) pada 2003-2004.

"Atas berbagai dedikasinya, berbagai penghargaan sudah diterima oleh Pak Akbar. Di dalam negeri, beliau mendapatkan Bintang Republik Indonesia Utama (1998), dan Bintang Mahaputra Adipradana (1992). Penghargaan dari luar negeri antara lain, Grand Cross of the Order of Orange Nassau dari Belanda (1996), dan Grand Cordon of the Order of the Rising Sun dari Jepang (2022)," tandas Bamsoet.

(prf/ega)