Sejarah Perang Sampit - Kompasiana.com
Haryo AnomPambudi
Haryo AnomPambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perang Sampit

4 Juli 2023   11:17 Diperbarui: 4 Juli 2023   11:23 1766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang sampit terjadi pada 18 februari 2001. Konflik ini terjadi antara suku Dayak dan suku Madura di ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Di konflik berdarah ratusan orang tewas, puluhan rumah hangus, banyak ternak yang mati, serta kerugian harta benda.

Konflik ini berawal dari salah satu rumah penduduk asli dibakar dan diduga kuat bahwa yang membakar itu adalah para pendatang yakni suku Madura. Merasa di rendahkan poenduduk asli yakni suku Dayak membalas dendam. Penyerangan itu mengakibatkan 1 orang dari suku Madura tewas.

Serangan dilanjutkan hingga ke jalan tidar yang banyak dihuni para pendatang. Di penyerangan ini 1 rumah terbakar dan 3 orang tewas. Dan pada tengah malam warga tidar mendengar keributan dan mencari sumber keributan itu. Setelah mengetahui bahwa ada serangan warga pun berhamburan ke semak belukar untuk mencari perlindungan.

Konflik ini meluas ke palangkaraya, hal ini terlihat dari gelombang pengungsi yang pergi dari daerah itu. Sampai sampai para pns enggan untuk pergi ke kantor dan para pedagang menutup toko toko mereka serta pasar pun menjadi tidak ada kegiatan sedikitpun karna memang situasi yang sangat mencekam.

Pemerintah sampai harus menurunkan polisi dan menjaga ketat daerah daerah yang rawan konflik. Setelah rentetan konflik yang panjang dan banyaknya korban jiwa dari konflik tersebut. Dicarilah solusi untuk masalah tersebut. Masyarakat yang berkonflik yaki suku Dayak dan Madura, sepakat untuk membuat perjanjian perdamaian antara masyarakat Dayak dan masyarakat Madura.

Dan dibuatlah tugu perdamaian di sampit untuk menandakan perjanjian perdamaian antara masyarakat suku maduran dan masyarakat suku Dayak yang berlokasi di sampit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun