Jejak Pendidikan Cak Imin, Bakal Cawapres Anies di Pilpres 2024
Jejak Pendidikan Cak Imin, Bakal Cawapres Anies di Pilpres 2024

Jejak Pendidikan Cak Imin, Bakal Cawapres Anies di Pilpres 2024

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 23 Okt 2023 14:30 WIB
Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar tercatat sebagai alumnus UGM dan UI. Bakal cawapres capres Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 ini juga meraih gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) dari Unair. Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Jakarta -

Muhaimin Iskandar menggandeng Anies Baswedan ke Pemilu 2024 sebagai bacawapres dan bacapres Koalisi Perubahan. Seperti Anies, Muhaimin Iskandar juga seorang alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM).

Abdul Muhaimin Iskandar lahir di Jombang, 24 September 1966. Ayahnya, Muhammad Iskandar seorang guru di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Jombang, tempat Muhaimin menempuh pendidikan dasar, dikutip dari Jejak Para Pemimpin oleh Hanta Yuda AR dan Tim Poltracking Indonesia.

Rekam Pendidikan Muhaimin Iskandar

Muhaimin kelak melanjutkan pendidikannya MAN 1 Yogyakarta. Sembari sekolah, Cak Imin juga tercatat sebagai pengajar di Pesantren Denanyar Jombang pada 1980-1983. Muhaimin lulus sekolah pada 1985.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuliah di UGM

Masuk Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) UGM, Muhaimin terlibat sebagai anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UGM pada 1990. Dikutip dari laman Media IPNU, skripsi Muhaimin Iskandar berjudul Perilaku Kapitalis Masyarakat Santri: Telaah Sosiologi tentang Etos Kerja Masyarakat Desa di Jawa Timur.

Rampung kuliah pada 1991, Imin pindah ke Jakarta. Di Jakarta, Cak Imin dan Gus Dur mendirikan Lembaga Pendapat Umum (LPU). Lembaga swadaya masyarakat (LSM) berfokus pada riset politik.

ADVERTISEMENT

S2 di UI

Sepuluh tahun kemudian, Cak Imin melanjutkan pendidikan tinggi dengan S2 bidang komunikasi di Universitas Indonesia (UI). Kali ini, tesisnya mengangkat judul terkait partainya, yakni Manajemen Hubungan Masyarakat Partai Kebangkitan Bangsa dalam Pemilu 1999. Penulisan tesisnya dibimbing Harsono Suwardi dan diuji Eduard Lukman.

Pada tesis Cak Imin, kader NU tersebut meneliti konsep, perencanaan, program, dan pelaksanaan manajemen humas PKB dalam Pemilu 1999. Pemilu 1999 menghasilkan pasangan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari PKB dan wakil presiden Megawati Soekarnoputri dari PDIP.

Gelar Doktor Honoris Causa dari Unair

Pada Selasa, 3 Oktober 2017, Muhaimin Iskandar diberi gelar Doktor Honoris Causa bidang sosiologi politik oleh Universitas Airlangga (Unair). Penganugerahan gelar diberikan langsung oleh Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih, SE, MT, Ak di Aula Garuda Mukti, Gedung Rektorat Unair, dikutip dari laman resmi FISIP Unair.

Dr Honoris causa adalah gelar kehormatan yang diberikan perguruan tinggi kepada seseorang yang dianggap berjasa dan berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia tanpa melalui pendidikan akademik doktoral di kampus. Dikutip dari laman yang sama Cak Imin dianggap berkontribusi dalam bidang sosial dan akademik dengan berbagai aksi sosial dan buku yang telah dihasilkan.

Pemberian gelar Doktor Honoris Causa untuk Muhaimin sempat ditolak kalangan akademisi di lingkungan Unair. Penyebabnya antara lain Muhaimin dinilai tidak layak mendapat gelar Dr HC dalam bidang ilmu sosiologi politik, seperti dikutip dari laman Departemen Politik, FISIP Unair.

Dalam poin ke-8 hasil rapat Departemen Politik FISIP Unair terkait pemberian gelar Doktor Honoris Causa, Jumat, 15 September 2017, sembilan orang pemberi pandangan menyatakan, jika keseluruhan hasil penilaian atas syarat-syarat gelar Doktor Kehormatan/Doctor Honoris Causa (Dr. H.C.) tidak memenuhi, maka diusulkan kepada Universitas agar menunda pemberian gelar tersebut demi menjaga marwah dan nama baik universitas.

Acara penganugerahan gelar Dr HC pada Cak Imin diselenggarakan pada Selasa, 3 Oktober 2017. Pemberian gelar ini disaksikan Dekan FISIP Unair Dr Falih Soaedi, MSi, civitas akademika Unair, dan pejabat negara setingkat menteri, pengurus partai, sejumlah kepala daerah dari PKB, dan alim ulama.

Pada acara tersebut, Muhaimin Iskandar menyampaikan orasi ilmiah berjudul Mengelola Kebhinnekaan Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa. Ia mengatakan, multikulturalisme atau kebhinnekaan tidak bisa tumbuh tanpa campur tangan semua elemen bangsa, termasuk partai politik, negara, dan masyarakat.

"Karena itu, perlu sentuhan dunia pendidikan untuk mengelola kemajemukan bangsa sebagai anugerah dari Tuhan," ucapnya.

Riwayat Pendidikan Muhaimin Iskandar

  • 1976 - SD Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang
  • 1982 - SMP Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang 1982
  • 1985 - MAN I Yogyakarta 1985
  • 1991- S1 FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM)
  • 1998 - 2001 - S2 FISIP Universitas Indonesia (UI)



Simak Video "Cak Imin soal Foto Semringah Bareng Dasco: Tak Ada Makna Lain"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia