Fenomena Perang Sampit Antar Suku Dayak dan Madura - Kompasiana.com
Dewi Apriana
Dewi Apriana Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

saya sedang berkuliah di untag surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Perang Sampit Antar Suku Dayak dan Madura

10 Januari 2024   07:13 Diperbarui: 10 Januari 2024   07:25 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang dimaksud dengan konflik sampit? Konflik Sampit atau Perang Sampit merupakan pergolakan antar bangsa yang terjadi di Pulau Kalimantan pada tahun 2001. Dimulai pada tanggal 18 Februari 2001. Konflik ini akan terus berlanjut sepanjang tahun 2021. Sebelum kita membahas sebab dan akibat. terjadi, mari kita bahas dulu bagaimana konflik tersebut bisa terjadi hingga terjadi.Latar belakang tragedi Sampit adalah ketegangan dan perselisihan yang berkepanjangan antara suku Dayak dan Madura. Tanda-tanda perselisihan kedua kelompok ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1972. Perselisihan ini kemudian berujung pada kebencian yang lama kelamaan tumbuh antara suku Dayak dan Madura. 

Peristiwa ini juga menimbulkan kebencian yang mendalam di kalangan suku Dayak terhadap masyarakat Madura yang tinggal di Kalimantan. Kemudian pada tahun 1982, kasus pembunuhan orang Madura terungkap. Kasus ini tidak terselesaikan secara memuaskan sehingga meninggalkan luka batin yang mendalam bagi suku Dayak. Keberadaan suku Dayak terancam oleh suku Madura yang semakin mendominasi seluruh aspek kehidupan di Kota Sampit. Situasi ini diperparah dengan hadirnya peraturan baru yang memberikan Maduro hak untuk mengendalikan sektor industri komersial di provinsi tersebut.

 Dengan cara ini, rakyat Maduro mendapatkan lebih banyak kekuasaan dan peluang ekonomi.Konflik ini melibatkan dua suku antara suku Dayak asli dan masyarakat Pulau Madura. Konflik dimulai pada tanggal 18 Februari 2001, ketika beberapa orang Dayak menyerang dua orang Madura. Konflik ini mengakibatkan lebih dari 500 kematian dan lebih dari 100.000 orang Madura mengungsi di Kalimantan. Berdasarkan laporan data, masyarakat Dayak juga banyak menemukan masyarakat Madura yang terbunuh dalam konflik ini.Bagaimana Anda menyelesaikan konflik ini? Peran pemerintah dan masyarakat adat sangat penting dalam menciptakan keharmonisan antar suku. misalnya tersedianya prosedur arbitrase nasional dalam proses rekonsiliasi antar suku yang berkonflik. 

Lalu bagaimana kita mencegah konflik ini terulang kembali? Salah satunya adalah dengan mendidik anak bangsa sejak dini akan pentingnya toleransi terhadap selain warga negara Indonesia yang berbeda suku, budaya dan agama, mengembangkan karakter dengan sikap toleransi yang tinggi dan mengembangkan kecerdasan. toleransi ikatan kekerabatan sebagai warga negara suatu negara, agar tidak diputuskan oleh provokator. Sebagai warga negara yang kaya etnis dan budaya, toleransi harus dijaga agar tidak memecah belah, dan rumor yang tersebar dan mudah disulut oleh para provokator harus dipilah dan diseleksi dengan baik.

 Konflik antar suku sangat sering terjadi di negara berpenduduk 1.300 etnis ini, meski sering terjadi, bukan berarti kita tidak berusaha mengatasi konflik tersebut dan mencegah terulangnya kembali.Jika kita mengetahui kronologi, faktor penyebab, dampak yang muncul dan cara mengatasinya, maka saya juga memberikan saran mengenai tragedi Sampit ini, yaitu pemerintah harus cepat mengantisipasi konflik-konflik yang muncul, tidak hanya konflik Sampit saja, tetapi banyak konflik yang ada. mungkin timbul, ciptakan kampanye perdamaian di media dan bimbing masyarakat untuk selalu mengedepankan persatuan, agar perbedaan tidak menjadi kesalahpahaman.

Kasus yang saya analisa ini sangat penting bagi salah satu filosof yang saya pelajari pada mata kuliah filsafat psikologi, nama tokoh filsafat tersebut adalah DILTHEY, dalam filsafatnya ia mendalami ilmu-ilmu sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun