Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah - Nasional Tempo.co

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 18 Februari 23 tahun yang lalu, Kota Sampit di Kalimantan Tengah Indonesia menjadi saksi dari salah satu episode tergelap dalam sejarah kekerasan antar etnis dalam peristiwa Kerusuhan Sampit.

Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 18 Februari 2001, memunculkan ketegangan antara kelompok etnis Dayak dan Madura yang berujung pada bentrokan yang mengerikan.

Konflik antaretnis di Sampit terjadi pada awal tahun 2001 dan berlangsung selama beberapa bulan. Sengketa awalnya berasal dari konflik tanah dan sumber daya alam antara suku Dayak yang merupakan penduduk asli Kalimantan dengan para pendatang suku Madura yang datang ke daerah tersebut untuk mencari pekerjaan. Kondisi ekonomi yang sulit dan persaingan atas sumber daya alam memicu ketegangan antara kedua kelompok ini. 

Kilas Balik Tragedi Sampit 

Dilansir dari Majalah Tempo edisi 29 April 2001, konflik ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Pada malam hari di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, tepatnya pada Minggu dini hari tanggal 18 Februari 2001 pukul 01.00 WIB, sekelompok penduduk Dayak menyerang rumah seorang warga Madura bernama Matayo di Jalan Padat Karya. Empat orang tewas dan satu orang mengalami luka serius dalam kejadian tersebut, semuanya adalah warga Madura.

Serangan yang diduga sebagai tindakan balas dendam itu mendapat perlawanan. Pagi tanggal 18 Februari pukul 08.00 WIB, sejumlah warga Madura mendatangi rumah seorang penduduk Dayak bernama Timil yang diduga menyembunyikan salah satu pelaku serangan.

Timil berhasil diamankan oleh polisi, tetapi warga Madura yang tidak puas langsung membakar rumahnya. Warga Madura yang marah juga menyerang rumah kerabat dari penduduk Dayak dan menewaskan 3 orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak lama setelah kejadian tersebut, tepatnya pukul 12.00 WIB, pasukan Brimob Polda Kalimantan Selatan sebanyak 103 personel dengan kendali BKO Polda Kalteng tiba di Sampit. Puluhan tersangka beserta barang bukti senjata tajam dibawa ke Mapolda Kalteng di Palangka Raya. Namun, situasi tetap tidak kondusif.

Pada keesokan harinya, Senin, 19 Februari, banyak jasad ditemukan tergeletak di berbagai sudut kota Sampit. Aksi penyerangan rumah dan pembakaran kendaraan juga terjadi. Wakil Gubernur Kalteng mengirimkan bantuan 276 personel TNI dari Yonif 631/ATG ke Sampit pada malam itu.

Pada tanggal 18 dan 19 Februari 2001, situasi konflik semakin tegang di Kota Sampit. Selama dua hari setelah serangan terhadap rumah Matayo, warga Madura berhasil menguasai kota, bahkan melakukan penjelajahan di permukiman warga Dayak.

Namun, pada tanggal 20 Februari 2001, situasi berubah ketika sejumlah besar warga Dayak dari luar kota datang ke Sampit. Warga Dayak dari berbagai daerah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mentaya, seperti Seruyan, Ratua Pulut, Perenggean, Katingan Hilir, dan bahkan Barito, tiba di kota melalui Sungai Mentaya dekat pelabuhan.

Ratusan warga Dayak menyusup ke daerah Baamang dan sekitarnya, yang merupakan pusat permukiman warga Madura. Mereka berhasil melawan balik warga Madura yang berkumpul di berbagai titik di Sampit. Akibatnya, kerusuhan Sampit pun menjalari segenap kota itu.

MAJALAH TEMPO
Pilihan editor: Pengungsi Kerusuhan Sampit di Lumajang Hidup Memprihatinkan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Diserang, Polisi Tembak Mati Pencuri Kelapa Sawit

4 hari lalu

Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Erlan Munaji. Antara/Rajib Rizali
Diserang, Polisi Tembak Mati Pencuri Kelapa Sawit

Anggota Polda Kalimantan Tengah menembak seorang warga yang diduga pencuri kelapa sawit di bagian perut hingga tewas


Tidak Hanya Tobelo Dalam di Halmahera, Berikut 6 Suku Pedalaman yang Ada di Indonesia

5 hari lalu

Warga Suku Badui berjalan melintas di permukiman Badui di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Senin, 12 Februari 2024. Pemerintah Desa Kanekes menutup sementara kunjungan wisata menuju kawasan adat Badui Dalam sehubungan dengan dilaksanakannya ritual Kawalu yang dilaksanakan hingga 13 Mei 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Tidak Hanya Tobelo Dalam di Halmahera, Berikut 6 Suku Pedalaman yang Ada di Indonesia

Dari suku Tobelo Dalam di Halmahera sampai dengan Anak Dalam di Sumatra, ketahui enam suku pedalaman yang menolak modernisasi.


Prancis Cabut Status Darurat di Kaledonia Baru

10 hari lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
Prancis Cabut Status Darurat di Kaledonia Baru

Prancis mencabut status darurat di Kaledonia Baru dan menambah pasukan untuk berjaga di wilayah tersebut.


Dampak Kerusuhan dan Penjarahan, Bandara Internasional Kaledonia Baru Masih Ditutup

10 hari lalu

Asap mengepul dari garasi yang rusak ketika para perusuh memprotes rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024. Yoan Fleurot/via REUTERS
Dampak Kerusuhan dan Penjarahan, Bandara Internasional Kaledonia Baru Masih Ditutup

Bandara Internasional Kaledonia Baru ditutup dampak kerusuhan dan penjarahan hingga menewaskan tujuh orang.


Emmanuel Macron Bertekad Ingin Kendalikan Situasi Keamanan di Kaledonia Baru

14 hari lalu

Sebuah bangunan yang rusak terlihat saat perusuh memprotes rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024. Lilou Garrido Navarro Kherachi/via REUTERS
Emmanuel Macron Bertekad Ingin Kendalikan Situasi Keamanan di Kaledonia Baru

Emmanuel Macron menggambarkan kerusuhan di Kaledonia Baru sebagai kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya.


Deretan Fakta Menjelang Reformasi Mei 1998 dan Soeharto Lengser

15 hari lalu

Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden RI, di Jakarta, Kamis, 21 Mei 1988. Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. ANTARA/Saptono
Deretan Fakta Menjelang Reformasi Mei 1998 dan Soeharto Lengser

Reformasi Mei 1998 jadi titik balik penting sejarah. Soeharto lengser, krisis moneter, pelanggaran HAM, demonstrasi mahasiswa menjadi isu saat itu.


Update Kerusuhan di Kaledonia Baru: Turis Dievakuasi, Presiden Prancis Datang

15 hari lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
Update Kerusuhan di Kaledonia Baru: Turis Dievakuasi, Presiden Prancis Datang

Presiden Prancis Emmanuel Macron terbang ke Kaledonia Baru sepekan setelah kerusuhan meletus.


Australia dan Selandia Baru Memulai Evakuasi Warganya di Kaledonia Baru

16 hari lalu

Sebuah jalan dibarikade oleh para perusuh saat mereka memprotes rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang ikut serta dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa adat Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru, 15 Mei 2024.  Lilou Garrido Navarro Kherachi/via REUTERS
Australia dan Selandia Baru Memulai Evakuasi Warganya di Kaledonia Baru

Situasi di Kaledonia Baru sekarang berangsur reda, Selandia Baru dan Australia segera memanfaatkannya untuk mengevakuasi warganya dari sana.


Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

17 hari lalu

Mahfud MD saat meresmikan Asrama Mahasiswa Madura di Yogyakarta yang selesai di renovasi Senin, 20 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.


6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

17 hari lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

Kaledonia Baru terletak dekat benua Australia. Wilayah di Kepulauan Pasifik ini masuk wilayah Prancis namun banyak penduduknya keturunan Jawa.