Pacu Populasi Satwa Langka, KLHK Manfaatkan Teknologi ART - Forest Insights Indonesia
Kamis, 16 Mei 2024

Pacu Populasi Satwa Langka, KLHK Manfaatkan Teknologi ART

Latest

- Advertisement -spot_img

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan populasi satwa langka demi mencegah kepunahan.

Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengungkapkan saat ini ada perkembangan teknologi yaitu Assisted Reproductive Technology (ART), yang bisa digunakan untuk meninkatkan jumlah populasi satwa langka. Ia menyatakan kita harus lebih banyak belajar tentang teknologi seperti itu kedepannya.

“Saya meminta jajaran Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem untuk meningkatkan kapasitas para pegawainya, pekerja di lapangan, untuk mendalami ART ini. Supaya kita bisa memanfaatkannya, dalam rangka menjaga satwa-satwa kita dari kepunahan, disamping kita menjaga yang sudah ada,” katanya saat membuka Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia, di Jakarta, Rabu 15 Mei 2024.

Selain peningkatkan populasi, Wamen Alue Dohong menekankan perbaikan ekosistemnya tidak kalah penting. Keberlanjutan dan kelestarian satwa-satwa ini menurutnya juga sangat bergantung dengan kualitas ekosistemnya, habitat dimana mereka tinggal.

“Jadi itu harus kita jaga, dan ini tidak hanya tanggungjawab pemerintah, tapi tanggungjawab semua pihak, termasuk non-state actors,” ungkapnya.

Ke depan, Wamen Alue Dohong mendorong adanya transformasi dari brown economy atau natural resources-based economy menjadi green, blue dan bio-economy. Keanekaragaman hayati Indonesia itu berpotensi menjadi backbone bio-economy kedepan, jadi tidak perlu eksploitatif lagi.

_________

“Dengan bio-teknologi itu, menjadi sumber membangun ekonomi kita kedepan yang lebih ramah satwa, ramah lingkungan, dan ramah hutan,” pungkasnya.

Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia digelar pada 15-17 Mei 2024 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Pelaksanaan acara ini bersamaan dengan World Species Congress untuk pertama kali yang sedang berlangsung di Selandia Baru. Kegiatan ini juga sekaligus memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Dunia yang dirayakan setiap tanggal 22 Mei. ***

More Articles