Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO - Metro Tempo.co

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

image-gnews
Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah Nimas Sabella yang 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya viral di media sosial. Lewat akun X pribadinya, perempuan asal Surabaya ini menceritakan berbagai teror hingga pelecehan yang diduga dilakukan seorang pria bernama Adi Pradita melalui media sosial. 

Komisioner Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, menyebut sikap lancung Adi Pradita bisa disebut sebagai Kekerasan Berbasis Gender Online atau KBGO karena dilakukan lewat media sosial. 

“Karena dilakukan melalui media online dan dengan jelas menunjukkan rujukan pada objektifikasi seksual terhadap perempuan maka bisa disebut KBGO,” kata Andy saat dihubungi pada Sabtu, 18 Mei 2024. 

Melihat cerita Nimas Sabella, Andy mengatakan fenomena seperti itu bisa dilaporkan sebagai pelecehan seksual nonfisik dengan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual atau TPKS. Selain itu, pelaku juga bisa dilaporkan menggunakan Pasal Pemberatan karena menggunakan media elektronik.  

“Juga nanti diperiksa apakah ada muatan yang bisa juga memenuhi unsur kekerasan seksual berbasis elektronik yang juga diatur dalam UU TPKS,” kata dia. 

Nimas dan Adi merupakan teman sekelas saat keduanya bersekolah di SMPN 34 Surabaya. Gangguan yang ia alami, kata Nimas, berawal saat dia memberi uang Rp5 ribu kepada Adi karena melihatnya jarang jajan di kantin.

“Katanya ‘aku gak sangu’ makanya tak kasih Rp5 ribu,” kata Nimas menceritakan awal mula berkomunikasi dengan Adi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 18 Mei 2024.

Menurut Nimas, ia memberikan uang tanpa ada perasaan apapun kepada Adi. Di sisi lain, Adi diduga jatuh hati mendapat perhatian dari Nimas.

Setelah lulus SMP dan duduk di bangku kelas XI SMA, tepatnya sekitar 2014, Nimas kian sering diteror oleh Adi. Suatu malam, katanya, Adi tiba-tiba ada di depan sekolah dan ingin menemuinya yang habis latihan paskibra.

Puncaknya, ketika Nimas mengucapkan terima kasih kepada Adi yang mengirimkan ucapan bela sungkawa saat ayahnya wafat pada 2015. Menurut Nimas, Adi merasa jika dirinya membuka hati untuknya. Sejak saat itu Adi mulai menguntit Nimas melalui media sosial dan terus menerus mengiriminya pesan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kesal di-stalking, Nimas memutuskan mendatangi Adi untuk bicara baik-baik. Saat bertemu, Adi mengungkapkan perasaannya pada Nimas. “Aku jawab ’maaf aku gak suka kamu, aku sudah punya pacar’,” ujar Nimas.

Bukannya berhenti, Adi malah meminta Nimas memutuskan pacarnya. “Aku tolak baik-baik, dia gak terima. Malah teror pacar aku. Aku (jadi) putus,” ucap Nimas.

Nimas menuturkan 2018 merupakan tahun terberatnya karena Adi mulai mengganggunya tak lagi melalui media sosial. Di tahun itu Adi diduga pernah melempar jam mati dan surat cinta ke rumahnya. Dia juga pernah berdiam di depan rumah sejak pukul 1.00-4.00 dini hari.

Berbagai cara dilakukan Nimas untuk menghindari gangguan Adi. Mulai dari mengabaikannya, melabraknya kembali, hingga berpura-pura sudah tunangan dengan tentara. “Gak mempan,” katanya. “Aku stres, ngamuk-ngamuk, nangis kayak orang gila,” ucap Nimas menambahkan.

Semakin dewasa keduanya, teror yang dilakukan Adi kian menjadi. Menurut Nimas, Adi kerap mengirimkan foto alat kelaminnya sendiri. Adi juga pernah mengancam membunuh cowok-cowok yang mencoba mendekati Nimas.

"Tiap aku PDKT sama cowok, dia langsung notice dan mengancam. Dia juga sering berfantasi (seksual) dengan tubuhku," katanya.

Viralnya cerita Nimas di media sosial membuat Polda Jawa Timur bergerak. Polisi memanggil Nimas pada Jumat kemarin untuk dimintai keterangan dan membuat laporan. Menurut polisi, kata Nimas, perbuatan Adi termasuk dalam kategori pelecehan seksual, pornografi, dan ancaman pembunuhan. Polisi telah menangkap Adi.

Pilihan Editor: Kapolri Rekrut Casis Bintara yang Jarinya Putus karena Dibegal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Ibu Cabuli Anak Kandungnya di Tangsel sampai Akhirnya Jadi Tersangka

15 jam lalu

Polisi mendatangi kediaman R, seorang ibu yang mencabuli anak kandungnya sendiri, di Pondok Betung, Kota Tangerang Selatan. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Kronologi Ibu Cabuli Anak Kandungnya di Tangsel sampai Akhirnya Jadi Tersangka

Sebuah video viral memperlihatkan seorang ibu cabuli anak kandungnya sendiri di Tangsel, polisi mengungkap ada ancaman dari sebuah akun Facebook.


Kisah Kehidupan 49 Tahun Angelina Jolie, Selebritas Aktif Aksi Kemanusiaan

17 jam lalu

Angelina Jolie. Foto: Instagram/@angelinajolie
Kisah Kehidupan 49 Tahun Angelina Jolie, Selebritas Aktif Aksi Kemanusiaan

Kisah kehidupan salah satu ikon Hollywood Angelina Jolie yang aktif dalam berbagai aksi kemanusiaan.


Anak Korban Pencabulan oleh Ibunya Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA Tangerang Selatan

23 jam lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Anak Korban Pencabulan oleh Ibunya Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA Tangerang Selatan

UPTD PPA Kota Tangerang Selatan bakal menyediakan rumah aman bagi anak korban pencabulan yang dilakukan oleh ibunya sendiri.


Begini Cara Mengaktifkan Kembali Akun Instagram yang Dinonaktifkan

1 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Begini Cara Mengaktifkan Kembali Akun Instagram yang Dinonaktifkan

Instagram memungkinkan pengguna untuk menonaktifkan akun mereka sementara dan mengaktifkannya kembali kapan saja. Begini caranya.


Arti Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Media Sosial

1 hari lalu

All Eyes on Papua. Foto: Instagram
Arti Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Media Sosial

Tagar 'All Eyes on Papua' ramai digunakan sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Papua yang tengah berjuang untuk menolak perkebunan sawit.


Viral Ibu Melakukan Pelecehan Anaknya Sendiri, Keluarga Pelaku Sempat Ancam Suami

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Viral Ibu Melakukan Pelecehan Anaknya Sendiri, Keluarga Pelaku Sempat Ancam Suami

Pihak keluarga suami R sebelumnya enggan melaporkan kasus pelecehan anak berbaju biru yang dilakukan ibunya sendiri itu.


Top 3 Hukum: Viral Pelecehan Anak Berbaju Biru, MA Minta KY Tak Ganggu Kebebasan Hakim

2 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Top 3 Hukum: Viral Pelecehan Anak Berbaju Biru, MA Minta KY Tak Ganggu Kebebasan Hakim

viral video seorang perempuan melakukan pelecehan seksual terhadap balita yang merupakan anak kandungnya sendiri.


Polisi Usut Kasus Video Viral Pelecehan Anak Baju Biru

2 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Polisi Usut Kasus Video Viral Pelecehan Anak Baju Biru

Kepolisian tengah mengusut kasus pelecehan anak berpakaian biru yang viral beredar di media sosial.


Jokowi Kembali Getol Ngevlog, Ini Ternyata Alasannya

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan kaos gratis pada warga, usai meninjau Pasar Senggol, Dumai, Riau pada Sabtu, 1 Juni 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Jokowi Kembali Getol Ngevlog, Ini Ternyata Alasannya

Hobi ngevlog sudah dilakukan sejak Jokowi menjabat sebagai presiden pada periode pertama 2014-2019.


40 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila, Silakan Unggah dan Tayang di Media Sosial Anda

4 hari lalu

Ilustrasi Pancasila. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout
40 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila, Silakan Unggah dan Tayang di Media Sosial Anda

1 Juni, Hari Lahir Pancasila bisa turut memeriahkannya dengan unggah link Twibbon khusus atau bingkai bertema Pancasila di media sosial Anda.