Review The Ministry of Ungentlemanly Warfare (2024)
banner TUF Gaming A15
banner TUF Gaming A15
banner TUF Gaming A15

Review The Ministry of Ungentlemanly Warfare (2024): Film Perang yang Gak Ngerepotin

...and remember, Gentlemen, try to have fun.

The Ministry of Ungentlemanly Warfare

Dalam memulai review film The Ministry of Ungentlemanly Warfare ini, saya merasa harus memberi pernyataan terlebih dulu kalau ada kemungkinan ulasan ini bias, karena saya termasuk fans film-film Guy Ritchie, terutama ketika ia asik bermain-main di dunianya. Jadi bukan film seperti Swept Away atau Aladdin. Untungnya, film ini adalah salah satunya.

The Ministry of Ungentlemanly Warfare adalah sebuah film aksi komedi bertema spionase, yang dibintangi oleh Henry Cavill, Eiza González, Alan Ritchson, Henry Golding, dan Alex Pettyfer.

Film ini dibuat dengan memfiksikan misi rahasia Inggris, Operation Postmaster, beserta beberapa tokohnya dengan mengadaptasi buku karya Damian Lewis yang berjudul Churchill’s Secret Warriors: The Explosive True Story of the Special Forces Desperadoes of WWII.

Operation Postmaster dan tokoh Mayor Gus March-Phillips yang ada di film The Ministry of Ungentlemanly Warfare ini disebut menjadi inspirasi Ian Fleming untuk novel-novel James Bond. Ian Fleming sendiri di era itu memang berurusan dengan misi rahasia, seperti yang ditunjukkan di dalam film ini.

Cerita Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare

Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare bercerita tentang tim kecil pasukan khusus dan agen rahasia Inggris yang ditugaskan untuk meledakkan kapal asal Italia, Duchessa d’Aosta, dengan tujuan menghambat suplai barang untuk kapal selam Nazi yang berpusat di pulau Fernando Po.

hanry cavill di film The Ministry of Ungentlemanly Warfare

Pada tahun 1941, Inggris sedang mengalami kesulitan dalam menghadapi invasi Jerman di Eropa. Salah satunya, karena kapal suplai mereka selalu digempur oleh kapal selam Jerman. Brigadir Collin Gubbins atau ‘M’ (Cary Elwes) meluncurkan Operasi Postmaster untuk ganti menyabot suplai untuk kapal selam Jerman.

Walau mendapat dukungan Perdana Menteri Winston Churchill (Rory Kinnear), operasi ini ditentang oleh anggota pemerintah Inggris lainnya, yang selain ingin menjatuhkan Churchill juga melihat operasi itu bisa membahayakan Inggris.

M meminta Mayor Gus March-Phillips (Henry Cavill) membentuk tim dan berangkat ke pulau Fernando Po untuk melakukan sabotase. Sementara, agen rahasia Marjorie Stewart (Eiza González) dan Richard Heron (Babs Olusanmokun) akan menyusup terlebih dulu di pulau tersebut.

BACA JUGA:  15 Film Bollywood Terbaru di Tahun 2024, Wajib Diantisipasi!

Sebelum berangkat ke Fernando Po, Gus dan teman-temannya — Henry Hayes (Hero Fiennes Tiffin), Freddy Alvarez (Henry Golding), dan Anders Lassen (Alan Ritchson) — mampir terlebih dahulu ke Pulau Canary untuk membebaskan salah satu anggota tim mereka, agen rahasia Geoffrey Appleyard (Alex Pettyfer), dari tahanan Gestapo.

Di sisi lain, Marjorie dan Richard tiba di Fernando Po untuk merekrut tambahan orang untuk operasi itu. Selain itu, Richard juga menyiapkan pesta sebagai pengalih perhatian saat operasi berjalan dan Marjorie harus mendekati Komandan SS yang bertugas di sana, Heinrich Luhr,

Tetap Asik, Walau Tidak Seliar Yang Dibayangkan

Seperti yang sudah saya sebut di atas, The Ministry of Ungentlemanly Warfare merupakan salah satu film Guy Ritchie yang fun. Walau begitu, sayangnya, saya juga harus menyebutkan kalau film ini tidak seliar yang terlihat di trailer-nya.

Hero Fiennes Tiffin dan Henry Cavill di film The Ministry of Ungentlemanly Warfare

Mungkin film Guy Ritchie lain yang boleh dibilang cukup mirip dengan film ini adalah Man From U.N.C.L.E (2015). Menariknya, saya juga sedikit merasa ada nuansa yang mirip dengan Inglourious Basterds (2009) dari Quentin Tarantino. Lalu, film ini juga mengingatkan saya pada novel The Guns of Navarone yang juga sudah diangkat jadi film di tahun 1961. Kalau kamu sudah pernah melihat judul-judul yang saya sebut itu, mungkin kamu juga punya perasaan yang sama.

Anyway, plot film The Ministry of Ungentlemanly Warfare berjalan cukup “lurus”, bahkan terlihat tanpa banyak konflik yang dalam. Hal ini terutama terlihat pada kemulusan perjalanan Gus beserta timnya. Bukan berarti mereka tidak bertemu bahaya. Hanya saja bahayanya kurang dramatis.

Misalnya saat mereka merangsek ke markas Gestapo untuk membebaskan Appleyard atau saat mereka memilih jalur perjalanan kapal yang lebih pendek dengan resiko bertemu kapal perang Inggris atau kapal selam Jerman.

BACA JUGA:  7 Film Kapal Selam Terbaik: Mulai Dari Kisah Heroik Sampai Yang Tragis

Di satu sisi, hal ini mengurangi ketegangan yang seharusnya bisa terjadi atau kecerdasan strategi yang seharusnya bisa ditunjukkan. Tahulah, biasanya cerita seperti ini — saat sekelompok orang melakukan misi berbahaya — selalu menghadirkan rencana pelik yang memanfaatkan kemampuan khusus tiap orang secara efisien. Tapi di sini hal itu kurang tampak.

Dalam beberapa adegan atau plot, di benak saya sempat muncul pemikiran, “Udah, segitu aja?”

Alan Ritchson di film The Ministry of Ungentlemanly Warfare

Tapi bukan berarti film ini nggak asik. Di sisi lain, kelihatannya kemudahan Gus dan teman-teman itu sengaja dibuat oleh Guy Ritchie untuk menunjukkan karakteristik mereka dalam melakukan “ungentlemanly warfare” dan memberikan sentuhan komedi di film ini.

Kamu akan melihat berbagai adegan pertempuran yang over the top disertai celetukan dan tingkah ajaib dari karakter-karakter yang ada, yang menjadi bumbu penyedap dalam film ini.

Salah satunya ketika Gus dan Henry masuk ke sebuah ruangan tempat beberapa perwira Gestapo sedang bercanda. Gus ikut tertawa terbahak-bahak (yang ditunjukkan di trailer) sampai para perwira itu heran, lalu ia dan Henry menembak mereka.

Memang, seperti yang ada di judulnya, The Ministry of Ungentlemanly Warfare, karakeristik tokoh-tokohnya digambarkan punya keahlian khusus tapi cenderung beraksi seenaknya dan enggan mematuhi aturan atau perintah atasan. Tiap karakter memang fun. Terutama Gus dan Anders. Henry Cavill dan Alan Ritchson juga terlihat pas memerankannya.

Sekedar catatan, di film ini kamu akan melihat Gus yang mengambil topi dan jaket seragam perwira Nazi setelah membunuh mereka. Kelihatannya, hal itu terinspirasi dari kisah pasukan SBS (Special Boat Service) dari Inggris dalam melakukan operasi mereka di Perang Dunia II.

Kembali ke masalah karakter. Guy Ritchie juga kelihatannya berusaha memberikan porsi yang cukup imbang bagi para karakter di film The Ministry of Ungentlemanly Warfare ini. Tentu, beberapa aktor yang lebih terkenal mendapat porsi lebih.

eiza gonzalez di film the ministry of ungentlemanly warfare

Toh walau begitu, anehnya tokoh Gus tetap tidak terlalu menonjol. Terutama mengingat bahwa ia adalah tokoh utama yang menjadi jangkar dari cerita ini dan menginspirasi Ian Fleming membuat James Bond. Tapi kalau bicara soal tokoh yang diperankan Henry Cavill, karakter Gus di film The Ministry of Ungentlemanly Warfare ini lebih menarik daripada di Argylle (2024).

BACA JUGA:  Serial House of Ninjas di Netflix: Ceritanya Seru, Plot Twist-nya Asik

Saya justru merasa bahwa sosok Marjorie, yang diperankan dengan baik oleh Eiza González, justru mendapat porsi lebih besar. Ia memiliki plot yang lebih konvensional dan menghadapi potensi bahaya yang lebih terasa dibanding tokoh lainnya. Tokoh lainnya tidak mendapat ‘tantangan’ seperti itu.

Jujur, saya ingin melihat tingkah Gus dan teman-temannya lebih banyak lagi di film ini. Karakteristik dan dialog mereka sudah ada pada koridor yang tepat. Tapi saya ingin melihat adegan yang lebih lebih unik lagi yang menunjukkan keahlian dan karakteristik mereka lebih jauh.

I Want More!

Secara umum, film The Ministry of Ungentlemanly Warfare merupakan tontonan yang sangat menyenangkan, entah kamu fans Guy Ritchie atau bukan. Seru dan menggelitik. Plotnya cukup rapat, karakternya unik, dan adegannya fun.

Tapi kalau kamu fans Guy Ritchie, kamu pasti akan berharap lebih dari film ini. Yang sayangnya untuk sisi ini agak kurang. Yah, kalau kita menggambarkan film Guy Ritchie ibarat minum kopi, film The Ministry of Ungentlemanly Warfare mungkin bagai caffè Latte. Tidak sampai ke level Snatch dan mungkin ada sedikit di bawah Man From U.N.C.L.E (mana sekuelnyaaaa?!?).

Jadi, yah… Kalau kamu suka nonton film action dan butuh hiburan, film The Ministry of Ungentlemanly Warfare bisa memenuhi keinginanmu itu.

The Ministry of Ungentlemanly Warfare
Seru Tapi Tidak Seliar Yang Dibayangkan
The inistry of Ungentlemanly Warfare merupakan film yang menyenangkan untuk ditonton. Tapi sebagai sebuah film Guy Ritchie, film ini tidak sekental dan seliar yang dibayangkan.
7