Etika dan Etiket Bisnis untuk Blogger, Perlukah? | Helenamantra

Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Etika dan Etiket Bisnis untuk Blogger, Perlukah?

Monday, May 20, 2024
Etika bisnis


Selama hamil anak kedua, saya memeriksakan kandungan ke lima tempat berbeda. Saat itu saya masih mencari-cari mana dokter kandungan yang nyaman mendampingi proses hamil hingga melahirkan. 

Ada dokter yang sedikit menjelaskan, terlihat santai, singkat banget tiap periksa (saya juga bingung mau bertanya apa). Ada dokter yang penjelasannya panjang kali lebar, komunikatif, sangat informatif, dan bisa menjelaskan ke awam (seperti saya) istilah kedokteran dengan cara mudah. Biaya pemeriksaan dokter kedua ini lebih tinggi dan praktiknya jarang dibanding yang pertama tetapi saya lebih sreg, puas dengan penjelasan beliau.

Gambaran di atas sebagai salah satu contoh yang mendukung sebuah riset oleh Harvard University (1918) bahwa kesuksesan pekerjaan dipengaruhi oleh 85% soft skills dan 15% hard skills.

Research conducted by Harvard University, the Carnegie Foundation and Stanford Research Center has all concluded that 85% of job success comes from having well‐developed soft and people skills, and only 15% of job success comes from technical skills and knowledge (hard skills). These statistics were extrapolated from A Study of Engineering Education, authored by Charles Riborg Mann and published in 1918 by the Carnegie Foundation. (source)


Webinar Pengembangan Diri Kolaborasi Duta Bangsa dan Komunitas ISB

Sumber: Komunitas ISB


Lalu, apa hubungannya dengan blogger?

Profesi blogger juga bekerja sama dengan berbagai pihak yang membutuhkan hard skill maupun soft skill untuk mendukung kesuksesannya. Blogger berkomunikasi dengan pihak brand, agency, pengundang, dan sebagainya. Oleh karena itu, saya mengikuti webinar pengembangan diri mengenai business etiquette yang diadakan oleh Komunitas ISB dan Duta Bangsa pada 16 Mei 2024 lalu.

PT. Para Duta Bangsa adalah professional training provider yang kerap menyediakan pelatihan public speaking, communication skills, table manner, team building, dan sebagainya. Duta Bangsa sudah ada sejak 2001, lho! Foundernya dua wanita hebat, Anita Sari Tanjung dan Mien Uno.

Saat ini Duta Bangsa menyelenggarakan kelas Teens Club, College Club, dan Professional Club. Mau tahu lebih lanjut? Follow Instagram @duta_bangsa, ya!

Perbedaan Etika dengan Etiket

Etika dan etiket, dua kata yang familiar tetapi apa perbedaannya? Rudi Hilman, Direktur Program Development Duta Bangsa, menjelaskan etika merupakan falsafah moral yang bersifat absolut. Contoh etika yaitu memberi apresiasi dengan tulus, tidak menyalahgunakan kedudukan, dapat mengendalikan diri, juga bertoleransi. 

Berbeda dengan etiket yang benar-salahnya tergantung situasi, waktu, dan tempat. Contoh etiket yaitu cara menyapa, membuat kontak mata, dan berkenalan.

"If you were in Rome, do as Romans do" atau peribahasa "Lain ladang, lain belalang. Lain lubuk, lain ikannya" menggambarkan tentang etiket.

Kita perlu menjaga etika dan etiket dalam berkomunikasi supaya suasana menyenangkan, bekerja semakin efisien, saling menghargai, juga meningkatkan citra pribadi dan lembaga.

Eh, bukan berarti kita selalu menyetujui apa kata lawan bicara. Bila ada perbedaan atau hal yang bertentangan tetap disampaikan dengan cara sopan. Lanjut baca untuk tahu kiatnya!

Cara Berkenalan dan Memperkenalkan

Sumber: Duta Bangsa


Blogger sehari-hari memang bekerja di depan gawai tetapi ada kalanya perlu bertemu klien atau mengikuti blogger gathering. Ini momen yang saya suka karena dapat berinteraksi langsung dengan rekan yang biasanya dijumpai di dunia maya. Selain itu, gathering adalah waktunya berjejaring. Siapa tahu dapat membuka pintu rezeki.

Pak Rudi membahas tata cara berjabat tangan, melakukan kontak mata, menjaga jarak bicara, cara berkenalan, juga memperkenalkan diri maupun orang lain. Saya baru tahu, lho, tentang jarak bicara serta kontak mata antara urusan bisnis, sosial, dan intimate itu berbeda.

Etiket berkenalan dengan orang baru yaitu:
  1. Ucapkan nama dengan jelas.
  2. Lakukan kontak mata dengan lawan bicara.
  3. Jabat tangan dengan erat tanpa harus menggenggam terlalu kuat
Saat berkenalan, hindari berkenalan di tempat umum, bertanya hal yang terlalu pribadi, menatap mata terlalu sering atau terlalu lama. Jika kita sedang duduk, sebaiknya berdiri sebentar untuk berkenalan kemudian duduk lagi.

Ketika memperkenalkan orang lain pun ada tata caranya yaitu laki-laki diperkenalkan ke wanita dan yang lebih muda diperkenalkan ke yang lebih tua. 

Contoh: 
"Pak Menteri, ini Pak RT 03 di wilayah rumah saya."
"Bu Ani, ini Pak Rudi dari Duta Bangsa."

Saat berkenalan ini biasanya saling bertukar kartu nama. Berikan kartu nama dengan dua tangan dan kartu menghadap ke arah penerima supaya mudah terbaca. Baca sebentar kartu nama tersebut dan buat catatan kecil siapa orang tersebut serta bertemu saat apa. Ini penting yah supaya enggak salah sebut nama dan mudah untuk melanjutkan networking di kemudian hari.

Saya itu mudah lupa setelah berkenalan dengan orang tetapi ingat wajah. Pak Rudi memberikan kiat bila lupa nama sebaiknya mencari info nama orang tersebut ke pegawainya. Ketika meeting, letakkan kartu nama peserta meeting sesuai tempat duduknya.

Small Talks and Business Talks 

sumber: Duta Bangsa


Sebelum membicarakan bisnis, kita perlu ngobrol ringan dulu apalagi masih awal berkenalan, istilahnya small talks. Obrolannya yang santai, tidak membicarakan isu sensitif, sesuaikan dengan lawan bicara, gunakan humor, dan jadilah pendengar yang baik. 

Topiknya yang aman-aman saja supaya lawan bicara nyaman dengan kita, misal membahas cuaca, kondisi lalu lintas, hobi, pertunjukan seni, atau kemajuan di bidang ilmiah. Hindari membahas topik kesehatan/penyakit, pornografi, harga barang yang dipakai, isu politik, hal kontroversial, serta hal-hal yang sifatnya pribadi seperti usia/berat badan. *ini sih sensitif banget~

Setelah small talks maka ketika masuk sesi business talks pembahasan bisa langsung ke intinya. Keep it short and simple, KISS! Ringkas apa yang telah dibicarakan, peka pada yang dibicarakan, seimbang antara result and relationship, serta berorientasi win-win solution. Hindari egois, dominan dalam pembicaraan, agresif, serta mengintimidasi dalam business talks.

Komunikasi dalam bisnis sama halnya dalam pengasuhan anak, orang tidak suka disalahkan dan disuruh-suruh. Pak Rudi memberikan tips kalimat yang profesional yang terangkum dalam 3T dan 1F, apa saja?
  • Tidak menyalahkan orang lain/rekan.
  • Tidak merendahkan diri sendiri atau pekerjaan Anda.
  • Tidak memerintah orang lain/rekan kerja, mintalah dengan sopan.
  • Fokus pada apa yang dapat Anda lakukan, selalu berikan alternatif solusi permasalahan.
Itulah beberapa etika dan etiket bisnis yang dapat diterapkan blogger profesional. Membangun citra diri penting guna membangun citra bisnis. 

Dari etiket di atas, mana yang sudah kamu terapkan? Sebagai blogger, perlu menjalankan etika dan etiket apa saja? 



Info selengkapnya:
Instagram @duta_bangsa
Situs: https://dutabangsa.co.id
YouTube: PT Para Duta Bangsa
Facebook: PT Para Duta Bangsa

Instagram: @komunitasisb
Situs: https://komunitasisb.com
Facebook: Indonesian Social Blogpreneur
Twitter: @komunitasisb
Post Comment
Post a Comment

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,