VUCA Adalah Singkatan dari Apa? Begini Penerapan di Era Society 5.0 - Hot Liputan6.com
Sukses

VUCA Adalah Singkatan dari Apa? Begini Penerapan di Era Society 5.0

VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.

Liputan6.com, Jakarta - VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity, yang menggambarkan kondisi dunia yang terus berubah dan bergejolak, tanpa kepastian, rumit, dan membingungkan. Istilah ini menjadi sangat penting dalam dunia bisnis, terutama di era Society 5.0, di mana teknologi dan digitalisasi mengubah lanskap bisnis secara drastis.

Dalam lingkungan bisnis yang dipenuhi dengan tantangan dan perubahan cepat, pemahaman tentang VUCA adalah menjadi kunci untuk menghadapi ketidakpastian dan kompleksitas.

VUCA adalah istilah yang penting dalam dunia bisnis, pendidikan, dan organisasi lainnya. Dalam bisnis, VUCA digunakan untuk menggambarkan situasi yang penuh gejolak atau volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Di era Society 5.0, di mana perubahan teknologi dan dinamika pasar semakin cepat, pemahaman tentang VUCA menjadi semakin penting bagi pemimpin dan praktisi bisnis untuk menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang tepat.

Pentingnya memahami istilah VUCA terletak pada kemampuannya untuk membantu organisasi dan individu dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang cepat dan kompleks. Pemahaman yang baik tentang VUCA, organisasi dapat mengembangkan strategi yang adaptif dan responsif untuk tetap relevan dan sukses dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian dan ambiguitas.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity, Selasa (14/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengenal Singkatan VUCA

VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity, sebagaimana dijelaskan sebelumnya yang menggambarkan kondisi dunia yang terus berubah dan bergejolak, tanpa kepastian, rumit, dan membingungkan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika Serikat, pada tahun 1987.

Asal-usul konsep ini berasal dari teori kepemimpinan yang dikembangkan dalam pelatihan United States Army War College. Tujuannya untuk membantu pemimpin militer menghadapi situasi yang tidak menentu dan kompleks.

Dalam dunia bisnis, VUCA adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan situasi di lingkungan bisnis yang penuh gejolak atau volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Menurut buku "Perilaku dan Budaya Organisasi" karya Maria, Lusiana Putri Ahmadi, Raden Arlend Setiawan K, dkk, istilah VUCA pertama kali diadopsi oleh militer Amerika pada tahun 1990-an untuk menggambarkan situasi geopolitik saat itu. Adanya kesamaan makna tersebut, istilah ini kemudian diadopsi oleh dunia bisnis untuk menjelaskan kondisi lingkungan bisnis yang penuh tantangan dan perubahan cepat.

Pemahaman tentang VUCA adalah menjadi sangat penting dalam era society 5.0, di mana perkembangan teknologi dan digitalisasi mengubah lanskap bisnis secara drastis. Kondisi VUCA memaksa perusahaan untuk terus beradaptasi dan mengembangkan strategi yang fleksibel untuk tetap relevan dan kompetitif. Pemahaman dan pengelolaan VUCA adalah hal yang esensial bagi bisnis yang ingin sukses dalam kondisi tersebut, karena membantu mereka mengidentifikasi dan merespons perubahan secara efektif.

Menghadapi dunia VUCA membutuhkan growth mindset. Growth mindset artinya pola pikir yang terbuka terhadap pembelajaran dan pengembangan diri, serta melihat tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh. Growth mindset adalah kunci untuk beradaptasi dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian dan kompleksitas, karena mendorong individu dan organisasi untuk terus belajar dan berinovasi.

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, VUCA adalah konsep yang perlu dipahami oleh semua pemimpin bisnis dan pendidik. Dengan pemahaman yang mendalam tentang VUCA, individu dan organisasi dapat mengembangkan kemampuan untuk mengelola ketidakpastian dan kompleksitas dengan lebih baik, serta mengambil keputusan yang lebih bijak dalam menghadapi tantangan masa depan.

3 dari 3 halaman

1. Volatility (Pergolakan)

Mengutip buku "Perilaku dan Budaya Organisasi" oleh Lusiana Putri Ahmadi dkk:

Volatility dalam VUCA adalah tentang perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga dalam lingkungan bisnis. Di era society 5.0, teknologi menjadi pendorong utama pergolakan ini. Perubahan nilai dan gaya hidup, serta arus informasi yang mudah dan cepat diakses, semakin mempercepat laju perubahan.

Sebagai contoh, selama pandemi Covid-19, semua perusahaan di banyak industri mengadopsi teknologi digital secara lebih agresif. Mereka mengubah strategi bisnis mereka, seperti memperluas penjualan online, meningkatkan kehadiran digital, dan menggunakan teknologi untuk efisiensi operasional. Ini adalah contoh bagaimana volatilitas mempengaruhi adaptasi dan evolusi bisnis di era VUCA.

2. Uncertainty (Ketidakpastian)

Ketidakpastian dalam VUCA merujuk pada kurangnya kejelasan atau prediktabilitas dalam lingkungan bisnis. Dengan perkembangan teknologi digital yang cepat, banyak pekerjaan menjadi terancam dan banyak industri menghadapi ketidakpastian tentang masa depan mereka.

Sebagai contoh, sistem parkir otomatis yang semakin banyak diterapkan di gedung-gedung perkantoran mengancam pekerjaan petugas parkir. Ini menciptakan ketidakpastian bagi mereka yang bekerja dalam industri tersebut, karena mereka tidak tahu apakah pekerjaan mereka akan tetap relevan di masa depan. Dalam era VUCA, ketidakpastian ini memerlukan adaptasi yang cepat dan fleksibilitas dalam merespons perubahan.

3. Complexity (Kompleksitas)

Kompleksitas dalam VUCA mengacu pada kesulitan memahami penyebab atau akar masalah dalam lingkungan bisnis yang semakin rumit. Berbagai faktor seperti munculnya pesaing baru, gangguan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan peraturan yang tidak jelas semakin menambah kompleksitas dalam mengelola bisnis.

Di era society 5.0, perusahaan harus menghadapi berbagai tantangan yang saling terkait dan berinteraksi satu sama lain. Misalnya, perusahaan teknologi harus menghadapi kompleksitas dalam mengantisipasi perkembangan teknologi baru, respons pesaing, dan kebutuhan pelanggan yang terus berubah.

4. Ambiguity (Ambiguitas)

Ambiguitas dalam VUCA adalah tentang ketidakjelasan dalam arahan atau informasi yang diberikan, yang dapat mengganggu kinerja dan produktivitas. Dalam dunia bisnis, pemimpin yang memberikan arahan atau instruksi yang tidak jelas dapat menyebabkan ambiguitas dalam pemahaman dan pelaksanaan tugas. Hal ini dapat mengakibatkan output yang tidak sesuai dengan target atau harapan.

Di era society 5.0, di mana kompleksitas dan ketidakpastian semakin meningkat, penting bagi pemimpin untuk memberikan arahan yang jelas dan terukur kepada tim mereka untuk menghindari ambiguitas dan meningkatkan kinerja organisasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.