Port Moresby Lepas Album Debut The Unknown Unknowns

Port Moresby Lepas Album Debut The Unknown Unknowns

Dicky Ardian
|
detikPop
Port Moresby
Foto: Port Moresby
Jakarta - Port Moresby, band rock-alternatif dari Yogyakarta, meramaikan dunia musik dengan album debut penuh mereka yang berjudul The Unknown Unknowns.

Siap-siap untuk dimanjakan dengan 8 lagu keren, termasuk beberapa single hits mereka seperti Burn It All, Livin' in Upside Down, People Who Forget, dan I Cut My Body.

Uniknya, album ini diproduksi secara independen oleh Port Moresby loh! Mereka mengerjakan semua prosesnya, mulai dari rekaman sampai mixing dan mastering. Gokil kan?

Faraaj, sang gitaris, curhat nih soal prosesnya, "Setelah semua rekaman selesai, tadinya mau cari sound engineer, tapi bingung karena belum paham sound design. Akhirnya kami nekad mixing sendiri sambil belajar sound. Terus nekad lagi buat mastering. Walaupun prosesnya lama, akhirnya 8 lagu ini jadi lengkap!"

Proses yang dikerjakan secara independen itu membuat Post Moresby menemukan beberapa kendala, mulai dari teknis hingga konsep.

"Tapi, ya dinikmati saja sih. Soal independensi, kami gak menutup kemungkinan untuk kerja sama dengan pihak lain di masa depan, baik dalam hal proses kreatif maupun manajerial," papar Harits, gitaris kedua.

The Unknown Unknowns mengajak kita untuk berpikir terbuka dan menyadari diri. Istilah ini merujuk pada cara kita memahami dunia, termasuk kehidupan pribadi seperti emosi, pemikiran, dan pengalaman di dalam diri.

Wecik, sang bassis, menjelaskan, "Album ini hasil refleksi saja sih, kayak jurnal gitu. Aku bikin draftnya dengan menuliskan perasaan dan pikiranku saat menghadapi suatu kejadian. Draf-draf ini kemudian aku rangkai dan ternyata saling berkaitan."

Istilah The Unknown Unknowns baru terucap secara gak sengaja setelah semua lagunya jadi. Port Moresby merasa frasa ini pas buat merangkum semua lirik lagunya.

"Neil deGrasse Tyson pernah bilang kalau salah satu tantangan terbesar dalam hidup adalah mengetahui cukup banyak untuk berpikir bahwa kita benar, tapi gak mengetahui cukup banyak untuk mengetahui bahwa kita salah. Kata-kata itu sudah ngerangkum banget album ini," jelas Wecik lagi.

Konsep ini tercermintah dalam setiap lagu di album ini, seperti People Who Forget, Livin in Upside Down, I Cut My Body, dan Random and Repeat.

Vano, drummer Port Moresby kebagian tugas mengurus sampul albumnya. Dia mencoba buat bikin visual yang selaras dengan musik dan maknanya.

"Aku menggabungkan foto analog dengan latar belakang ruangan yang nyaman dan siluet wanita. Siluet abstraknya mungkin kontras dengan mood dan tone warna di background, tapi menurutku itu yang jadi gambaran dan maksud sebagai The Unknown Unknowns: hal-hal asing yang gak terduga bisa tau-tau datang dan ada di ruang kenyamanan," urai Vano. (dar/Dep)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya

BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

FOTO

VIDEO