.webp)
Karakteristik Visual Unik di Mad Max: Fury Road
Tentunya kenangan itu tercipta bukan tanpa sebab, pasalnya Mad Max: Fury Road dikenal sebagai film sci-fi yang mampu mencapai aspek realistik tertentu yang biasanya susah diraih oleh film dengan genre tersebut.
Dari penceritaan tentunya latar tempat dan kisahnya sungguh asing bagi kehidupan sosial manusia. Tapi dengan bantuan aspek sinematik, capaian believable berhasil terbayarkan dari tiap shotnya.
Tim produksi berusaha menggunakan sebanyak mungkin practical effect di dalamnya agar terkesan realistik. Tak heran bahwa lebih dari 80% visual effect yang dihasilkan merupakan practical, bukan CGI.
Disitulah John Seale sebagai sinematografer berusaha mengimbangi artistiknya melalui tiap tangkapan kameranya. Dengan kolaborasinya bersama sang sutradara George Miller, mereka berusaha mengedepankan capaian realistik di setiap shot.
Uniknya awalnya Miller ingin filmnya dikemas dengan warna hitam putih. Tapi pihak produksi berdiskusi dengan Miller untuk tetap membuat hitam putih. Akhirnya Miller setuju dengan memberikan syarat capaian untuk visualnya.
"Sinematografinya harus dibuat seberwarna mungkin, tidak seperti distopia. Lalu pengarah artistiknya harus membuat semuanya jadi indah." Kata Miller dikutip dari X @ATRightMovies.
 Cuplikan adegan dalam film Mad Max: Fury Road. Foto: Dok. Warner Bros |
Hal ini tentu menjadi sorotan tersendiri di filmnya. Film yang berlatar distopia yang biasanya menggunakan warna desaturated ataupun langsung neo noir yang kuat, kini dibuat menjadi colorful di tangan Miller.
Mood warna colorful sendiri biasanya digunakan di film drama atau romance. Namun dengan eksplorasi sang sutradara, aspek warna Mad Max: Fury Road menjadi salah satu karakteristik tersendiri di filmnya. Sepertinya tone warna ini kembali diterapkan di seri ke 5 nya nanti pada Furiosa: A Mad Max Saga.
Namun tantangan tak berhenti di penentuan color mood saja. Karena keputusan tim yang menggunakan dominasi adegan dengan practical effect membuat Seale harus memutar otaknya sebagai sinematografer.
 Cuplikan adegan dalam film Mad Max: Fury Road. Foto: Dok. Warner Bros |
Akhirnya tim produksi membuat suatu alat rig camera terbaru yang sebelumnya belum pernah ada. Karena adegan aksi yang cukup kompleks dan berbahaya, maka kamera harus menggunakan rig yang menempati tingkatan lebih diatas rig pada umumnya.
Mereka pun membuat custom rig yang disebut Edge Arm, rig ini diletakan diatas Toyota off-road hingga terlihat seperti mesin derek dengan tinggi 24 kaki. Walaupun buatan baru, nampaknya rig ini masih terbilang fleksibel karena mampu berotasi hingga 360 derajat.
Dengan berbagai kompleksitas teknis yang dirancangkan membuat Miller harus mengawasi proyek ini dengan seluruh pikirannya. Bahkan sang sutradara telah memikirkan aspek editingnya saat prosesi syuting dilakukan.
Kemudian ia berkomunikasi dengan sinematografernya untuk menjelaskan aspek editingnya. Karena menginginkan phasing editing yang cepat, Miller meminta Seale untuk tetap menjaga fokus frame kepada aktornya selalu di tengah frame.
Ia pun tak peduli bahkan ada subjek lain yang menghalangi blocking dari karakter tersebut. Menurutnya dengan penempatan frame yang selalu ditengah akan memudahkan penyajian gambar nantinya di tahap editing.
"Buat crosshair (frame monitor) tetap di hidungnya!" Sebut Miller dikutip dari X @ATRightMovies.
Dari berbagai kolaborasi antar kru tersebutlah yang membuat Mad Max: Fury Road punya ciri khas tersendiri dalam visualnya. Kini setiap orang yang melihat potongan gambar dari filmnya pasti akan selalu berpikir bahwa itu dari film Mad Max.
Simak Video "Ungkapan G-Dragon Seusai Ditunjuk Jadi Profesor Tamu di KAIST"
[Gambas:Video 20detik]
(ass/ass)
