Gen Z Sering Pakai Bahasa Inggris, Ini Plus Minusnya
Headline

Investor Diprediksi Wait and See

Basuki Hadimuljono dan Raja Juli Antoni memastikan segera memutuskan status tanah di IKN, apakah dijual atau disewa.

Fokus

Lagu Lama Pembatasan Usia Kendaraan

Langkah awal yang paling penting ialah menggelar rapat dengar pendapat bersama seluruh pihak terkait dan warga terdampak.

Gen Z Sering Pakai Bahasa Inggris, Ini Plus Minusnya

Nike Amelia Sari
14/5/2024 16:02
Gen Z Sering Pakai Bahasa Inggris, Ini Plus Minusnya
ilustrasi bahasa(Freepik.com)

ISTILAH-istilah bahasa Inggris kerap digunakan oleh generasi z atau karib disebut gen z dalam pergaulan sehari-hari, seperti Laugh Out Loud (LOL) dan For Your Information (FYI).

Dosen Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Masyhud, M.Pd mengatakan ada pergeseran preferensi dalam penggunaan Bahasa Inggris saat ini dengan masa lampau.

“Contohnya, dulu Bahasa Inggris masih tekstual (baku) dan dipelajari melalui buku-buku pelajaran. Namun, sekarang apapun yang ada di media sosial, itulah yang diserap,” kata Masyhud seperti dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (10/5).

Baca juga : Kampanye Minim Gagasan Prabowo Dinilai untuk Tutupi Rekam Jejak

Masyhud beranggapan perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata-kata, tetapi juga pada pola komunikasi secara keseluruhan. Terlebih, generasi Z kini lebih mengekspresikan diri dengan Bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan. 

"Kecanggihan teknologi juga mengakibatkan tidak adanya batasan dalam berkomunikasi baik dalam maupun luar negeri. Selain itu, Gen Z juga lebih sering menuliskan sesuatu melalui media sosial,” ujarnya.

Ia menambahkan, masifnya penggunaan Bahasa Inggris ini memberikan dampak positif bagi Gen Z. Contohnya, maraknya pekerjaan baru menjadi copywriting, content writer dan sebagainya. Sehingga, penggunaan Bahasa Inggris tidak hanya terpaku pada komunikasi verbal, tetapi juga secara tertulis. 

Baca juga : Tim AMIN Gunakan Medsos untuk Menarik Suara Kaum Gen Z

Konsekuensi Bahasa Lokal

Saat Gen Z semakin nyaman menggunakan bahasa Inggris, muncul konsekuensi terhadap keberadaan bahasa lokal. Masyhud menyampaikan, bisa saja bahasa yang semula dianggap asing ini menjadi bahasa kedua. 

"Peningkatan penggunaan Bahasa Inggris dapat mengancam keberlangsungan bahasa daerah, karena pemahaman dan penggunaannya menurun di kalangan generasi muda. Cepat atau lambat akan mempengaruhi punahnya bahasa lokal," ungkapnya.

Baca juga : Pinjol Gencar Beri Tawaran, DPR Minta Generasi Muda Kurangi Gaya Hidup Hedonis

Meskipun demikian, penggunaan Bahasa Inggris oleh Gen Z terkadang juga dapat dilihat sebagai upaya untuk terlihat ‘keren’ di media sosial. Dalam konteks ini juga sebagai simbol identitas digital yang lebih modern dan modis. Namun, ada kemungkinan kecanggungan masih dirasakan ketika menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan masyarakat yang lebih tradisional.

Masyhud menegaskan adaptasi terhadap Bahasa Inggris adalah sebuah keharusan di dunia yang semakin terkoneksi.

"Gen Z harus siap untuk berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, karena tantangan global tidak mengenal batas. Dengan demikian, pergeseran dalam penggunaan bahasa menjadi cerminan dari perubahan yang lebih besar dalam cara Gen Z berinteraksi dan beradaptasi dengan dunia yang semakin terhubung melalui media sosial,” pungkasnya.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya