Awal Pekan, Rupiah Sudah Angkat Tangan Lawan Dolar AS
Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.
Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Awal Pekan, Rupiah Sudah 'Angkat Tangan' Lawan Dolar AS

Husen Miftahudin • 13 Mei 2024 10:10
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan.
 
Mengutip data Bloomberg, Senin, 13 Mei 2024, rupiah hingga pukul 09.57 WIB berada di level Rp16.084 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 37 poin atau setara 0,23 persen dari Rp16.047 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.079 per USD, turun hingga 40 poin atau setara 0,25 persen dari Rp16.039 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada awal pekan ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi bakal menguat.
 
"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.990 per USD hingga Rp16.070 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 
Baca juga: Cadangan Devisa RI Capai USD136,2 Miliar pada April 2024
 

Cadangan devisa turun


Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia menurun. Pada akhir April 2024, cadangan devisa Indonesia sebesar USD136,2 miliar atau menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2024 sebesar USD140,4 miliar.
 
Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
 
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
 
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
 
Hal ini seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif