JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan membantah anggapan yang menyebut partainya tidak solid dan terdapat perbedaan pendapat antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP Puan Maharani.
Basarah menyatakan, PDI-P tetap solid dan semua kader punya hak untuk berpendapat selama Megawati belum memutuskan sikap resmi yang diambil oleh partai.
"PDI Perjuangan tetap kompak dengan sistem demokrasi terpimpin. Sepanjang Bu Mega belum memutuskan satu sikap resmi atas nama kepartaian, seluruh anggota PDI Perjuangan boleh berpendapat," kata Basarah di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Baca juga: PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda
Menurut dia, perbedaan pendapat yang disebut-sebut terjadi di internal PDI-P saat ini disebabkan oleh belum adanya keputusan politik dari Megawati.
Basarah meyakini, semua kader PDI-P akan mempunyai sikap yang seragam ketika Megawati sudah menyampaikan sikapnya.
"Tapi, ketika Bu Mega sudah memutuskan dengan hak prerogatif itu, maka seluruh kader PDI Perjuangan akan tegak lurus pada keputusan yang Ibu Mega ambil," kata Wakil Ketua MPR itu.
Diberitakan sebelumnya, pakar hukum tata negara Refly Harun menduga internal PDI-P tidak solid karena ada perbedaan pendapat antara Megawati, Puan, dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum Gala Dinner WWF di Bali
“Puan beda, Megawati beda, Hasto beda. Bahkan Puan datang ke Prabowo halal bihalal, Megawati suaranya enggak jelas, tapi pakai amicus curiae (saat sidang sengketa Pemilu Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi),” ujar Refly dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Jumat (17/5/2024).
“Nah, dari situ kita enggak jelas, PDI-P dan Megawati not a single message anymore. Jadi kalau dulu PDI-P itu single message, apa yang dikatakan Megawati itulah sikap PDI-P, sekarang enggak lagi,” kata dia.
Baca juga: Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional
Adapun Megawati sempat mengirimkan amicus curae atau pernyataan sikap sebagai sahabat peradilan sebelum MK mengetuk palu putusan atas sengketa hasil Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.
Sementara, Puan sempat mengikuti acara buka bersama di kediaman Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat bulan Ramadhan kemarin.
Menurut Refly, perbedaan sikap kedua elite menjadi salah satu alasan mengapa kini PDI-P terkesan tidak tegas dalam menyikapi pemerintahan ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.